Rusia Akui Pakai Rudal Hipersonik di Ukraina, Seperti Apa Kemampuannya?
Merdeka.com - Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan telah menyerang Ukraina dengan rudal jelajah dari kapal di Laut Hitam dan Kaspia, dan dengan rudal hipersonik dari wilayah udara Krimea.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov menyampaikan, pada Minggu rudal hipersonik Kinzhal (Belati) menghantam depot pengisian BBM Ukraina di Kostiantynivka dekar pelabuhan Laut Hitam Mykolaiv.
"Rudal jelajah Kalibr diluncurkan dari perairan Laut Hitam menyasar pabrik Nizhyn yang mereparasi kendaraan lapis baja Ukraina yang rusak dalam pertempuran," jelas Konashenkov, dikutip dari Al Jazeera, Senin (21/3).
-
Siapa yang meluncurkan rudal ke Israel? IDF mengatakan bahwa Arrow telah mencegah rudal permukaan-ke-permukaan di Laut Merah yang ditembakkan ke wilayahnya setelah roket tersebut menempuh jarak ribuan kilometer dari Yaman.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Apa yang ditemukan di Krimea? Sebuah cangkir beling langka dengan desain sangat indah dari zaman Romawi kuno ditemukan di Krimea.
-
Siapa yang mengutuk serangan Rusia ke Ukraina? PM Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Apa yang ditemukan di Ukraina? Temuan ini tidak hanya menjadi bukti awal keberadaan manusia di Eropa, tetapi juga menyoroti asal-usul mereka yang lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
-
Dimana serangan rudal Israel? Serangan rudal Israel di kamp pengungsian Nuseirat, Gaza Tengah, Palestina.
Serangan ini menandai hari kedua berturut-turut Rusia menggunakan Kinzhal, senjata yang mampu menyerang target sejauh 2.000 kilometer dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.
Konashenkov menambahkan, serangan lain rudal yang diluncurkan dari udara menghantam sebuah fasilitas di Ovruch di utara wilayah Zhytomyr yang menjadi pangkalan pasukan asing dan pasukan khusus Ukraina.
Hari sebelumnya, militer Rusia mengatakan Kinzhal digunakan pertama kalinya dalam pertempuran untuk menghancurkan tempat penyimpanan amunisi di Diliatyn di Pegunungan Carpathian, Ukraina barat.
Drone Kamizake
Rusia membanggakan dirinya atas persenjataan canggihnya, dan Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Desember lalu, Rusia adalah pemimpin global rudal hipersonik, yang kecepatannya, kemampuan manuver, dan ketinggiannya membuatnya sulit untuk dilacak dan dicegat.
Rudal Kinzhal merupakan bagian dari serangkaian persenjataan yang dipamerkan pada 2018. Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama operasi militernya di Suriah pada 2016.
Putin menyebut rudal Kinzhal "senjata ideal" berkat kecepatan dan kemampuannya untuk melemahkan sistem pertahanan udara.
"Ini adalah rudal yang bisa membawa hulu ledak nuklir dan dipercaya tidak bisa terdeteksi oleh sistem pertahanan udara barat," kata wartawan Al Jazeera, Dorsa Jabbari, melaporkan dari Moskow.
"Ini disebut rudal balistik tak bisa dibendung," lanjutnya.
Putin mengumumkan serangkain senjata hipersonik baru pada 2018, mengatakan senjata baru itu bisa menghantam hampir titik manapun di dunia dan bisa menghindari perisai rudal buatan AS.
Tahun berikutnya, Putin mengancam untuk mengerahkan rudal hipersonik di kapal dan kapal selam yang bisa mengintai perairan wilayah AS jika Washington mengambil langkah mengerahkan senjata nuklir jarak menengah di Eropa.
Beda rudal hipersonik dan rudal balistik
Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional yang dapat mengirimkan senjata nuklir, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara.
Rudal balistik terbang tinggi ke luar angkasa dalam bentuk busur untuk mencapai target mereka, sementara hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, berpotensi mencapai target lebih cepat.
Hal terpenting, rudal hipersonik dapat bermanuver (seperti rudal jelajah yang jauh lebih lambat, seringkali subsonik), membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.
Sementara negara-negara seperti AS telah mengembangkan sistem yang dirancang untuk bertahan melawan rudal jelajah dan balistik, kemampuan untuk melacak dan menjatuhkan rudal hipersonik tetap menjadi pertanyaan.
Rudal hipersonik dapat digunakan untuk mengirimkan hulu ledak konvensional, lebih cepat dan tepat daripada rudal lainnya. Tetapi kapasitas mereka untuk mengirimkan senjata nuklir dapat menambah ancaman suatu negara, meningkatkan bahaya konflik nuklir.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaRudal-rudal jelajah tersebut meluncur dari kapal Marshal Ustinov dan awak tempur dari Pantai Semenanjung Kola.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam waktu kurang dari sebulan, Rusia sudah dua kali menggelar militer dengan melibatkan Yars, rudal 'maut' antarbenua dengan hulu ledak nuklir.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut, Rusia juga telah membantu Indonesia dalam membangun pertahanan dan kekuatan militer.
Baca SelengkapnyaPenggunaan Starlink saat ini masih diperuntukkan bagi kapal pengawas untuk melakukan komunikasi dan video.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan asal Indonesia membagikan kisahnya hidup di atas kapal selama 6 tahun.
Baca SelengkapnyaPutin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Baca Selengkapnya