Ribuan Pendukung Oposisi Pakistan Demo Desak PM Imran Khan Mundur
Merdeka.com - Puluhan ribu orang di Pakistan, yang merupakan pendukung oposisi berunjuk rasa menuntut Perdana Menteri Imran Khan mengundurkan diri dan mengkritik peran militer dalam politik. Ribuan demonstran turun ke jalan melanggar pembatasan terkait virus corona.
Aliansi 11 partai oposisi, yang dikenal sebagai Gerakan Demokratik Pakistan, berdemonstrasi di pusat kota Lahore pada Minggu, sebagai puncak dari fase pertama unjuk rasa sebelum demo yang direncanakan di ibu kota Islamabad pada Januari untuk memperluas tekanan pada pemerintah Khan .
Partai mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto yang terbunuh adalah bagian dari gerakan ini.
-
Siapa saja yang terlibat di PKR? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga membunuh MB dan BN? Kedua anak ini diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri, Ida Nuryati, yang saat ini masih dalam kondisi shock berat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
Inflasi dua digit, memburuknya ekonomi, pembatasan kebebasan sipil dan sensor media sebagai alasan unjuk rasa.
Wartawan Al Jazeera, Kamal Hyder melaporkan dari Islamabad, mengatakan pihak oposisi menggambarkan unjuk rasa itu sebagai "referendum", tetapi pemerintah "bertekad untuk tetap berkuasa" dan tidak "menyerah di bawah tekanan".
"Ada tanda-tanda, menurut beberapa analis, bahwa ekonomi mulai pulih," ujar Hyder, dikutip dari Al Jazeera, Senin (14/12).
Pemerintah menyebut unjuk rasa sebagai "lebih (dari) tipuan" untuk mengalihkan perhatian dari tuduhan korupsi yang diduga dilakukan Nawaz Sharif.
Sharif yang menjabat tiga periode itu dipaksa mundur oleh Mahkamah Agung karena tuduhan korupsi pada 2017 dan dihukum serta dijatuhi hukuman penjara setahun kemudian, hanya beberapa hari sebelum pemilihan umum yang dimenangkan oleh Khan.
Sejak November 2019, Sharif tinggal di Inggris setelah dia meninggalkan Pakistan dengan jaminan medis untuk menerima perawatan terkait masalah trombosit darah yang menurut dokter mengancam nyawanya.
Sharif, yang menyalahkan para jenderal dan hakim atas apa yang dia sebut sebagai tuduhan palsu, diharapkan berpidato kepada massa unjuk rasa di Lahore melalui tautan video dari London.
Pada unjuk rasa sebelumnya, dia menuduh tentara dan kepala intelijen mencurangi pemilu 2018 untuk menghalangi partainya berkuasa.
Sementara itu, PM Khan menuduh Sharif "memainkan" musuh regional "permainan India" dengan mengkritik militer Pakistan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video Demonstran Bangladesh Robohkan Patung Ayah Mantan PM Pakai eskavator
Baca SelengkapnyaAksi penyerbuan ini dilakukan setelah PM Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran PBNU, Solihin merupakan pengurus DPW PKB Jabar.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina digulingkan rakyatnya setelah 15 tahun berkuasa dan melarikan diri ke India.
Baca SelengkapnyaSerangan bom bunuh pada hari Minggu (30/7/2023) tersebut terjadi di tengah rapat umum politik.
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina kabur menggunakan helikopter militer bersama saudara perempuannya.
Baca SelengkapnyaSejarah Berulang, Mahasiswa Kembali Bikin Rezim Korup Tumbang
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (24/8) sore.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaPara demonstran meminta digelarnya pemilihan umum dini dan menggulingkan Netanyahu.
Baca Selengkapnya