Satu dari 10 Buronan FBI Paling Dicari di 2018 Terbunuh Saat Baku Tembak
Merdeka.com - Greg Alyn Carlson, seorang buron yang dituduh melakukan berbagai kekerasan seksual di Los Angeles tewas ditembak oleh para agen FBI pada Rabu (13/2) di North Carolina. Greg masuk daftar 10 orang paling dicari FBI pada musim gugur 2018.
Agen FBI memburunya ke sebuah hotel di Apex, North Carolina. John Strong dari kantor lapangan FBI di North Carolina mengatakan seorang perwira polisi Apex melihat satu unit kendaraan di parkiran hotel yang diduga milik Greg.
Asisten direktur kantor lapangan FBI di Los Angeles,Paul Delacourt mengatakan ketika agen FBI memasuki kamar Carlson dan terjadi baku tembak dimana Carlson akhirnya tewas. Demikian dilansir dari CNN, Jumat (15/2).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Carlson dituduh melakukan pencurian di Los Angeles pada 13 Juli 2017, dia juga mencoba melakukan kekerasan seksual terhadap seorang perempuan dengan menggunakan senjata. FBI dalam sebuah surat perintah penangkapan lokal yang dikeluarkan untuk Carlson menuduhnya melakukan pencurian, penyerangan dengan maksud untuk melakukan pemerkosaan dan penyerangan dengan senjata mematikan.
Tes DNA juga menghubungkan Carlson dengan dua serangan lainnya dari tahun 2003, kata Kapten Polisi Los Angeles Billy Hayes. FBI mengatakan Carlson ditangkap pada September 2017. Setelah dibebaskan dari tahanan, dia melarikan diri ke Mount Pleasant, South Carolina.
Dia meninggalkan South Carolina dengan pistol curian, mobil sewaan, dan uang tunai, serta menggiring polisi dalam pengejaran berkecepatan tinggi di Alabama. Dia kemudian terlihat di dua kota Florida pada November 2017. Sebuah surat perintah penangkapan federal yang dikeluarkan pada bulan Desember 2017 menyebut Carlson buron untuk menghindari penuntutan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak berwenang sampai saat ini masih memburu pelaku penembakan brutal itu.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi Negara Bagian Maine melancarkan operasi besar-besaran untuk memburu pelaku penembakan brutal yang menewaskan 18 orang dan melukai 13 lainnya.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaGuerrero dianggap sebagai salah satu negara bagian di Meksiko yang dianggap paling berbahaya di dunia bagi anggota pers.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada unsur pembunuhan berencana pada kasus pencabulan dan pembunuhan seorang bocah perempuan terbungkus karung di Bekasi.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaArgyan Abhiarama ditangkap di Pekalongan, Jawa tengah
Baca SelengkapnyaPelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku menyangkal benda-benda klenik tersebut miliknya
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan motif pelaku melakukan penganiayaan karena korban dianggap mengingkari kesepakatan terkait tarif kencan tersebut.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca Selengkapnya