Rusia Berdarah-darah di Ukraina, Tapi Mengapa Putin Makin Berkibar & Dicintai Rakyat?
Merdeka.com - Enam bulan berlalu sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina. Jutaan orang mengungsi. Kota Mariupol di Ukraina hampir terhapus dari peta. Invasi yang diluncurkan pada 24 Februari itu menunjukkan kebusukan moral militer Rusia dan pengabaiannya terhadap nyawa warga sipil.
Data terbaru Pentagon menunjukkan, invasi ini telah menyebabkan 70.000 dan 80.000 tentara Rusia terluka maupun tewas. Jumlah ini jauh lebih besar daripada kehilangan tentara yang dialami Uni Soviet dalam perang satu dekade di Afghanistan.
Popularitas Putin maupun tingkat penerimaannya di masyarakat tetap tinggi, kendati dia telah memutuskan untuk memerangi Ukraina. Mayoritas orang Rusia mendukung perang, atau diam-diam menyetujui kebijakannya.
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Apa pendapat Putin tentang Biden? Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu 'lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama.'
-
Mengapa Putin lebih suka Biden? Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
-
Siapa yang menghapuskan Prusia? Penghapusan Prusia terjadi pada 25 Februari 1947 melalui dekrit Dewan Kontrol Sekutu, badan pemerintahan Jerman dan Austria yang diduduki pasca-Perang Dunia II.
-
Bagaimana Putin melihat Biden? 'Ya, dia sering melihat ke kertasnya dan terus terang saya juga begitu. Jadi tidak ada yang aneh.'
Lembaga survei negara bagian seperti WCIOM dan lembaga survei independen Levada-Center menyatakan tingkat persetujuan atau penerimaan masyarakat terhadap Putin di atas 80 persen sejak 24 Februari. Survei WCIOM pada Juni menemukan 72 persen orang Rusia cenderung mendukung perang Putin di Ukraina, yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus".
Bagaimana Putin mempertahankan hal tersebut?
Setelah invasi, pemerintah bergerak cepat membatasi kebebasan pers di Rusia dan mengesahkan undang-undang baru yang menjatuhkan hukuman pidana untuk penyebaran informasi "palsu" yang mendiskreditkan maupun mengkritik militer, dikutip dari CNN, Rabu (24/8).
Popularitas Putin juga kerap dikaitkan dengan iklim ketakutan dan kepatuhan. Menurut OVD-Info (organisasi independen yang menelusuri penangkapan di Rusia), 16.380 orang ditangkap atau ditahan berkaitan dengan aktivisme anti-perang di Rusia dan 75 kasus pidana terkait "informasi palsu".
Sampai kapan dukungan masyarakat terhadap Putin akan bertahan?
Sejumlah pengamat penasaran berapa lama Putin mendapatkan dukungan masyarakat Rusia di tengah kerasnya sanksi internasional yang menyebabkan Rusia terisolasi dari perekonomian global. Sejumlah perusahaan Barat menghentikan investasinya di Rusia.
Clare Sebastian dari CNN mengatakan, Putin dan para teknokratnya telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mencegah dampak sanksi ekonomi melalui substitusi impor dengan mengembangkan pengganti lokal untuk barang-barang impor serta mengembangkan sistem pembayaran untuk menghindari isolasi finansial.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy baru-baru ini mengatakan sanksi pembatasan visa untuk pemegang paspor Rusia khususnya di Eropa semakin meluas, semakin banyak negara di Eropa yang menerapkan pembatasan ini. Namun belum jelas apakah sanksi visa ini akan mengubah sikap orang-orang Rusia terhadap Putin.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz enggan menerapkan sanksi visa. Dalam konferensi pers baru-baru ini di Oslo, Scholz mengatakan para pemimpin harus "sangat jelas" terkait sanksi visa ini karena tindakan Rusia di Ukraina adalah "perang Putin", bukan "perang rakyat Rusia".
Dan walaupun Putin mungkin menjadi penentu, ada juga tangan kanannya yang mendukungnya dan membantu mewujudkan kebijakannya. Apa pun konsekuensi ekonomi yang mereka hadapi dari sanksi, oligarki setia Putin tidak akan pernah putus asa.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaWarga Korea Utara membanjiri pinggir jalan saat menyambut kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaMomen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaPutin juga mendoakan agar Prabowo selalu diberi kesehatan dan kesuksesan.
Baca SelengkapnyaKedatangan Putin ke Chechnya itu disebut terjadi mendadak, di saat Moskow tengah berjuang mengusir pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk.
Baca SelengkapnyaDalam momen tersebut Putin mengungkapkan kesedihannya atas bencana kemanusiaan di Jalur Gaza dan menegaskan dukungan untuk rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Putin mengingatkan pentingnya belajar Bahasa Inggris.
Baca SelengkapnyaDia dilahirkan di Leningrad, sebuah kota yang sekarang bernama Saint Petersburg.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaPeskov juga memperingatkan bahwa konflik Hamas-Israel berisiko meluas ke wilayah lain.
Baca Selengkapnya