Rayakan ultah di negara miskin, pria didenda Rp 8,5 juta
Merdeka.com - Seorang pakar komputer bernama Amirbek Isayev merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-25 di Ibu Kota Tajikistan, Dushanbe, dua bulan lalu.
Perayaan ulang tahun itu diadakan secara sederhana. Namun betapa kagetnya Amirbek ketika sebuah konsekuensi berat harus dihadapinya. Pesta bersahaja itu ternyata dihargai cukup mahal.
"Ketika tagihan datang, tercatat angka USD 80 (Rp 1,14 juta) untuk membayar 13 kepala yang hadir pada hari itu, namun memang menu penutup terbilang cukup mahal," ujar Isayev seperti dilansir dari laman emirates247, Senin (7/9).
-
Apa yang dilarang di Tajikistan? Presiden Tajikistan Emomali Rahmon baru saja menandatangani undang-undang yang melarang warga negaranya mengenakan hijab dan pakaian tradisional Islam lainnya. Tak cuma itu, undang-undang ini juga melarang perayaan dua hari raya besar Islam yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
-
Kenapa Tajikistan melarang jilbab dan lebaran? Undang-undang tersebut mencuri perhatian dunia Islam. Sebab, negara pecahan Uni Soviet itu penduduknya mayoritas adalah muslim. Presiden Tajikistan Emomali Rahmon baru saja menandatangani undang-undang yang melarang warga negaranya mengenakan hijab dan pakaian tradisional Islam lainnya. Tak cuma itu, undang-undang ini juga melarang perayaan dua hari raya besar Islam yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
-
Siapa yang melarang jilbab dan lebaran di Tajikistan? Presiden Tajikistan Emomali Rahmon baru saja menandatangani undang-undang yang melarang warga negaranya mengenakan hijab dan pakaian tradisional Islam lainnya.
-
Kenapa Tajikistan melarang jilbab? Majelis tinggi parlemen Tajikistan, Majlisi Milli, mengesahkan undang-undang yang melarang 'pakaian asing' dan perayaan untuk dua hari raya besar Islam, yaitu Idulfitri dan Iduladha. Sesi ke-18 Majlisi Milli, yang dipimpin oleh ketuanya, Rustam Emomali, berlangsung pada 19 Juni.Pusat pers Majlisi Milli mengatakan sidang tersebut mengesahkan amandemen yang dibuat untuk undang-undang negara tentang hari libur, tradisi dan ritual, peran guru dan lembaga pendidikan dalam membesarkan anak-anak, tanggung jawab orang tua.
-
Bagaimana Tajikistan melarang jilbab? Kode tersebut sebelumnya tidak mencantumkan pemakaian jilbab atau pakaian religius lainnya sebagai pelanggaran. Radio Liberty's Tajik Service melaporkan pada 23 Mei hukuman bagi para pelanggar bervariasi mulai dari 7.920 somonis atau Rp12 juta untuk perorangan dan 39.500 somonis atau Rp60 juta untuk badan hukum.
Dua bulan berselang setelah foto kegembiraan hari itu diunggah di Facebook, Isayev dikejutkan oleh sebuah tagihan denda USD 600 (Rp 8,57 juta) dari pemerintah.
Usut punya usut, ternyata pemuda ini sudah melanggar peraturan untuk tidak mengadakan pesta publik yang dinilai mewah.
Aturan nasional disahkan pada 2007 ini melarang pengeluaran berlebihan di Tajikistan. Negara bekas Uni Soviet ini dihuni oleh 8 juta orang miskin, sehingga Presiden Emomali Rakhmon melarang kegiatan hura-hura menghabiskan banyak uang.
Isayev yang saat ini seorang pengangguran tidak bisa menyanggupi tagihan denda yang dinilainya tidak masuk akal tersebut.
"Aturan ini merupakan ketidakadilan," tegasnya.
Kejadian ini langsung menyebar bak angin di media internasional, menyedot perhatian karena keanehan lantaran sangat sedikit yang mengetahui larangan berpesta di negara timur laut Asia seperti Afghanistan. Selain itu, warga Tajikistan menilai pemerintah tidak konsisten. Soalnya anak Presiden Rakhmon kedapatan berpesta mewah, seperti terlihat dari video pada 2013 yang diunggah di Youtube.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Undang-undang tersebut mencuri perhatian dunia Islam. Sebab, negara pecahan Uni Soviet itu penduduknya mayoritas adalah muslim.
Baca SelengkapnyaNegara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sejumlah daerah diminta untuk tidak menerbangkan balon udara sebagai bagian budaya dan tradisi keagamaan.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaWakil Bupati Muratara Inayatullah menyebut pelarangan sebenarnya sudah termuat dalam peraturan daerah.
Baca SelengkapnyaJadi dia langsung mabuk berat, kata dia, pengakuan dia akibat putus cinta dengan pacarnya di sini orang lokal tinggal di Bali," kata AKP Sudina
Baca SelengkapnyaSeorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Jusuf Hamka nyamar pakai baju gamis kejutkan sahabat yang ultah.
Baca SelengkapnyaMeski sudah dilarang, masih ada saja warga yang menerbangkan balon udara dalam rangka merayakan hari lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaCatat! Nekad Berhaji Tanpa Visa Haji Bisa Dideportasi dari Arab Saudi
Baca SelengkapnyaPengusahan batik yang melakukan aksi menyebar uang Rp35 juta dari atas rumah, memastikan tidak ada korban jiwa.
Baca Selengkapnya