Rodrigo Duterte Ancam Putuskan Hubungan dengan Islandia
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mempertimbangkan untuk memutus hubungan diplomatik negaranya dengan Islandia. Islandia adalah pihak yang memprakarsai munculnya resolusi PBB untuk menyelidiki kematian ribuan orang di Filipina dalam perang melawan narkoba.
Dilansir dari Aljazeera, Selasa (16/7), juru bicara kepresidenan, Salvador Panelo mengatakan kepada wartawan pada Senin malam, resolusi PBB itu mencerminkan kekuatan Barat yang merongrong kedaulatan Filipina. Khususnya, dalam melindungi rakyat dari bahaya narkoba.
Pamelo menegaskan, Duterte serius mempertimbangkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Islandia karena memprakarsai resolusi tersebut. Resolusi itu dinilai sangat sepihak, sangat sempit, dan jahat.
-
Siapa Presiden pertama Filipina? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Siapa pemimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua PDRI, sementara T.M. Hassan menjabat sebagai Wakil Ketua.
-
Siapa ketua PDRI? Dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua merangkap Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, dan Menteri Luar Negeri dan Wakilnya Teuku Mohammad Hasan.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Kenapa PDRI dibentuk? Pembentukan pemerintahan darurat Republik Indonesia berawal dari adanya Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta.
-
Bagaimana DPR ingin polisi tangani narkoba? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. 'Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka'.
Polisi Filipina mengatakan, sedikitnya 6.600 orang tewas selama paruh pertama masa kepresidenan Duterte. Semuanya akibat baku tembak dengan polisi. Angka yang berbeda disebut oleh organisasi HAM yakni mencapai 20.000 orang.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) memutuskan penyelidikan dugaan kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah Filipina pada 12 Juli 2019. Resolusi itu mengamanatkan hasil berupa laporan tertulis terkait kondisi HAM di Manila secara komprehensif.
Laporan yang dimaksud akan berfokus pada pembunuhan tanpa proses hukum, penangkapan sewenang-wenang, serta penghilangan paksa yang dilakukan oleh aparat pemerintah. Amnesty International sangat mendukung keputusan UNHRC tersebut.
"Keputusan ini memberikan harapan bagi ribuan keluarga yang berduka di Filipina. Ini langkah penting menuju keadilan dan akuntabilitas," kata Amnesty International dalam sebuah pernyataan.
Ketua HAM PBB, Michelle Bachelet diperkirakan akan menyampaikan laporannya bulan Juni tahun depan. Resolusi PBB terbaru mendapat dukungan dari setidaknya 18 negara dalam dewan yang beranggotakan 47 negara. Sebanyak 14 negara telah menentangnya, dengan 15 negara lainnya menyatakan abstain.
Presiden Rodrigo Duterte meluncurkan kampanye anti-narkoba pada 2016 lalu. Hal itu untuk menangani masalah narkotika yang merajalela. Duterte dan kampanye anti-narkotika mendapat dukungan luas dari warga Filipina. Sebuah jajak pendapat awal tahun ini menyebutkan tingkat persetujuan warga mencapai 79 persen.
Reporter: Siti KhotimahSumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca Selengkapnya“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pidato terakhir Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi walk out saat dubes Israel bicara di DK PBB
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaPuan meminta komunitas internasional untuk memastikan tata global saat ini pun dapat mengatasi tantangan Abad ke-21, khususnya PBB.
Baca SelengkapnyaPuan mengutarakan, sebanyak 12 negara , termasuk 7 Ketua Parlemen hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, terbentuknya kerja sama Indonesia dengan Papua Nugini merupakan hal yang positif.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi mengkhawatirkan di Palestina ada 41.000 orang telah kehilangan nyawa dan jutaan orang lainnya mengungsi, serta akses terhadap bantuan diputus.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di Palestina, mendesak penangguhan keanggotaan Israel di PBB.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia menyatakan walk out dari debat terbuka PBB di New York, Selasa (23/1).
Baca Selengkapnya