Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Riset: Hoaks menyebar lebih cepat dari berita asli, manusia penyebabnya

Riset: Hoaks menyebar lebih cepat dari berita asli, manusia penyebabnya Berita hoax. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Penelitian ilmiah menyebutkan berita hoaks menyebar lebih jauh, lebih cepat dan lebih banyak dibanding berita yang benar. Hal ini terjadi bukan karena mesin atau bot, justru perilaku manusia jadi penyebabnya.

Para peneliti Media Lab dari Massachuets Institute of Technology memeriksa kurang lebih 126 ribu cerita yang dibagikan tiga jutaan orang di Twitter sejak 2006-2017. Hasilnya, 70 persen berita palsu atau hoaks lebih mungkin untuk di-retweet dibandingkan berita yang benar.

Dilansir Reuters, Minggu (11/3), berdasarkan hasil studi itu penyebaran hoaks lebih cepat dan luas di Twitter dibandingkan berita yang benar. Berita hoaks bahkan menyebar enam kali lebih cepat.

Semua cerita yang diteliti dalam studi tersebut ditinjau oleh enam organisasi pengecekan fakta independen, termasuk Snopes dan Politifact, untuk menilai kebenarannya.

Berita politik palsu lebih banyak muncul dibandingkan tentang terorisme, bencana alam, sains, legenda urban atau informasi keuangan. Para peneliti menekankan, terjadi peningkatan penyebaran berita politik palsu selama Pilpres AS 2012 dan 2016.

Pimpinan penelitian, Soroush Vosoughi, mengatakan orang-orang lebih cenderung membagikan hoaks karena beritanya dinilai lebih mengejutkan. Hal ini sama seperti menggunakan headline 'click bait' yang sensasional untuk menarik lebih banyak perhatian.

"Alasan hoaks lebih mengejutkan adalah beritanya bertentangan dengan ekspektasi orang-orang," kata Vosoughi.

Twitter memang menjadi fokus dalam penelitian ini, tapi para peneliti berpendapat penemuan mereka kemungkinan besar juga berlaku pada platform media sosial yang lain termasuk Facebook.

Kenapa orang terdorong membagikan hoaks?

Tim juga menemukan fakta perilaku manusia yang ingin selalu menjadi orang pertama menyebarkan sebuah kabar berita, menjadi salah satu penyebab derasnya hoaks.

"Mengejutkan bagaimana manusia lah yang bertanggung jawab. Kita tak bisa menyalahkan robot," kata Profesor Sinan Aral dari MIT Sloan School of Management.

"Orang-orang yang pertama kali membagikan sesuatu dianggap memiliki pengetahuan," lanjutnya.

Para peneliti menemukan bahwa berita palsu memicu perasaan terkejut dan jijik yang lebih besar. Di sisi lain, berita asli menghasilkan ungkapan kesedihan, antisipasi, dan kepercayaan.

Seringkali berita hoaks juga lebih dramatis daripada berita sungguhan. Orang-orang menyukai kisah yang menggugah perasaan mereka. Mereka akan menyebarkannya seketika.

"Ditambah lagi, orang-orang juga punya kecenderungan untuk membagikan berita yang mengiyakan atau sejalan dengan pemikiran mereka," kata Aral.

Para peneliti menyebut untuk mengatasi hoaks ini tak cuma membutuhkan perubahan perilaku manusia. Tapi harus ada kontrol ketat dari media sosial besar seperti Facebook, Twitter, Google dan Youtube.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI

Menyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.

Baca Selengkapnya
Pakar Siber AS Ungkap Bahaya AI, Warga Bisa Ditelepon dengan Suara Presiden
Pakar Siber AS Ungkap Bahaya AI, Warga Bisa Ditelepon dengan Suara Presiden

Pakar Siber AS Ungkap Bahaya AI, Warga Bisa Ditelepon dengan Suara Presiden

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI

Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Hasil Rekayasa Manusia, Begini Faktanya
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Hasil Rekayasa Manusia, Begini Faktanya

Dalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol

Baca Selengkapnya
Adanya AI, Menguntungkan atau Membahayakan Manusia?
Adanya AI, Menguntungkan atau Membahayakan Manusia?

Teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Penembakan Massal Ilmuwan di Jepang, Pelakunya Robot AI!
CEK FAKTA: Penembakan Massal Ilmuwan di Jepang, Pelakunya Robot AI!

Narasi yang beredar dalam unggahan video yang berbunyi “KEMUSNAHAN RAS MANUSIA sudah dekat..!! 4 ROBOT MENEMBAK 29 ILMUWAN DI JEPANG”

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI

Langkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan
Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan

Memiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:

Baca Selengkapnya
Iwan Fals Buat Lagu dan Nyanyi Tentang Korupsi Timah Rp271 Triliun? Cek Faktanya
Iwan Fals Buat Lagu dan Nyanyi Tentang Korupsi Timah Rp271 Triliun? Cek Faktanya

Benarkah Iwan Fals nyanyi soal korupsi Rp271 triliun? Simak faktanya

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik

Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain

Baca Selengkapnya
Ditanya soal Kepemimpinan, Robot AI Ini Jawab Dapat Menjalankan Dunia Lebih Baik Dibandingkan Manusia
Ditanya soal Kepemimpinan, Robot AI Ini Jawab Dapat Menjalankan Dunia Lebih Baik Dibandingkan Manusia

Sebuah robot berbasis AI bernama Sophia betul-betul bikin geger. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya