Rusia Minta Izin WHO untuk Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V
Merdeka.com - Badan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah mengajukan permohonan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar vaksin virus corona Sputnik V masuk dalam Daftar Penggunaan Darurat dan mendapatkan label prakualifikasi.
Prosedur tersebut akan memungkinkan vaksin Sputnik V dimasukkan ke dalam daftar produk medis yang memenuhi standar kualitas, keamanan, dan kemanjuran terkemuka, kata CEO RDIF Kirill Dmitriev melalui pernyataannya seperti dikutip Reuters, Rabu (28/10).
Daftar Penggunaan Darurat (Emergency Use Listing/EUL) dimaksudkan untuk membuat vaksin tersedia secara global lebih cepat, sedangkan prakualifikasi WHO adalah label kualitas global yang memastikan vaksin aman dan efektif.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
-
Bagaimana cara kerja vaksin kanker Rusia? Vaksin adalah obat medis berbasis biologis,' ujar Kaprin. Dalam wawancara dengan Radio Rossiya, ia juga menegaskan bahwa obat ini dikembangkan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, melanoma (kanker kulit), dan glioblastoma (kanker otak).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Rusia adalah negara pertama yang memberikan persetujuan aturan vaksin virus corona jenis baru.
Persetujuan itu diberikan sebelum uji coba skala besar selesai sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan dokter tentang keamanan dan kemanjuran vaksin tersebut.
Sputnik V, yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Gamaleya Moskow dan dipasarkan oleh RDIF, didasarkan pada platform organisme adenovirus pada manusia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaPeningkatan status mpox membuatnya menjadi maslah kesehatan yang perlu mendapat perhatian lebih.
Baca SelengkapnyaRusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya