Satu peserta, satu suara, satu juara
Merdeka.com - Korea Utara. Negara ini tak henti-hentinya menjadi bahan berita media sejagat. Banyak hal menggidikkan, ganjil, aneh, bahkan kocak terjadi di sana. Salah satunya pemilihan umum digelar dan memenangkan Kim Jong Un untuk kembali memimpin Negeri Komunis itu.
Ini pertama kali terjadi di dunia. Pemilu biasanya digelar demi memilih parlemen dan pemimpin dengan banyak kandidat, namun yang terjadi di Ibu Kota Pyongyang bisa bikin tertawa. Jong Un menjadi satu-satunya calon di surat suara.
Jangan heran. Hanya ada satu partai berkuasa di Korea Utara dan tentu saja lungsuran dari pemerintah sebelumnya yang terus memenangkan pemimpin turun temurun. Tak tanggung-tanggung, Jong Un meraih 100 persen suara di hari pertama pemungutan. Tak satu pun dari pemilih absen atau tidak memberikan suaranya di pemilu kali ini. Golongan putih di negeri itu haram hukumnya.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
-
Apa yang paling menarik tentang Korea Selatan? Korea Selatan merupakan salah satu tujuan wisata yang paling diminati di Asia. Negara ini terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pegunungan yang mempesona hingga pantai-pantai eksotis di Pulau Jeju.
-
Kenapa Korea Selatan menggunakan e-voting pada Pemilu Parlemen 2020? Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah pemilih yang harus datang ke TPS pada hari pemungutan suara utama, yang jatuh pada tanggal 15 April 2020.
-
Apa yang turun di Korea? Hasilnya hampir seluruh negara mengalami tren kenaikan, kecuali Thailand.Merujuk data KTO yang dilansir The Korea Times, periode Januari-April 2024, hanya 119.000 wisatawan Thailand yang menghabiskan waktu di Korea.
-
Apa yang viral di media sosial tentang Korea Selatan dan Indonesia? Viral aksi sejumlah pekerja Korea Selatan di Indonesia lontarkan komentar bernada hinaan. Tinggal & Cari Duit di Indonesia, Orang-orang Korea Malah Hina RI & Islam di Forum Indosarang.
Negara ini mengadakan pemilihan setiap lima tahun sekali. Pemilu kali ini baru sekali diadakan setelah ayah Jong Un, Kim Jong Il wafat dan posisinya digantikan sang anak.
Kemenangan absolut ini terjadi di distrik Gunung Paekdu. Surat suara di pemilu dinamakan Majelis Agung Rakyat ini semuanya sah. "Ini bukti rakyat mendukung dan percaya penuh kepada Jong Un sebagai pemimpin dan mereka setia," ujar kantor berita Korea Utara KCNA seperti dikutip kantor berita Associated Press dan dilansir surat kabar the Daily Mail (10/3).
Di sana ada sekitar 687 distrik namun nama kandidat tetap sama, Kim Jong Un. Pilihan suara hanya iya atau tidak setuju apakah Jong Un kembali memimpin negeri itu dan menurut otoritas semua mencentang berarti sepakat lelaki 30 tahun itu kembali berada di pucuk.
Konon, mereka memilih tidak untuk kepemimpinan Jong Un bakal pulang dengan keadaan tak bernyawa. Kabar ini masih simpang siur namun menilik kesadisan lelaki itu menyingkirkan pamannya dan orang-orang terdekat lain bisa jadi selentingan itu benar. Keluarga saja bisa dilenyapkan apalagi rakyatnya.
Hanya di Korea Utara. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada hanya diikuti oleh paslon tunggal, setelah KPU mendiskualifikasi paslon lainnya.
Baca SelengkapnyaKetua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca SelengkapnyaSebanyak 37 daerah hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau biasa disebut calon tunggal melawan kotak kosong pada Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.
Baca SelengkapnyaKotak kosong menang melawan calon tunggal terjadi di dua daerah, yakni Pilkada Pangkalpinang dan Bangka.
Baca SelengkapnyaPadahal, perpanjangan pendaftaran sudah dilakukan sampai tanggal 5 September kemarin, tetapi tetap ada yang mengajukan berkas pencalonan.
Baca Selengkapnyameminta pihak yang merasa dirugikan atas keputusan KPU yang melakukan diskualifikasi agar menempuh upaya hukum.
Baca SelengkapnyaKotak kosong meraih 57% suara dalam Pilkada Pangkalpinang 2024, menunjukkan adanya penolakan dari masyarakat terhadap kandidat tunggal yang diusung.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat ada 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024
Baca SelengkapnyaKotak kosong berhasil mengalahkan pasangan calon tunggal di dua daerah Pilkada yakni Pangkalpinang dan Bangka.
Baca SelengkapnyaPasangan calon tunggal yang melawan kotak kosong harus memperoleh suara 50 persen untuk terpilih sebagai kepala daerah
Baca Selengkapnya