Rusia Negara Pertama Sukses Rampungkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 ke Manusia
Merdeka.com - Kepala peneliti di Universitas Sechenov, Moskow, Rusia, Elena Smolyarchuk, kemarin mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 ke manusia telah rampung dan hasilnya cukup efektif.
"Penelitian ini akhirnya rampung dan terbukti vaksin ini aman. Para sukarelawan akan diizinkan pulang pada 15 Juli dan 20 Juli," kata Smolyarchuk yang mengepalai Pusat Penelitian Klinik Kedokteran di Universitas Sechenov kepada kantor berita TASS, Minggu (12/7).
Sukarelawan tetap akan berada dalam pengawasan medis setelah diizinkan pulang.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Tahap pertama penelitian vaksin Covid-19 di Universitas Sechenov dimulai pada 18 Juni lalu dengan memberikan vaksin kepada 18 sukarelawan. Kelompok sukarelawan kedua yang terdiri dari 20 orang kemudian diberi vaksin pada 23 Juni.
"Universitas Sechenov berhasil merampungkan uji klinis kepada sukarelawan untuk vaksin pertama terhadap virus corona," kata Vadim Tarasov, direktur Institut Translasional Bioteknologi dan Kedokteran, seperti dikutip kantor berita ANI.
Tujuan utama tahap uji coba klinis ini adalah untuk mengetahui apakah vaksin ini aman bagi manusia dan hasilnya sukses, kata Alexander Lukashev, direktur Institut Kedokteran Parasitologi, Tropik, dan Penyakit Serangga di Universitas Sechenov.
"Keamanan vaksin ini sudah dipastikan. Ini sesuai dengan keamanan vaksin-vaksin yang sekarang sudah ada di pasaran," kata Lukas kepada kantor berita Sputnik yang dikutip ANI.
"Universitas Sechenov dalam situasi pandemi ini tidak hanya bertindak sebagai institusi pendidikan saja tapi juga sebagai pusat penelitian sains dan teknologi yang mampu ikut serta dalam membuat produk obat yang sesuai dengan vaksin ini," kata Tarasov.
Rusia mengizinkan uji klinis terhadap dua kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi.
Vaksin pertama diuji coba di Rumah Sakit Militer Burdenko.
Vaksin kedua diuji coba di Universitas Sechenov, Moskow.
Setelah divaksin, semua sukarelawan tetap berada dalam masa isolasi di rumah sakit selama 28 hari.
Hasil awal menunjukkan vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada sukarelawan di Rusia memperlihatkan tubuh mereka mengembangkan imunitas terhadap virus corona.
"Data yang diperoleh dari Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi membuktikan sukarelawan pada kelompok pertama dan kedua membentuk respons imun terhadap virus corona setelah disuntik vaksin," kata pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Namun belum diketahui kapan vaksin ini akan memasuki tahap produksi massal untuk komersil.
Hingga kini Rusia mencatat ada 719.449 kasus positif dan 11.188 meninggal.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini ada 21 kandidat vaksin di seluruh dunia yang sedang menjalani tahap uji coba.
Data dari Universitas John Hopkins, AS, seluruh kasus Covid-19 di dunia kini mencapai 12,7 juta dengan kematian sebanyak 564.000.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca Selengkapnya