Saingi China di Pasifik, Australia Siapkan USD 340 Juta buat Modernisasi Pasukan Elit
Merdeka.com - Australia akan menggelontorkan USD 340 juta untuk meningkatkan kemampuan pasukan khususnya. Langkah ini adalah tahap pertama dari rencana modernisasi di bidang militer yang akan berjalan selama 20 tahun dengan dana mencapai USD 3 miliar.
Penggelontoran dana besar-besaran ini dilakukan setelah terjadi sejumlah serangan di Sydney dan Melbourne dalam beberapa tahun belakangan dan untuk mengambil peran lebih besar dari pengaruh China di Pasifik.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa (13/8), menurut Perdana Menteri Scott Morrison, investasi di sektor militer ini adalah yang terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Bagaimana Rafale akan memperkuat TNI AU? Rafale adalah jet tempur multi fungsi andalan AU dan AL Prancis.
-
Apa yang akan didapatkan TNI AU? 'Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua,' kata dia.
-
Kapan TNI AU menerima alutsista baru? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
"Pasukan khusus Australia perlu melakukan operasi penting dalam situasi yang penuh ancaman," kata Morrison. "Ancaman global akan terus berevolusi. Pendanaan ini akan memastikan Pasukan Khusus kita punya kemampuan untuk selangkah di depan dari segala pihak yang bisa mengancam kepentingan Australia."
Menteri Pertahanan Linda Reynolds mengatakan dana itu akan sebagian besar digunakan untuk peralatan, termasuk baju besi, senjata, perlengkapan menyelam dan sistem tali panjat. Selain itu juga akan ada alokasi untuk upaya penyelamatan medis, komunikasi, dan pelatihan personel.
"Pasukan Khusus kita saat ini sudah harus lebih siap dan mampu diterjunkan ke berbagai lokasi di mana pun dalam kondisi apa pun."
Bulan lalu Australia mengatakan akan membentuk unit militer anyar untuk berlatih dan membantu negara sekutu di Pasifik.
"Sudah menjadi kepentingan Australia untuk mempunyai kedaulatan independen di Indo-Pacific. Semua negara di Pasifik ini bisa saling berhubungan secara bebas sesuai hukum dan norma internasional," kata Morrison.
Data Bank Dunia memperlihatkan anggaran belanja militer Australia mencapai 1,89 persen dari PDB 2018. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya, target minimum essential force (MEF) ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024, namun direvisi menjadi 70 persen.
Baca SelengkapnyaAsean Indo-Pasific Forum (AIPF) digelar di Hotel Mulia, Jakarta pada Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar belanja alutsista bisa lebih bijak.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDikutip dari Global Fire Power, kekuatan TNI menduduki peringkat ke-13 di dunia dengan nilai Power Indeks mencapai 0,2221.
Baca SelengkapnyaPerbaikan mesin kapal hibah itu akan dilakukan langsung di Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini menjadi salah satu negara yang memiliki kekuatan militer besar di wilayah Asia Pasifik.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementerian Pertahanan menjadi yang terbesar di 2024.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaPrajurit Kostrad TNI kembali beraksi bersama pasukan elite Amerika Serikat dan German.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca Selengkapnya