Rusia diduga pakai senjata kimia saat menyerang markas ISIS
Merdeka.com - Militer Rusia kini sedang asyik menggempur markas militan kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kini mereka menggempur ISIS dengan senjata kimia di pemukiman warga sipil, kawasan barat laut Suriah.
Para pegiat hak asasi manusia di Suriah merekam kemunculan fosfor di atas Kota Idlib selepas jet Rusia melintas. Asap fosfor putih itu sebenarnya sudah dilarang dalam Konvensi Jenewa, karena memiliki racun yang amat tinggi dan efek korosif.
PBB memasukkannya dalam kategori senjata pemusnah massal, seperti dilansir dari 9news.com.au, Selasa (1/12).
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Bagaimana Israel melakukan penyerangan di video tersebut? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel. Pesawat tak berawak milik Israel itu terus menguntit warga sipil dari udara. Tampak jelas bahwa orang-orang Palestina ini tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman bagi apa pun atau siapa pun. Sebuah rudal lalu menghantam para pemuda itu, menewaskan dua di antaranya.
-
Apa yang ditunjukkan dalam video tentang tentara Israel? Stasiun televisi Aljazeera merilis video yang memperlihatkan tentara Israel mengeksekusi warga Palestina di Gaza yang sudah mengibarkan bendera putih tanda menyerah.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
"Kami tahu zat itu fosfor, karena langit seakan bercahaya terang, dan pasti membakar yang ada di sekitar sana. Yang diserang (Rusia) merupakan pemukiman warga," ungkap seorang aktivis setempat, Ahmed, dalam laporannya kepada The Times.
Organisasi hak asasi manusia juga megklaim banyak warga sipil tewas selepas serangan intensif Negeri Beruang Merah sejak bulan lalu. Sejauh ini, jumlah warga sipil yang tewas akibat serangan udara melebihi militan ISIS. Sepanjang dua bulan terakhir, 381 pejuang ISIS tewas. Sedangkan warga sipil yang meninggal mencapai 403 orang.
Dalam serangan yang berbeda, Rusia juga diklaim sengaja menggempur sasaran terkait Turki. Toko roti milik sebuah lembaga bantuan kemanusiaan berpusat di Istambul dihancurkan oleh jet tempur Rusia.
Berikut video dugaan Rusia menggempur pemukiman warga di Suriah pakai senjata kimia:
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Babak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaPenembakan massal yang terjadi di gedung konser Moskow ini diklaim dilakukan oleh militan ISIS.
Baca SelengkapnyaFosfor putih adalah senjata yang dilarang digunakan di wilayah padat penduduk menurut hukum internasional karena efeknya yang dapat mengancam nyawa.
Baca SelengkapnyaTindakan Israel itu jelas melanggar hak asasi manusia yang sudah diatur dalam hukum kemanusiaan internasional.
Baca SelengkapnyaVideo detik-detik Israel luncurkan serangan diduga pakai bom fosfor putih yang dilarang.
Baca SelengkapnyaSenjata ini bisa membuat jasad manusia menguap, hilang tanpa jejak.
Baca Selengkapnyagedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaHuman Right Watch mengungkap bahwa Israel menembakkan bom fosfor ke Jalur Gaza. Bom itu dilarang penggunaannya karena berpotensi menimbulkan dampak mengerikan.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi hanya tiga bulan setelah kelompok ISIS membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser Moskow.
Baca SelengkapnyaRudal yang dijatuhkan Israel di kamp pengungsian Nuseirat diduga berasal dari India.
Baca Selengkapnya