Saat pikiran Malaysia bercabang dua
Merdeka.com - Malaysia kembali diguncang peristiwa yang membuat nama mereka tercoreng. Penculikan warga asing. Teror baru ini melengkapi apesnya Negeri Jiran itu lantaran sebelumnya mereka kehilangan muka sebab lenyapnya pesawat Malaysia Airlines.
Peristiwa hilangnya Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 menjadi bahan perbincangan sejagat lantaran tak hanya membawa warga Negeri Jiran itu namun juga sejumlah penduduk asing seperti dari Australia, China, hingga penyusup yang diketahui asal Iran. Hingga kini hampir sebulan pesawat jenis Boeing 777-200 itu tak kunjung ditemukan. Serpihannya pun bahkan tak terlihat. Hanya Tuhan yang tahu persis di mana pesawat hendak terbang ke Ibu Kota Beijing itu.
Kemarin peristiwa yang tak kalah menggemparkan kembali menampar Malaysia. Seorang warga China diculik dari hotel tepatnya menginap. Bukan hanya menyeret turis Beijing, seorang pegawai penginapan itu berwarga negara Filipina ikut diangkut.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Bagaimana para peneliti mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Mengapa pencarian pesawat jet sulit? Proses pencarian mengalami kendala karena danau itu kemudian membeku.
Ini terjadi di Negara Bagian Sabah. tepatnya di Resort Singamata Reef. Saksi menyebutkan enam lelaki bersenjata datang ke hotel dan menculik keduanya sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Mereka lalu kabur dengan sebuah kapal motor.
Malaysia menduga keduanya diculik kelompok Abu Sayyaf. Kuat selentingan mereka tengah memperluas jaringan ke Negeri Jiran itu dan Indonesia. Kelompok yang bernama lain Al Harakat Al Islamiyya ini terkait dengan Al-Qaidah. Mereka berbasis di sekitar kepulauan Filipina selatan seperti Jolo, Basilan, dan Mindanao.
Turis perempuan China itu sempat berteriak minta tolong seperti dilansir situs asiaone.com (3/4). Namun rincian peristiwa masih belum jelas. Hanya disebutkan dia tengah mandi saat kelompok bersenjata itu menculik dan memaksanya naik ke kapal. Bahkan tak diketahui kemana semua pegawai hotel saat dia diseret.
Kejadian ini bisa kembali memperuncing hubungan diplomatik China dan Malaysia. Jika saja pemerintahan Perdana Menteri Abdul Razak kembali gagal mengungkap kasus ini, bisa jadi ada tindakan lebih tegas dari Beijing.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMalaysia melarang warga Israel memasuki wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaPermasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca Selengkapnya