Reaksi Dunia Atas Kematian Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin mengumumkan kematian pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)Abu Bakar al-Baghdadi.
Baghdadi tewas meledakkan diri dalam penggerebekan pasukan khusus AS di Barisha, Suriah. Daerah itu adalah satu-satunya lokasi yang belum dikuasai baik oleh pasukan Suriah dan sekutunya maupun oleh tentara SDF, sekutu Amerika.
Menurut Trump, pemimpin ISIS itu tewas setelah melarikan diri ke sebuah terowongan di desa Barisha. Ia terpojok oleh pasukan khusus AS yang memburunya, memicu Baghdadi meledakkan rompi bom bunuh diri dan menewaskan dirinya serta tiga anaknya.
-
Siapa yang ditembak mati saat mencoba membunuh Trump? Pria bersenjata, yang ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Siapa yang membunuh Saddam Hussein? Hukuman mati dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2006 dengan digantung di sebuah fasilitas militer di dekat Baghdad.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Dalam pengumuman tersebut, Trump mengucapkan terima kasih kepada Turki, Suriah, Irak, Rusia dan Kurdi Suriah atas kerja sama mereka.
Reaksi dunia terhadap berita itu telah terpecah, dengan beberapa pemimpin menyebutnya sebagai titik balik dalam perang melawan "terorisme" sementara beberapa pemerintah mengecilkan signifikansinya."
Berikut reaksi sejumlah negara atas kematian Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (28/10).
Rusia Meragukan
Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tewasnya Baghdadi "menandai titik balik dalam perjuangan bersama kita melawan terorisme."
"Turki akan terus mendukung upaya bersama melawan terorisme," kata Erdogan dalam unggahan di akun Twitter resminya.
"Turki telah membayar mahal dalam melawan ISIS, PKK/YPG (Kurdi) dan kelompok teroris lainnya. Kami sangat menyambut perkembangan ini."
"Saya percaya, pergulatan melawan terorisme, selaras dengan semangat aliansi, akan membawa perdamaian bagi kemanusiaan," jelasnya.
Rusia
Kementerian pertahanan Rusia bereaksi terhadap berita itu dengan skeptis, dengan mengatakan "mereka tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya mengenai operasi AS."
"Kementerian Pertahanan Rusia tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang prajurit AS yang melakukan (operasi) di bagian yang dikontrol Turki dari zona de-eskalasi Idlib, sebuah operasi untuk 'mengeliminasi' lagi mantan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi," Mayor Jenderal Igor Konashenkov dikutip oleh kantor berita lokal RIA mengatakan.
Iran Tuding ISIS Cipataan AS
Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut peristiwa itu sebagai "pencapaian yang mengesankan."
"Ini mencerminkan tekad kita bersama, Amerika Serikat dan semua negara bebas, untuk memerangi organisasi teror dan negara-negara teroris," demikian pernyataan dari kantornya.
"Prestasi ini merupakan tonggak penting, tetapi kampanye masih di depan kita," tambahnya.
Iran
Menteri Informasi Iran, Mohammed Javad Azari-Jahromi mengatakan dalam tweet bahwa pembunuhan al-Baghdadi adalah "bukan masalah besar. Anda baru saja membunuh makhluk Anda sendiri".
Ia tidak mengelaborasi lebih lanjut, tetapi Iran sering menuduh AS menciptakan ISIS, tanpa memberikan bukti.
Bahrain
Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa memuji langkah itu dan mengatakan itu adalah "pukulan fatal" bagi ISIS.
"Pembunuhan penjahat Abu Bakar al-Baghdadi adalah pukulan berat bagi organisasi teroris ISIS. Kami salut kepada saudara-saudara dan sekutu kami atas upaya dan keberhasilan mereka dalam menemukan dia dan menyingkirkannya."
Kerja sama Intelijen Lima Bulan Terakhir
Prancis
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly memberi selamat kepada AS tetapi memperingatkan bahwa perang melawan ISIS masih akan terus berlanjut.
"Baghdadi: Pensiun dini untuk seorang teroris, tetapi tidak untuk organisasinya. Kami akan melanjutkan perang melawan Daesh (ISIS) tanpa istirahat, dengan mitra kami, menyesuaikan diri dengan keadaan regional baru."
"Saya mengucapkan selamat kepada sekutu Amerika kami untuk operasi ini. Pikiran saya hari ini adalah untuk semua korban kegilaan Baghdadi dan para penjahat yang mengikutinya."
Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan ini adalah "momen penting," tetapi juga memperingatkan pertempuran melawan ISIS "belum berakhir."
"Kami senantiasa bekerja dengan koalisi dan membawa akhir bagi rezim pembunuh, dan aktivitas barbar ISIS," lanjut Boris.
Pasukan Kurdi SDF
Sementara itu, Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh Kurdi mengatakan, pencapaian ini adalah hasil dari "kerja sama intelijen bersama."
"Selama lima bulan terakhir, telah ada kerja sama intelijen di lapangan dan pengawasan yang akurat, berujung pada operasi bersama yang berhasil membunuh Abu Bakar al-Baghdadi," kata Komandan Mazloum Abdi.
"Terimakasih kepada semua orang yang berpartisipasi dalam misi hebat ini #@realDonaldTrump #SDF #USArmy #Rojava #Baghdadi."
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaPejuang Al-Qassam berhasil meledakkan tank zionis dengan bom bunuh diri tanpa ketahuan.
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaLedakan tersebut terjadi saat sebuah prosesi digelar dekat Masjid Saheb al-Zaman di Kota Kerman, Iran.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaHizbullah mengumumkan Afif tewas pada Minggu (17/11/2024), beberapa jam setelah berita kematiannya pertama kali muncul.
Baca SelengkapnyaPasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan serangan ke markas mata-mata Israel merupakan balasan atas kematian komandan mereka, Sayyed Razi Mousavi.
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina kabur menggunakan helikopter militer bersama saudara perempuannya.
Baca Selengkapnya