Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai-ramai memburu Partikel Tuhan

Ramai-ramai memburu Partikel Tuhan Citra digital tumbukan antar-proton diyakini telah menemukan Partikel Tuhan, sesuai teori fisikawan Inggris, Peter Higgs. (Reuters)

Merdeka.com - Pada 1964 sebuah ide yang mendorong penelitian bertahun-tahun dengan menyedot banyak dana dimulai. Enam fisikawan Inggris, salah satunya Peter Higgs, menelurkan teori tentang sebuah partikel dapat mengungkap asal mula alam semesta. Para kolega sesama ilmuwan menjuluki hal itu Partikel Tuhan lantaran dianggap menjadi kunci teka-teki buat menguak misteri siapa pencipta jagat raya.

Dilansir dari stasiun televisi Al Jazeera, Rabu (4/7), berawal dari penelitian enam fisikawan itu mereka membuat kesimpulan tentang berlum ditemukannya sebuah partikel dalam unsur dasar alam semesta, atau biasa dikenal dengan istilah Model Standar dalam dunia penelitian.

Teori Model Standar dalam fisika setara dengan Teori Evolusi di ilmu biologi. Dalam Model Standar terdapat susunan 11 partikel dasar pembentuk semesta dan dipilah dalam empat golongan. Selama bertahun-tahun fisikawan berpatokan kepada Model Standar buat menguak misteri semesta. Tetapi jika dibandingkan luasnya alam semesta, Model Standar belum mencakup seluruh komponen pembentuk itu. Maka dari itu para peneliti harus mengisi kekosongan zat tidak terdeteksi, biasa diistilahkan 'dark matter'.

Ilmuwan meyakini miliaran tahun lalu setelah terjadinya Ledakan Besar (Big Bang), alam semesta merupakan lautan raksasa partikel tanpa berat bergerak bebas dengan kecepatan cahaya. Setelah menyentuh apa yang disebut dengan Lapangan Higgs, tiap partikel itu menyerap berat dan saling menempel satu sama lain setelah itu mulai tercipta alam semesta.

Lapangan Higgs adalah sebuah teori tentang medan energi tidak tampak yang tersebar di semesta. Beberapa partikel, seperti kosmos, tidak terpengaruh ketika melewati medan energi itu dan beratnya tidak bertambah. Unsur lainnya seakan tertarik dan menyerap massa ketika lewat medan energi itu.

Pencarian Partikel Tuhan dimulai pada awal 1980an. Pertama dilakukan oleh para ilmuwan di Laboratorium Fermilab, dekat Chicago, Amerika Serikat, dengan menggunakan mesin penumbuk partikel Tevatron. Sekarang para peneliti di Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN) melanjutkan riset itu menggunakan alat bernama Large Hadron Collider (LHC).

LHC adalah alat percepatan partikel terbesar dan terkuat sejagat. Terletak di terowongan sedalam 100 meter melintang antara perbatasan Swiss dan Prancis. Mesin sepanjang 27 kilometer itu mampu melontarkan partikel sampai bertumbukan satu sama lain kurang dari satu detik. Tiga miliar Euro atau setara dengan Rp 35 triliun digelontorkan buat pembangunan fasilitas ini.

Senin lalu, Juru Bicara CERN, Joe Incandela, menyatakan mereka kemungkinan telah menemukan Partikel Tuhan setelah meneliti tumbukan partikel sejak tahun lalu berlandaskan teori digulirkan oleh Peter Higgs 48 tahun lalu. 

Para ilmuwan meyakini Partikel Tuhan Higgs merupakan bagian yang hilang dari susunan partikel dasar dalam Model Standar. Setelah sebelas unsur pembentuk itu diketahui, maka Partikel Tuhan menjadi pamungkas buat mengetahui bagaimana alam semesta terbentuk. Mereka pun ramai-ramai memburu Partikel Tuhan. Kini mereka merasa selangkah lebih dekat dengan Tuhan. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP