Rusia tolak ekstradisi Snowden

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kemarin mengatakan keinginan Amerika untuk mengekstradisi pembocor rahasia Badan Keamanan Amerika (NSA) Edward Snowden tidak berdasar dan tidak bisa diterima.

Menurut Lavrov Snowden hingga saat ini belum memasuki perbatasan Rusia dan negara Beruang Merah itu tak punya kaitan dengan rencana penerbangan mantan anggota CIA (dinas rahasia luar negeri Amerika) itu, seperti dilansir surat kabar USA Today, Selasa (25/6).

Pernyataan itu muncul setelah koran pemerintah China kemarin memuji-muji Snowden hingga hal itu menimbulkan ketegangan antara hubungan China-Amerika Serikat.

Harian Rakyat China, koran resmi Partai Komunis China, menyatakan Snowden telah berhasil membuka kedok Washington yang sebenarnya. Pernyataan itu merupakan respon atas tudingan Amerika kepada Hong Kong dan China yang tidak mengizinkan ekstradisi Snowden.

"Bukan hanya pemerintah Amerika tidak memberi penjelasan dan permintaan maaf, mereka malah menunjukkan ketidakpuasan kepada pemerintahan Hong Kong," kata koran itu.

Secara terpisah, Juru bicara Menteri Luar Negeri China Hua Chunying mengecam tudingan Amerika dengan menyebutnya "tak berdasar."

"Tidak masuk akal bagi Amerika untuk meminta penjelasan Hong Kong dalam urusan ini. Tudingan kepada pemerintah China juga tidak berdasar."

Snowden dilaporkan telah bertolak ke Rusia dari Hong Kong Ahad lalu. Namun hingga saat ini dia belum terlihat di hadapan publik. Sejumlah laporan menyebutkan dia telah mendarat di Rusia dengan selamat. Namun kemarin Snowden dilaporkan tidak berada dalam pesawat menuju Havana, Kuba, tempat dia transit untuk mendarat di Ekuador, negara tempat dia meminta suaka. (mdk/fas)