Reuni di Everest, empat dokter ini malah terjebak longsor salju
Merdeka.com - Mereka bekerja di lokasi yang berbeda-beda. Ada yang di RS Hasan Basri, Kalimantan Selatan. Ada lagi bekerja di RS Bekasi, dan RS Kalimantan Tengah. Walau berbeda-beda lokasi kerja, kesamaan Meinard Mastoer, Prabudi, Eko Prasetyo, dan Achmad Novel satu jua, sehingga mereka berada ribuan kilometer dari Tanah Air.
"Passion kami memang ada di gunung," kata Meinard setelah tiba di Posko Evakuasi WNI, Kathmandu Guest House, Jumat (1/5).
Mereka adalah empat dokter alumni Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, yang kemarin sempat terjebak di Pos Lobuche, Puncak Everest, Nepal. Gempa 7,8 skala richter pada 25 April lalu membuat rencana reuni rekan satu angkatan pendaki Mapadok Unissula untuk mendaki puncak tertinggi dunia itu gagal total.
-
Siapa yang pertama kali mencapai puncak Everest? Meskipun Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tercatat secara resmi sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1953, penemuan terbaru oleh pembuat film dan pendaki AS, Jimmy Chin, kembali memicu spekulasi tentang pencapaian Mallory dan Irvine.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana pendaki turun dari Gunung Dempo saat erupsi? Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri turun ke bawah dan selamat hingga ke kaki gunung.
Lebih apes lagi, empat dokter ini baru pertama ke Everest. Tapi mereka tidak pernah menyesal harus tertahan berhari-hari di tenda, akibat dingin dan transportasi yang terbatas, di ketinggian 4.930 meter dari permukaan laut.
"Kita ingin membantu korban tapi peralatan di atas terbatas," kata Prabudi.
Kini, empat dokter ini akan bertahan di Nepal untuk membantu korban gempa. Meinard dan kawan-kawan siap bergabung dengan tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) yang dikirim pemerintah Indonesia pada 29 April lalu.
"Kita akan stay. Kita bantu apa yang bisa dibantu," kata Prabudi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang mengalami hipotermia dan ditolong oleh pendaki lain.
Baca SelengkapnyaPendaki Wanita Dievakuasi Usai Tergelincir di Gunung Klabat
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaAda empat orang Mahasiswa UIR yang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Satu mahasiswa selamat.
Baca SelengkapnyaNaila tak bisa melanjutkan perjalanan. Dia pun dievakuasi oleh Tim SAR setempat
Baca SelengkapnyaDua orang tertimbun longsor di lokasi wisata HeHa Waterfall Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Baca SelengkapnyaTim SAR Basarnas Jambi diberangkatkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya