Saudi bakal gusur tempat lahir Nabi
Merdeka.com - Perusahaan pengembang di Arab Saudi yakni Grup Saudi Binladin milik keluarga kerajaan Saudi tahun lalu mengajukan proyek untuk menghancurkan tempat lahir Nabi Muhammad buat mendirikan tempat tinggal bagi imam Masjidil Haram dan istana kepresidenan.
Jika disetujui maka proyek itu akan merenovasi masjidil Haram dengan membangun kompleks modern di lokasi diyakini tempat lahir Nabi. Proyek itu ditaksir bernilai miliaran dolar Amerika, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (21/2).
Untuk mendirikan kompleks baru itu, perpustakaan suci yang berdiri di atas tiang juga akan dihancurkan.
-
Di mana Masjidil Haram berada? Masjidil Haram dibangun mengelilingi Ka’bah yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dari seluruh penjuru dunia dalam mengerjakan ibadah salat.
-
Dimana lokasi pembangunan istana negara? Pembangunan istana negara dan kantor-kantor kementerian sudah mencapai tahap pembangunan 63 persen.
-
Dimana pelantikan Presiden 2024? Pelantikan ini nantinya akan dilangsungkan di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Bagaimana masjid ini berubah fungsi? Masjid Indrapuri ini dulunya merupakan sebuah candi Hindu yang akhirnya berubah fungsi menjadi masjid pada tahun 1618.
-
Mengapa rumah itu dijadikan pusat pemerintahan? Seperti diketahui, pada masa Agresi Militer Belanda I, pemerintah Kabupaten Kendal sempat berpindah ke daerah Sukorejo setelah daerah Weleri dibombardir tentara Belanda. Namun pada akhirnya wilayah Sukorejo juga bisa diserang Belanda lewat udara. Sebelum serangan itu, pemerintahan sempat dipindah ke daerah Purwosari, tepatnya di rumah milik Raden Mas Ari Sumarmo.
Lokasi itu rencananya akan diganti dengan sebuah stasiun kereta buat mengangkut para jemaah haji atau sebuah perpustakaan baru dipersembahkan buat menghormati Raja Abdul Aziz, pendiri Saudi saat ini.
Keluarga kerajaan Saudi selama ini menganut aliran Islam Wahabi sejak keluarga al-Saud berkuasa pada abad ke-19.
Penguasa Saudi sejak lama menolak melestarikan peninggalan-peninggalan Nabi di Masjidil Haram karena beralasan bisa menimbulkan sirik terhadap Allah.
"Tempat itu adalah peninggalan terakhir dari Nabi Muhammad, yakni tempat lahir beliau, lokasi paling suci bagi umat Islam dan komunitas Syiah di seluruh dunia," kata Irfan al-Alawi, sejarawan dan direktur eksekutif Yayasan Penelitian Warisan Islam yang bermarkas di Inggris.
"Sebagian besar umat Islam bahkan tidak tahu lokasi itu bakal dihancurkan"
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.
Baca SelengkapnyaPrabowo memiliki banyak harapan tentang penyelenggaraan haji.
Baca SelengkapnyaJabal Ka’bah adalah gunung yang dimanfaatkan oleh Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah. Sekarang kondisinya hampir punah karena pembangunan hotel.
Baca SelengkapnyaGibran menyambut positif rencana pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di IKN
Baca SelengkapnyaJokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca SelengkapnyaMenhaj Arab Saudi akan mempertimbangkan hal itu, mengingat pemerintah Arab Saudi menurut informasi akan mengurangi 50 persen dari total kuota petugas.
Baca SelengkapnyaMasjid Negara IKN ini semakin megah dengan dikelilingi air pada embung buatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi di Makkah sedang menyiapkan kain kiswah baru untuk menutup Ka'bah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan groundbreaking 11 proyek di IKN besok, Rabu (17/1).
Baca SelengkapnyaTak jarang masjid ini menjadi destinasi wisata para WNI yang berkunjung ke Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaUntuk masuk ke Raudhah, jemaah harus mendapatkan tasreh yakni surat keterangan izin untuk masuk ke Raudhah.
Baca SelengkapnyaUpaya Pemerintah Kota Pasuruan memggenjot sektor pariwisata dengan menjadikan Kota Pasuruan sebagai kota manasik akan segera terealisasi
Baca Selengkapnya