Saat musik masuk panggung politik

Merdeka.com - Pekan ini kampanye pemilihan umum presiden di Indonesia mendapat perhatian internasional setelah musisi Ahmad Dhani muncul dalam video klip lagu mendukung pasangan Prabowo - Hatta dengan memakai pakaian ala Nazi.

Sejumlah media internasional seperti Der Spiegel dari Jerman dan majalah Time dari Amerika Serikat memuat berita tentang Ahmad Dhani berpakaian Nazi dalam kampanye pilpres itu.

Di era demokrasi saat ini cerita tentang musisi yang mendukung kandidat presiden di suatu negara memang bukan barang baru.

Di negara sebesar Amerika Serikat sekalipun pemilu presiden diwarnai dukungan dari para artis, baik aktor maupun musisi.

Pada pemilu 2012 lalu penyanyi kondang Katy Perry terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap kandidat dari Partai Demokrat Barack Hussein Obama untuk menjadi presiden buat periode kedua kali. Dia terlibat beberapa kali dalam konser untuk penggalangan dana bagi kampanye Obama.

Sebelumnya ada nama Madonna dan band rock Foo Figters menyatakan dukungan terhadap presiden kulit hitam pertama Amerika itu.

Katy bahkan mendedikasikan lagu Firework yang ia nyanyikan di Nokia Theatre, Los Angeles untuk Obama pada Oktober 2012.

"Hari ini aku merasa terhormat bisa bermain untuk President!" tulis penyanyi seksi itu di media sosial Twitter sambil membubuhkan gambar bentuk dukungan untuk Obama, seperti dilansir usmagazine.com, Oktober 2012.

Malam itu Katy juga menyanyikan lagu klasik milik Al Green, Let's Stay Together. Selain Katy, musisi lain yang juga hadir mengisi acara adalah Jon Bon Jovi, Earth, Wind & Fire, Stevie Wonder and Jennifer Hudson. Bahkan Stevie Wonder yang tampil membawakan lagu Supersition sengaja mengubah liriknya lagunya dengan kalimat 'Barack Obama for Four More Years'.

Sebelumnya Madonna juga beberapa kali menunjukkan dukungannya untuk Obama agar melanjutkan tugasnya sebagai presiden. Menurut Madonna, Obama adalah sosok yang bisa menghargai perbedaan antar manusia. (mdk/fas)