Rayakan kemenangan tim sepak bola Pakistan, 19 orang India ditangkap
Merdeka.com - Pihak berwenang India menangkap 19 orang karena meneriakkan slogan dukungan terhadap Pakistan dan anti-India. Hal tersebut dilakukan setelah tim nasional mengalami kekalahan mengejutkan di petandingan final kriket Champions Trophy.
Lima belas orang ditangkap di Negara Bagian Madhya Pradesh sementara tiga orang lainnya yang masih di bawah umur ditangkap di Provinsi Uttarkhan dan satu lagi di Bihar.
"Sementara negara merasa sedih atas kekalahan tersebut, orang-orang ini malah menyerukan dukungan kepada Pakistan dan menyalakan petasan sampai mengancam ketenangan di daerah tersebut," kata kepala polisi Shahpur, Sanjay Pathak.
-
Kenapa para pemain Timnas masuk polisi? “Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri,“ ucap Sumardji.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana para pemain Timnas masuk polisi? “Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri,“ ucap Sumardji.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang dilakukan WNA Pakistan? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Mereka semua ditangkap atas tuduhan melakukan penghasutan, mengundang kebencian, menghina dan menyatakan ketidakpuasan terhadap pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang hukum pidana India pasal 234A, tindakan itu bisa menyebabkan hukuman penjara seumur hidup.
Pengadilan menolak jaminan terhadap mereka dan anak-anak di bawah umur langsung dikirim ke tahanan anak.
Menanggapi berita tersebut, Amnesty International angkat bicara. Lembaga tersebut meminta agar mereka yang ditangkap dibebaskan segera. Sebab, penangkapan terhadap ke-19 orang itu dinilai melanggar kebebasan berekspresi.
"Penangkapan ini sangat tidak masuk akal, dan ke-19 orang tersebut harus segera dibebaskan," kata Direktur Program Amnesty India, Asmita Basu.
"Bahkan jika benar orang-orang itu mendukung Pakistan seperti yang diklaim polisi, mereka tidak melakukan tindak kriminal. Mendukung tim olahraga tertentu adalah pilihan individu dan menahan seseorang karena menyemangati tim lawan jelas melanggar hak mereka atas kebebasan berekspresi," pungkasnya. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bagus, terhadap ke-13 remaja tersebut itu masih dilakukan pemeriksaan maraton di Polsek Warudoyong.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini anggota Polres Bantul, DIY Bripka Pol Eko Widi kembali menjadi sorotan usai mengajak para tahanan nobar Timnas U-23 dari balik jeruji besi.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti 18 link judi online beserta hasil tangkapan layar permainan.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPolresta Bandung telah menetapkan enam orang tersangka dalam kasus pengeroyokan steward pascalaga Persib Bandung kontra Persija Jakarta
Baca SelengkapnyaKomplotan pencurian merupakan sindikat internasional yang beraksi di pelbagai daerah Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaEmpat pemuda ditangkap setelah viral mengejar truk sambil mengacungkan celurit. Seorang di antaranya sudah dewasa, sedangkan tiga lainnya masih remaja.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca Selengkapnya