Satu jenazah penumpang AirAsia ditemukan pakai jaket pelampung
Merdeka.com - Deputi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Tatang Zaenudin hari ini mengatakan salah satu jenazah penumpang korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan dalam keadaan memakai jaket pelampung.
"Pagi ini kami mengevakuasi empat jenazah. Salah satunya memakai jaket pelampung," kata Tatang, seperti dilansir koran the Star, Rabu (31/12).
Temuan di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, ini menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang bagaimana kejadian yang sebenarnya ketika pesawat berpenumpang 162 orang itu jatuh ke laut.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
Fakta itu bisa berarti para penumpang setidaknya sempat punya waktu memakai pelampung sebelum pesawat menghantam permukaan air. Atau bisa juga penumpang masih sempat memakai jaket pelampung ketika pesawat sudah di permukaan air sebelum tenggelam.
Sejauh ini, temuan-temuan itu memperkuat teori ahli penerbangan yang mengatakan pesawat masih dalam keadaan utuh ketika menghantam permukaan air.
Sebelumnya Kepala Basarnas Bambang Soelistyo mengatakan salah satu dari jenazah yang ditemukan hari ni juga berpakain pramugari. Tiga jenazah lainnya dipastikan laki-laki.
Hingga kini total jumlah jenazah yang sudah dievakuasi berjumlah tujuh orang.
Tim Basarnas juga hari ini mengatakan mereka sudah menemukan lokasi puing pesawat AirAsia di dasar laut menggunakan alat sonar (gelombang suara).
Operasi evakuasi, pencarian jenazah, dan pencarian kotak hitam pesawat hari ini terhambat cuaca buruk.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca Selengkapnyaaparat kepolisian memutuskan untuk memakamkan keempat jenazah, dua diantaranya di Tanggamus dan dua sisanya di sekitar RS Bulbasaur.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaSebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang meninggal dunia terkait insiden pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPesawat SAM Air sebelumnya berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju ke Bandara Panua Pohuwato.
Baca Selengkapnya