Ratusan pengungsi Palestina dibantai, Hamas perangi ISIS
Merdeka.com - Hamas, otoritas politik Jalur Gaza, Palestina, menyatakan perang lawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Alasannya, militan khilafah itu menyerbu kamp pengungsi Palestina di Distrik Yarmouk, selatan Ibu Kota Damaskus Suriah, akhir pekan lalu seperti dilansir Daily Mail, Rabu (8/4).
Belum diketahui apakah puluhan militan ISIS yang menyambangi Yarmouk tahu bahwa di Yarmouk terdapat 18 ribu pengungsi asal Gaza akibat invasi Israel dua tahun lalu. Serbuan militan khilafah menyebabkan 100 warga sipil Palestina dibunuh.
Dua orang tokoh Hamas yang berjaga di Yarmouk turut dipancung oleh pasukan khilafah, menurut beberapa saksi mata.
-
Siapa yang menyerang Hamas? Israel melancarkan gempuran ke Gaza.
-
Apa itu Hamas? Hamas merupakan sebuah organisasi yang kerap menjadi perhatian dalam konflik antara Israel dan Palestina. Gerakan yang berlandaskan nasionalisme dan agama ini memadukan dakwah Islam dengan metode perjuangan bersenjata.
-
Kenapa Hamas menyerang Israel? Pada tanggal 7 Oktober 2023, organisasi ini meluncurkan serangan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Israel yang berada di sekitar Jalur Gaza.
-
Dimana Hamas bermarkas? Jalur Gaza menjadi pusat operasi Hamas karena statusnya sebagai otoritas de facto di wilayah itu sejak Israel menarik diri pada tahun 2005.
-
Bagaimana Hamas merespon serangan tersebut? Hamas mendesak komunitas internasional dan PBB untuk bertanggung jawab atas 'kejahatan mengerikan yang sedang berlangsung ini' dan meminta tindakan segera untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah.
-
Kapan Hamas serang Israel dengan roket? Warga Israel dihantui serangan roket dari Jalur Gaza sejak kelompok bersenjata Hamas berhasil melancarkan serangan besar mengejutkan pada Sabtu (7/10) lalu.
Sebagai ujung pemenggalan tokoh senior Hamas, partai yang dikenal sayap Ikhwanul Muslimin ini menangkap seorang tokoh penceremah besar ISIS di Gaza, Selasa (7/8).
Adnan Khader Mayat, sang penceramah besar ISIS ditangkap atas tuduhan melakukan perekrutan untuk kelompok radikal tersebut.
"Adnan Khader Mayat, pengungsi kamp Bureij (pusat kota Gaza) ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan," ungkap narasumber Hamas yang tidak ingin disebutkan namanya kepada kantor berita Prancis, AFP.
Menyusul penangkapan Khader Mayat oleh Hamas, muncul ledakan di dekat Departemen Keamanan kemarin sore. Belum diketahui, apakah ledakan itu dilakukan oleh tim suruhan ISIS.
"Situasi di Yarmouk sudah makin tidak manusiawi, dan kami mengecam hal itu," tegas perwakilan PBB untuk Pengungsi Palestina, Chris Gunnes.
Informasi yang beredar, kelompok ISIS telah mengirimkan pesan kepada militan Hamas di Gaza untuk segera membebaskan ulama kharismatik itu. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stasiun televisi Aljazeera menayangkan cuplikan video yang ditemukan dari kamera tentara Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaHamas Ledakkan Rumah Berisi Pasukan Israel yang Terjebak, Sejumlah Tentara Tewas dan Luka
Baca SelengkapnyaPalestina - Israel kembali terlibat perang hingga sebabkan ratusan orang tewas.
Baca SelengkapnyaGencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir pada Kamis.
Baca SelengkapnyaKebrutalan agresi Israel di Jalur Gaza masih berlanjut kendati Mahkamah Internasional mengeluarkan perintah untuk menghentikannya.
Baca SelengkapnyaTim medis Palestina mengatakan sedikitnya satu orang tewas dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaRekaman tersebut memperlihatkan anggota Al-Qassam yang terlibat dalam pertempuran dengan tank-tank Israel yang menembus Gaza.
Baca SelengkapnyaInsiden penyergapan itu terjadi di dekat Kota Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Gaza masih berlangsung dan telah membunuh lebih dari 39.000 warga sipil Palestina.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaBanyak anak-anak dan pengungsi menjadi korban. Mereka dibakar hidup-hidup dalam serangan biadab yang dilancarkan Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan membabi buta Israel masih berlanjut sampai saat ini.
Baca Selengkapnya