Rusia Minta AS Bayar Kompensasi Jika Terbukti Covid Berasal dari Kebocoran Labnya
Merdeka.com - Rusia menyampaikan Amerika Serikat (AS) harus membayar kompensasi atas kerusakan yang disebabkan karena pandemi Covid-19 jika terbukti virus corona berasal dari kebocoran laboratorium bioteknologi di AS.
Hal ini disampaikan Ketua DPR Rusia, Vyacheslav Volodin pada Rabu. Dia mengutip pernyataan ketua komisi Covid-19 di jurnal kedokteran The Lancet, Jeffrey Sachs, yang mengatakan Covid-19 bukan berasal dari tempat alami tapi dari laboratorium bioteknologi AS.
Volodin mengatakan pemerintah AS tidak akan menanggapi pernyataan Sachs karena Presiden Joe Biden "takut dunia akan mengetahui kebenaran terkait pelaku sebenarnya dari pandemi," seperti dikutip dari laman Russia Today, Kamis (7/7).
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Di mana para ilmuwan menemukan virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Dimana virus berada? Virus merupakan kumpulan kecil kode genetik, baik DNA atau RNA yang dikelilingi oleh lapisan protein.
-
Dimana virus dapat ditemukan? Virus merupakan makhluk parasit intraseluler yang membutuhkan inang untuk berkembang biak.
Dia mengatakan, jutaan orang yang menderita karena terpapar virus corona, termasuk para korban meninggal, serta krisis ekonomi akibat pandemi adalah tanggung jawab AS.
"AS harus membayar kompensasi kerusakan kepada semua negara terdampak," cetusnya.
Dia juga meminta AS harus menghentikan penelitian senjata biologinya, mengacu pada jaringan laboratorium biologi yang menyebar di seluruh dunia yang mendapat pendanaan dari Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Pantagon. AS mengatakan laboratorium tersebut digunakan untuk mendeteksi kemunculan patogen, tapi beberapa negara termasuk Rusia dan China meyakini itu merupakan penelitian militer klandestin.
Sebelumnya Jeffrey Sachs mengatakan, walaupun "kita tidak tahu pasti", tapi ada bukti cukup merujuk ke dugaannya ini dan itu harus diteliti. Saschs menyesali teori versinya ini tidak diselidiki baik di AS atau di tempat lain.
Pada Mei lalu, Sachs bersama profesor farmakologi dan terapi molekuler Universitas Columbia Neil Harrison menulis sebuah artikel di Proceedings of the National Academy of Sciences, menyatakan Covid-19 berasal dari sebuah laboratorium. Dalam makalah itu, Sachs dan Harrison meminta transparansi yang lebih luas lembaga federal dan universitas AS, dengan alasan banyak bukti terkait tidak diungkapkan.
Menurut kedua akademisi tersebut, basis data virus, sampel biologis, pengurutan genom virus, komunikasi surel, dan catatan laboratorium bisa membantu memperjelas asal usul pandemi. Namun, tak satu pun dari bahan-bahan tersebut menjadi sasaran "penelitian yang independen, transparan, dan ilmiah."
Sebagai indikasi Covid-19 berasal dari laboratorium, penulis mengungkap fakta bahwa pengurutan delapan asam amino pada mahkota protein virus corona mirip dengan urutan asam amino yang ditemukan di sel saluran udara manusia.
Virus corona yang sangat menular ini pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada akhir 2019. Virus lalu menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, di mana beberapa gelombang infeksi sampai Mei 2022 menewaskan jutaan orang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenariknya, pihak Soviet membantah melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan senjata biologis.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBerita tentang dua jasad yang konon berasal dari makhluk luar angkasa tersebut menjadi viral di dunia maya.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca Selengkapnya