Robot Penjelajah Temukan Bukti Kehidupan di Planet Mars
Merdeka.com - Robot penjelajah Rover Perseverance milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat (AS) telah menemukan konsentrasi molekul organik tertinggi pada sebuah batu di planet Mars. Temuan ini mengisyaratkan akan keberadaan mikroba kuno yang pernah hidup di planet itu.
Dikutip dari laman Phys, Sabtu (17/9), bahan organik sebelumnya pernah ditemukan di planet Mars, namun temuan baru ini lebih menjanjikan sebab ditemukan di mana batuan sedimen dan garam diendapkan di danau yang memungkinkan munculnya kehidupan.
“Sangat layak untuk mengatakan ini menjadi sampel batuan paling berharga yang pernah dikumpulkan,” ujar David Shuster, seorang ilmuwan Perseverance, kepada wartawan.
-
Mengapa sampel Mars penting untuk ilmu pengetahuan? Misi ini sangat disambut oleh antusiasme dari para peneliti di seluruh dunia karena dengan sampel ini akan memperkaya ilmu pengetahuan.
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars? Apakah ada kehidupan di Mars? Sangat mungkin, menurut para ilmuwan. Faktanya, pencarian kehidupan di Planet Merah telah mencapai titik yang menggembirakan. Para ahli mengklaim bahwa kunci adanya kehidupan di Mars mungkin telah ditemukan di bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan di planet Mars? Penemuan air dalam bentuk es, serta indikasi adanya air cair di bawah permukaan Mars, telah meningkatkan harapan bahwa planet tersebut mungkin bisa mendukung kehidupan, setidaknya dalam bentuk mikroba.
-
Bagaimana NASA mencari kehidupan di Mars? Salah satunya adalah kromatografi gas-spektrometer massa (GCMS), yang menemukan zat organik terklorinasi.
-
Apa yang ditemukan di Mars? Salah satu penemuan dalam misi ini adalah sejumlah kecil senyawa organik yang mengandung klorin.
Biasanya bahan organik terbentuk oleh karbon, hidrogen, dan oksigen. Namun dalam hal tertentu, bahan organik terbentuk karena elemen-elemen lain sehingga tidak melewati proses biologi.
Sebelumnya robot penjelajah yang dikenal juga dengan nama Percy itu, mendarat di Kawah Jezero pada Februari tahun lalu. Robot penjelajah itu ditugaskan untuk mengumpulkan sampel-sampel yang menunjukkan bukti kehidupan, keadaan geologi, dan iklim planet Mars.
Robot penjelajah itu kini sedang mengeksplorasi endapan di muara sungai yang diyakini terbentuk 3,5 miliar tahun lalu. Robot itu ditugaskan untuk menganalisis batuan sedimen yang diyakini berasal dari lingkungan yang penuh air.
Robot itu sebelumnya telah mendapat dua sampel dari batu di wilayah Wildcat Ridge atau Punggung Batu Wildcat yang lebarnya sekitar satu meter. Pada 20 Juli lalu robot penjelajah itu menganalisis dua sampel batu dengan cahaya ultraviolet yang berasal dari instrumen bernama SHERLOC.
Hasil analisis menunjukkan jika batu itu memiliki bahan organik bernama aromatic yang berperan besar dalam biokimia.
Sunanda Sharma, seorang astrobiologis NASA mengatakan “ini adalah perburuan harta karun untuk menemukan potensi kehidupan di planet lain”.
“Bahan organik adalah petunjuk dan kami semakin kuat dan petunjuk semakin kuat...Saya pribadi menemukan hasil ini sangat mengharukan karena rasanya kami berada di tempat yang tepat, dengan alat yang tepat, pada saat yang sangat penting,” kata dia.
Keberadaan metana yang merupakan hasil pencernaan mikroba juga pernah ditemukan oleh robot penjelajah Curiosity. Temuan ini menunjukkan tanda-tanda kehidupan di planet merah itu.
Kini ilmuwan NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) harus menunggu hingga 2023 agar batu itu untuk kembali ke Bumi dari planet Mars.
Batu itu akan dianalisis lebih lanjut dari dua ilmuwan badan antariksa itu.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Robot penjelajah ini mengidentifikasi warna putih, hitam, dan hijau yang mencolok pada batu.
Baca SelengkapnyaFormasi batuan yang menyerupai halaman buku tersebut dianggap cukup unik dan memicu dilakukannya pemeriksaan menyeluruh.
Baca SelengkapnyaBerikut alasan mengapa ilmuwan berambisi mencari tanda kehidupan di planet lain.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRobot penjelajah Mars bernama Curiosity berhasil menemukan 'harta karun' saat menjelajah batuan di planet itu.
Baca SelengkapnyaFakta alien masih menjadi perdebatan, namun terdapat beberapa temuan ilmiah yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaApakah ada kehidupan di Mars? Sangat mungkin, menurut para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaRobot Perseverance milik NASA catat rekor terbaru. Robot ini dinilai lebih canggih dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini ilmuwan masih berkutat pada pemikiran membuat Mars layak huni adalah pekerjaan berat dan mahal.
Baca SelengkapnyaSetelah menemukan kondisi yang paling mungkin ada kehidupan Mars. Para peneliti terus melakukan pencarian untuk menemukan bukti lainnya.
Baca SelengkapnyaBerikut proyeksi ilmuwan terhadap akurasi AI di masa depan.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di seluruh dunia semakin optimis dalam mencari tanda-tanda kehidupan di planet yang berada di luar tata surya kita.
Baca Selengkapnya