Rumitnya Distribusi Vaksin Covid-19, Ruang Penyimpanan Harus Minus 70 Derajat Celcius
Merdeka.com - Ketika vaksin Covid-19 Pfizer Inc dan BioNTech SE keluar dari jalur produksi, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co akan menunggu untuk mendistribusikannya melalui sistem gudang penyimpanan beku di bandara, kendaraan berpendingin, dan titik inokulasi yang rumit dan mahal di seluruh China.
Setelah sampai pada pusat vaksinasi, suntikan harus dicairkan dari -70 derajat celcius dan disuntikkan dalam lima hari, jika tidak vaksin akan rusak.
Kemudian perjalanan besar-besaran dari gudang pembekuan ke orang yang divaksin harus dilakukan ulang - untuk memberikan suntikan penguat kedua sebulan kemudian.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Peta jalan yang dibuat oleh perusahaan, yang telah melisensikan vaksin untuk China Raya, menawarkan gambaran sekilas tentang tantangan logistik yang sangat besar dan menakutkan yang dihadapi oleh mereka yang ingin memberikan vaksin eksperimental Pfizer setelah menunjukkan hasil awal yang "luar biasa" dari uji coba tahap akhir. Hasil uji coba vaksin Pfizer ini meningkatkan harapan akan berakhirnya pandemi yang telah melanda dunia hampir selama setahun ini.
Euforia itu berkurang dengan munculnya kesadaran bahwa tidak ada vaksin yang digunakan saat ini yang pernah dibuat dari teknologi pembawa RNA yang digunakan dalam suntikan vaksin Pfizer, yang menginstruksikan tubuh manusia untuk memproduksi protein yang kemudian mengembangkan antibodi pelindung.
Artinya, sejumlah negara perlu membangun dari awal produksi, penyimpanan, dan jaringan transportasi berpendingin agar vaksin dapat bertahan hidup. Untuk mencapai ini perlu investasi dan koordinasi besar-besaran dan hanya negara-negara kaya yang dijamin memiliki akses untuk menyediakan semua persyaratan ini.
"Produksinya mahal, komponennya tidak stabil, juga memerlukan rantai transportasi berpendingin dan memiliki umur simpan yang pendek," jelas Ding Sheng, direktur Institut Penemuan Obat Kesehatan Global yang berbasis di Beijing, yang telah menerima dana dari Yayasan Bill & Melinda Gates, dikutip dari Fortune, Kamis (12/11).
Banyak rintangan
Biaya distribusi vaksin Pfizer kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran bahwa negara-negara kaya akan mendapatkan vaksin terbaik terlebih dahulu, meskipun ada upaya yang didukung WHO bernama Covax yang bertujuan untuk mengumpulkan USD 18 miliar untuk membeli vaksin bagi negara-negara miskin.
Hal ini juga menyajikan pilihan yang sekarang dihadapi di seluruh negara berkembang: untuk membayar mahal pembangunan rantai infrastruktur berpendingin di bawah nol seperti semacam pertaruhan, atau menunggu vaksin yang lebih lambat dan lebih konvensional dan dapat dikirim melalui jaringan perawatan kesehatan yang ada.
"Jika ada vaksin berbasis protein yang dapat mencapai efek yang sama seperti vaksin mRNA dan ada kebutuhan untuk memvaksinasi miliaran orang setiap tahun, saya akan memilih suntikan berbasis protein dalam jangka panjang," jelas Ding.
Bahkan untuk negara kaya yang memiliki dosis yang dipesan sebelumnya, termasuk Jepang, AS, dan Inggris, pengiriman vaksin Pfizer akan melibatkan banyak rintangan selama truk rusak, listrik padam, pekerja garda depan jatuh sakit, dan es mencair.
Distribusi Aman
Untuk mengirimkan vaksin dengan aman di China daratan dan Hong Kong, Fosun akan bermitra dengan Sinopharm Group Co milik negara, distributor farmasi dengan jaringan mapan di seluruh negeri. Salah satu anak perusahaan Sinopharm juga telah mengembangkan vaksin Covid-19.
Dikemas ke dalam truk penyimpanan dingin, vial atau botol kaca vaksin tersebut akan tiba di lokasi inokulasi di mana mereka dapat mencair dan ditumpuk dalam lemari es pada suhu 2 hingga 8 derajat celcius selama maksimal lima hari sebelum rusak.
"Persyaratan untuk suhu yang sangat dingin kemungkinan besar akan menyebabkan pembusukan banyak vaksin," jelas Michael Kinch, spesialis vaksin di Universitas Washington di St. Louis.
Fosun kemungkinan juga akan menelan biaya puluhan juta yuan, menurut pimpinan perusahaan Wu Yifang. Fosun sedang mempertimbangkan untuk mengimpor vaksin dalam jumlah besar dan mengisinya ke dalam botol kecil di pabrik lokal. Itu juga akan membutuhkan investasi lebih lanjut dalam produksi dan penyimpanan.
Label harga yang dihasilkan mungkin terlalu mahal bagi banyak negara berkembang, termasuk negara tetangga India, yang telah berjuang untuk menahan wabah virus corona terbesar kedua di dunia dan saat ini tidak memiliki kesepakatan untuk membeli vaksin Pfizer.
Tak Siap dengan Logistik Penyimpanan
Pfizer sudah mendapat pesanan dari beberapa negara berkembang seperti Peru, Ekuador, dan Kosta Rika. Tidak jelas seberapa luas negara-negara itu berencana untuk mendistribusikan vaksin, tetapi pesanan kecil mereka yang kurang dari 10 juta dosis menunjukkan penyebaran terbatas.
Setelah merilis data awal positif mereka, beberapa pemerintah bergegas untuk menyelesaikan pesanan dan memulai negosiasi dengan Pfizer dan BioNTech. Uni Eropa mengonfirmasi pesanan hingga 300 juta dosis pada Selasa, sementara Filipina, Singapura dan Brasil mengatakan mereka sedang dalam pembicaraan.
Meluncurkan vaksin dalam waktu singkat akan menjadi "tantangan besar" yang membutuhkan pelatihan massal paramedis untuk memberikan dosis dua suntikan, kata Pankaj Patel, ketua produsen obat India Cadila Healthcare Ltd, yang sedang mengembangkan DNA Covid-19 eksperimentalnya sendiri yang disuntikkan.
Ini terutama terjadi di daerah di mana orang tidak mudah dihubungi atau harus melakukan perjalanan jauh untuk mencapai pusat vaksinasi. Kampanye vaksinasi sebelumnya menunjukkan bahwa banyak yang tidak pernah muncul untuk suntikan kedua, kata pakar kesehatan masyarakat.
Hambatan yang meningkat berarti bahwa beberapa negara berkembang dapat meneruskan vaksin Pfizer, meskipun ada tanda-tanda awal keampuhannya yang luar biasa.
"Jika kami harus menunggu satu tahun ekstra dan memiliki sesuatu yang layak untuk kami berikan kepada sebanyak mungkin orang di negara ini, apakah itu pertukaran yang buruk?" tanya Gagandeep Kang, profesor mikrobiologi di Christian Medical College yang berbasis di India, Vellore, dan anggota Komite Penasihat Global untuk Keamanan Vaksin WHO.
"Berdasarkan biaya vaksin Pfizer, logistik penyimpanan ultra-dingin - saya rasa kami belum siap dan saya rasa ini adalah sesuatu yang kami perlukan untuk mempertimbangkan manfaat dan biayanya dengan sangat, sangat hati-hati," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca Selengkapnya