Saksi serangan di Paris bilang pelaku teriak 'ini untuk Suriah!'
Merdeka.com - Ibu Kota Prancis, Paris, tadi malam (13/11) mengalami teror beruntun di tujuh lokasi berbeda. Ketika dua bom bunuh diri meledak di Stadion Stade de France, insiden lain terjadi bersamaan pada sebuah konser musik.
Setidaknya tiga orang diketahui menyerbu Gedung Bataclan yang sedang menggelar konser. Pelaku juga memberondong kerumunan 1.000 penonton selama nyaris 15 menit. Di lokasi ini, jatuh korban tewas paling banyak. Gedung Bataclan jaraknya sangat dekat dengan Kantor Redaksi Charlie Hebdo yang Januari lalu diserang kelompok militan.
Kantor berita AFP melaporkan, Sabtu (14/11), salah satu korban yang selamat dari penembakan, membeberkan identifikasi pelaku. Perempuan itu tidak menjelaskan bagaimana ciri-ciri fisik tiga lelaki bersenjatakan AK-47 itu, namun para pelaku berkali-kali berteriak dalam Bahasa Prancis, "Ini untuk Suriah, ini untuk Suriah!"
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Kesaksikan ini belum bisa dikonfirmasi pada aparat Prancis. Sedangkan di jejaring sosial, tim pemantau terorisme berbasis di Amerika Serikat, SITE, mengatakan jaringan akun pendukung ISIS merayakan kabar serangan di Paris tadi malam. Belum ada kelompok teror yang mengaku bertanggung jawab atas serangan beruntun di Paris. Sejauh ini, polisi Prancis mengatakan total pelaku insiden beruntun itu adalah 6 orang.
Polisi Prancis mengatakan kasus penyanderaan di Bataclan berhasil dituntaskan. Tiga pelaku tewas, tapi belum diketahui apakah ada pelaku lainnya yang masih bebas. Ciri-ciri pelaku tidak diumumkan pada pers. Korban tewas insiden Bataclan mencapai 100 orang, sedangkan dari penembakan di lokasi lain ditambah bom bunuh diri, korban tewas 53 orang.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap tersangka dalam penggerebekan di sebuah asrama untuk para pencari suaka.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaSebulan yang lalu di Dusseldorf, sebuah serangan yang direncanakan kelompok teroris telah terjadi di kota-kota Jerman selama Kejuaraan Sepak Bola Eropa.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaSerangan sabotase ini memicu kekhawatiran menjelang upacara pembukaan Olimpiade yang dipusatkan di sepanjang jalur Sungai Seine, Paris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaDPR mengutuk aksi penembakan massal gedung konser di Moskow, Rusia
Baca SelengkapnyaRibuan pager milik pejuang Hizbullah meledak secara serentak pada Selasa. Ledakan ini diduga didalangi badan mata-mata Mossad Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan itu telah menewaskan delapan orang penjaga, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang tersangka dalam dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan itu.
Baca Selengkapnya