Satu dari empat terduga perencana teror di Australia dilepas
Merdeka.com - Kepolisian Australia menyatakan telah membebaskan satu dari empat lelaki dibekuk pada Minggu pekan lalu, lantaran diduga terlibat dalam perencanaan aksi teror. Namun, hingga kini belum ada titik terang apakah dugaan rencana aksi teror menargetkan pesawat komersial itu benar ada atau tidak.
Dilansir dari laman BBC, Rabu (2/8), polisi membebaskan lelaki berusia 50 tahun yang identitasnya disembunyikan pada Selasa kemarin. Dia pun belum dikenai sangkaan apapun. Sedangkan tiga pria lainnya kabarnya masih diperiksa dan ditahan.
"Penyelidikan terus berlangsung dan informasi lanjutan akan disampaikan pada waktunya," tulis Kepolisian Federal Australia dalam pernyataannya.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang diragukan oleh penganut teori konspirasi? Mereka yang tak percaya bahwa NASA mendaratkan manusia di Bulan punya argumen tersendiri. Ini Argumen Penganut Teori Konspirasi yang Sebut Pendaratan Manusia di Bulan adalah Palsu Meski pendaratan di Bulan terjadi 55 tahun lalu, para penganut teori konspirasi tetap yakin itu adalah tipuan. Meski bukti jelas ada, mereka masih berpegang pada pandangan bahwa pendaratan di Bulan adalah palsu. Biasanya, teori konspirasi ini fokus pada pendaratan pertama. Namun, beberapa orang juga meragukan pendaratan berikutnya.
-
Kenapa Kapolri minta jajaran di Bali siapkan sistem delaying di Gilimanuk? Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran di Bali untuk mempersiapkan dan mendukung ASDP dalam menerapkan delaying sistem di Pelabuhan Gilimanuk, demi meminimalisir potensi antrean di area tersebut.
Hanya pada Minggu pekan lalu, Komisioner Kepolisian Federal Australia, Andrew Colvin, menyatakan petunjuk dugaan rencana teror itu belum bisa terungkap seluruhnya. Alasannya rencana itu masih terlalu dini.
Konon, para pelaku bakal menggunakan gas beracun atau bom yang disamarkan dalam penggiling daging buat menyerang penerbangan komersial. Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menyatakan kalau terduga pelaku terinspirasi dari ideologi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kabarnya, pelaku menargetkan aksi terornya terhadap maskapai Etihad Airways. Pihak maskapai kini bekerja sama dengan kepolisian Australia membongkar dugaan itu.
Akibatnya kini pengamanan seluruh bandara di Australia diperketat. Alhasil, antrean calon penumpang selalu mengular lantaran mesti melewati bermacam pemeriksaan sebelum naik pesawat ke tempat tujuan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina ditangkap.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya