Rayakan Hari Kemerdekaan, PM India Bersikukuh Mengubah Kashmir
Merdeka.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mempertahankan keputusan kontroversialnya untuk memblokir wilayah Kashmir. Hal tersebut dimuat dalam pidatonya di hari kemerdekaan India ke 72, Kamis (15/8).
Dalam pidato yang disampaikan langsung dari Benteng Merah Mughal-era, Modi mengatakan bahwa status otonomi khusus bagi Kashmir telah memicu gerakan separatisme dan membatasi hak perempuan. Dikatakan bahwa menurut aturan hukum Kashmir, hak waris seorang perempuan akan dicabut jika dia menikah dengan orang asing (di luar wilayah Kashmir).
"Aturan lama di Jammu, Kashmir dan Ladakh mendorong tindak korupsi, nepotisme, serta ketidakadilan dalam hak-hak perempuan, anak-anak, kaum Dalit, kelompok adat," kata Modi, seperti yang dikutip oleh The Associated Press atau AP News.
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang memblokir TEMU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan aplikasi TEMU telah diblokir dan tidak lagi dapat digunakan untuk transaksi atau registrasi.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Bagaimana PM Inggris respon konflik Israel-Palestina? Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata.
-
Kenapa jalan sekitar MK ditutup? Tergantung kondisi di lapangan. Jika eskalasi meningkat dan diperlukan, selanjutnya, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas dan penutupan jalan kita alihkan,' kata Susatyo dalam keteranganya.
-
Apa alasan utama pengepungan? Mereka mengklaim bahwa Imam Mahdi, sosok mesianik dalam Islam, telah muncul, dan mereka berusaha untuk 'membersihkan' Masjidil Haram dari praktik-praktik yang dianggap sebagai bid'ah (inovasi keagamaan).
Pemblokiran wilayah Kashmir dilakukan India sejak 4 Agustus lalu, tepat sebelum pasal 370, tentang hak otonomi khusus bagi wilayah dengan mayoritas muslim itu resmi dicabut. Sejak pencabutan status otonomi khusus untuk wilayah Kashmir, sekitar empat juta penduduk Kashmir terisolasi selama 11 hari tanpa akses komunikasi.
Selain pencabutan hak otonomi khusus bagi Kashmir, India juga memisahkan Kashmir dan Jammu menjadi dua batas teritorial. Undang-undang baru yang diberlakukan India, memungkinkan siapa pun untuk membeli tanah di Kashmir. Hal ini membuat warga Kashmir khawatir jika demografi dan budaya di wilayahnya akan berubah. Kondisi tersebut dinilai sejumlah politisi, sama dengan pemukiman Israel di wilayah Palestina.
Protes terus dilakukan oleh warga Kashmir. Namun, menurut laporan the Associated Press pemerintahan Modi justru mendapat dukungan luas dari bagian lain di India.
Para pejabat kementerian luar negeri India mengklaim, kondisi Kashmir akan kembali stabil. Sebaliknya, berdasarkan pantauan kantor berita AP dan sejumlah media lain, Kashmir saat ini masih mengalami situasi yang buruk. Mulai dari tidak ada akses internet dan komunikasi, serta blokade baja dan kawat berduri yang memblokir jalanan.
Sementara itu, Modi berpendapat perubahan yang dilakukan India terhadap wilayah Kashmir akan menyumbang kontribusi lebih bagi pembangunan. Hal ini berkaitan dengan target India untuk menjadikan ekonomi negara menyentuh nilai USD 5 triliun dalam lima tahun ke depan.
"Dalam 70 tahun terakhir, ekonomi kami mencapai dua triliun dolar, tetapi dalam lima tahun terakhir, ekonomi kami bertambah satu triliun dolar. Ini membuat saya percaya diri untuk menjadikan ekonomi lima triliun dolar di tahun-tahun mendatang," ungkap Modi.
Perdana menteri yang diusung oleh Partai Bharatiya Janata itu juga mengumumkan pembentukan kepala staf pertahanan baru, guna mengoordinasikan operasi keamanan negara. Politisi yang partai nasionalis Hindu itu disebut tengah melakukan upaya merestrukturisasi sistem pemilihan India. Perombakan itu dilakukan Modi agar pemilihan umum dan parlemen dapat dilakukan serentak.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan tak lama setelah PM Narendra Modi meresmikan kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjib Babri yang bersejarah.
Baca SelengkapnyaMasjid Babri yang dihancurkan pada 1992 memicu kerusuhan yang meluas secara nasional di India.
Baca SelengkapnyaNarendra Modi Deklarasikan Menang Pemilu India untuk Ketiga Kalinya, Tapi Partainya Kalah Telak
Baca SelengkapnyaPemerintah India diduga kuat ingin mengganti nama negara tersebut secara resmi menjadi 'Bharat'.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaKedua pemimpinan negara itu berfoto berlatar belakang Kornark Sun Temple, situs warisan dunia UNESCO.
Baca SelengkapnyaKuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa melakukan tindakan nekat, seperti mendirikan warung pinggir jalan, demi bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca Selengkapnya