Rusia tempatkan armada perang di Krimea
Merdeka.com - Tiga kapal perang Rusia hari ini berlabuh menuju Negara Bagian Krimea di semenanjung Laut Hitam perbatasan Ukraina dan Rusia setelah parlemen Negeri Beruang Merah setuju mengirimkan angkatan bersenjata ke negara itu. Tindakan ini mendapat kecaman barat.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan lewat akun jejaring sosial miliknya pemimpin Ukraina saat ini merebut kekuasaan secara tidak sah. Medvedev juga meramalkan pemerintahan mereka bakal berakhir dengan revolusi dan pertumpahan darah.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Rabu (3/3), Medvedev menyerukan Presiden Viktor Yanukovych tetaplah pemimpin sah Ukraina menurut konstitusi. "Jika dia bersalah gunakan prosedur penangkapan yang benar dan mengadilinya," ujar Medvedev sembari menambahkan pemerintah Ukraina sementara terlalu pro barat.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Dimana kapal Israel singgah? Kapal perang Israel mendapat karpet merah dari pemerintah Maroko di bawah kepemimpinan Raja Muhammad VI saat berlabuh di pelabuhan Tangier.
-
Dimana para bajak laut bermukim? Mereka banyak bermukim di perairan dekat Gorontalo.
Yanukovych kini melarikan diri ke Rusia telah muncul pada pekan lalu dan mengatakan kabur sebab dia yakin ada ekstremis mengancam dirinya dan keluarga dia.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memperoleh persetujuan parlemen Kremlin agar mengirimkan militer ke Ukraina demi menyelamatkan warga Negeri Beruang Merah tinggal di wilayah itu.
Pernyataan Rusia ini meningkatkan ketegangan antara barat dan timur. Ukraina pun menyiagakan tentaranya namun dua tentara ini tidak berkonfrontasi. Militer Ukraina diturunkan demi melindungi aset negara dan bukan bentrok dengan angkatan bersenjata Rusia. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rudal-rudal jelajah tersebut meluncur dari kapal Marshal Ustinov dan awak tempur dari Pantai Semenanjung Kola.
Baca SelengkapnyaDoni tidak merinci sampai kapan operasi itu berlangsung, begitu pula dengan detail pasukan dan alutsista yang dikerahkan.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaVideo merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit
Baca SelengkapnyaDalam waktu kurang dari sebulan, Rusia sudah dua kali menggelar militer dengan melibatkan Yars, rudal 'maut' antarbenua dengan hulu ledak nuklir.
Baca SelengkapnyaSelain penembakan rudal Exocet, juga dilaksanakan penembakan roket RM 70 Grad Marinir TNI dari atas geladak KRI Teluk Amboina (KRI ABN-503).
Baca SelengkapnyaMiliter Rusia menggelar pameran kendaraan militer Ukraina yang berhasil disita. Kendaraan militer itu ada yang berbendera Inggris dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPotret tank marinir TNI AL yang punya kemampuan berenang di laut.
Baca SelengkapnyaLaksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaSekitar ada 15 unit peralatan militer Rusia yang hancur dipajang di jalan Khreshchatyk di Kota Kiev.
Baca Selengkapnya