Rapor Negara-Negara Tangani Isu Kaya vs Miskin Saat Pandemi Covid
Merdeka.com - Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada masalah kesehatan, tetapi juga mempengaruhi sejumlah aspek kehidupan masyarakat lainnya. Perekonomian salah satunya. Saat puncak pandemi, banyak perusahaan tutup dan bahkan bangkrut, dampaknya adalah pengangguran semakin meningkat.
Ketimpangan ekonomi semakin terasa. Batas antara miskin dan kaya semakin jelas dan lebar. Namun sejumlah negara berhasil mengatasi kesenjangan tersebut.
Korea Selatan, Singapura, Tajikistan, dan Maladewa membuat langkah besar dalam mengatasi kesenjangan perekonomian antara si kaya dan si miskin selama pandemi Covid-19, sementara Hong Kong mengalami salah satu penurunan paling tajam, menurut penelitian Oxfam International dan Development Finance International.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
Di Tajikistan, ada kemajuan kebijakan pemerintah dalam memerangi kesenjangan selama pandemi, di mana negara ini naik 37 peringkat, menurut indeks yang dirilis pada Selasa, disusul Maladewa dan Bhutan, yang masing-masing naik 33 dan 30 peringkat.
Singapura (naik 27 peringkat) dan negara terbaik keenam dalam mengatasi kesenjangan. Korea Selatan (naik 22 peringkat), negara terbaik kesembilan, menurut Indeks Komitmen untuk Mengurangi Kesenjangan 2022.
Sedangkan Moldova, Maroko, Mesir, Mauritius, dan Palestina juga masuk 10 besar negara terbaik dalam mengatasi kesenjangan, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (11/10).
Oxfam mengatakan naiknya peringkat Tajikistan disebabkan kenaikan pajak penghasilan pribadi, sementara Maladewa dan Korea Selatan diuntungkan dari pengenalan pajak penghasilan progresif dan peningkatan pengeluaran sosial dan cakupan pensiun.
Afghanistan, Togo dan Honduras mengalami penurunan terbesar dalam indeks tersebut, jatuh antara 36 dan 34 peringkat. Pemicunya adalah jatuhnya pendapatan pajak dan faktor-faktor lain termasuk memburuknya hak-hak tenaga kerja bagi perempuan dan menyusutnya pengeluaran sosial.
Hong Kong, wilayah semi-otonom China, turun 26 peringkat, penurunan terbesar kedelapan dalam indeks setelah Bolivia dan Seychelles.
Norwegia menduduki puncak indeks secara keseluruhan untuk kebijakan yang bertujuan mengurangi ketimpangan, disusul Jerman, Australia, Belgia, Kanada, Jepang, Denmark, dan Selandia Baru.
Oxfam mengatakan negara-negara kaya dan miskin sama-sama telah memperburuk peningkatan ketimpangan ekonomi selama pandemi, dengan sebagian besar pemerintah memotong bagian mereka untuk pengeluaran kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial sambil menolak menaikkan pajak atas kekayaan.
“Indeks kami menunjukkan bahwa sebagian besar pemerintah telah sepenuhnya gagal mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan ledakan ketimpangan yang Covid-19,” jelas direktur eksekutif Oxfam International, Gabriela Bucher.
“Mereka merenggut layanan publik ketika orang sangat membutuhkannya dan malah membiarkan miliarder dan perusahaan besar lolos untuk menuai rekor keuntungan. Ada kabar baik dari pemerintah yang gagah berani dari Karibia hingga Asia melawan tren ini, mengambil langkah kuat untuk menjaga ketimpangan tetap terkendali.”
Oxfam memperingatkan, ketimpangan kemungkinan bisa memburuk karena para menteri keuangan yang bertemu minggu ini untuk pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia menghadapi tekanan untuk berkomitmen pada pemotongan pengeluaran untuk mengurangi utang dan defisit anggaran.
“Para pemimpin pemerintah di Washington menghadapi pilihan: membangun ekonomi yang setara di mana setiap orang membayar bagian mereka secara adil atau terus mendorong ketimpangan antara yang kaya dan yang lainnya, menyebabkan penderitaan yang semakin besar,” pungkas Bucher.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenjangan mulai terasa sejak tahun 2008 hingga 2023.
Baca Selengkapnya5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi
Baca SelengkapnyaDalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaSektor yang mengalami pertumbuhan lapangan kerja bukanlah sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan upah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaPrevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca Selengkapnya