Reaksi berang China atas putusan pengadilan soal Laut China Selatan
Merdeka.com - Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, dua hari lalu memutuskan China tak punya hak untuk mengklaim wilayah di perairan Laut China Selatan (LCS). Sebelumnya China sudah menyatakan tidak akan mengakui dan menerima putusan pengadilan tersebut.
Sehari setelah putusan itu dikeluarkan, China berjanji akan melakukan tindakan apa pun yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan mereka di LCS.
Filipina mengajukan tuntutan hukum terhadap China lantaran nelayan Negeri Tirai Bambu kerap menangkap ikan di perairan yang termasuk wilayah Filipina. China mengklaim nelayan mereka menangkap ikan di wilayah yang masih menjadi milik mereka. China bahkan mengklaim batas wilayah perairan dalam sembilan garis putus-putus di LCS (Nine Dashed Line). Padahal di perairan itu Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia, juga mengklaim punya wilayah. Demikianlah kasus ini menjadi sengketa di wilayah perairan kaya sumber daya alam dan salah satu jalur perdagangan terbesar di dunia.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Dimana roket China akan diluncurkan? Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
-
Apa yang ditemukan di Laut China Selatan? Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644. Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Kenapa China ingin membangun pangkalan di Bulan? Misi Chang'e-6 hanyalah langkah awal dari ambisi Tiongkok di Bulan. Negara ini berencana untuk meluncurkan tiga misi tanpa awak pada dekade ini, dengan tujuan mencari air dan menyelidiki kemungkinan membangun pangkalan permanen di sana.
-
Kenapa Laut Cina Selatan menjadi sorotan dunia? Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan tidak hanya di level Asia, namun juga dunia khususnya negara-negara Barat yang memiliki kepentingan ekonomi dan keamanan.
Beijing kemarin menyatakan mereka punya hak untuk membangun wilayah pertahanan udara di LCS, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (13/7). Mereka menyebut klaim Filipina di LCS tidak berdasar dan merupakan bentuk niat buruk. Koran pemerintah juga kemarin mengatakan kapal nelayan mereka diserang oleh Filipina di sekitar Kepulauan Spratly di LCS.
Media pemerintah China menyebut keputusan pengadilan internasional itu sebagai 'boneka' dari kekuatan asing. Beijing sudah sering menuding Amerika Serikat sebagai dalang yang memperkeruh suasana di LCS.
"China akan melakukan hal apa saja yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan wilayah dan kepentingan serta hak kelautan," ujar koran pemerintah, People's Daily, di halaman depan kemarin.
Wakil Menteri Luar negeri Liu Zhenmin kemarin dalam jumpa pers di Beijing mengatakan, kedaulatan China di LCS tidak bisa dipengaruhi oleh keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional.
Liu menyatakan membangun zona pertahanan udara adalah bentuk reaksi China jika kedaulatan mereka di LCS terancam setelah terbitnya keputusan pengadilan internasional itu.
"Jika keamanan terancam, kami tentu berhak membangun zona pertahanan udara," kata Liu.
China sebelumnya sudah pernah membangun zona pertahanan udara di Laut China Timur pada 2013 sehingga Jepang dan AS protes.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaChina biasanya melakukan uji coba tanpa pemberitahuan.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaVietnam menggelar penyelidikan terhadap panitia tur konser Blackpink di negara itu setelah ada kritikan dari fans.
Baca Selengkapnya