Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seberapa Besar Kemungkinan Trump Dimakzulkan?

Seberapa Besar Kemungkinan Trump Dimakzulkan? Presiden AS Donald Trump. AFP

Merdeka.com - Awal tahun ini Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi pernah mengatakan kepada mantan penasihat Presiden Bill Clinton, Steven R Okun, menurut dia pemakzulan Presiden Donald Trump tidak tepat pada waktu itu.

"Saya tidak mau melihat dia dimakzulkan. Saya ingin lihat dia dijebloskan ke penjara," ujar Pelosi, seperti dilansir laman Channel News Asia, Selasa (2/10).

Setelah itu Pelosi melihat kondisi politik saat itu bukanlah waktu yang tepat bagi partai atau negaranya untuk memberhentikan Trump.

Skandal Ukraina kemudian mengubah semuanya.

Pekan lalu Pelosi mengumumkan DPR akan mulai melakukan penyelidikan resmi untuk memakzulkan Trump.

Seorang pembocor rahasia melaporkan isi pembicaraan telepon Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam percakapan telepon itu Trump dikatakan menekan Zelensky agar dia mau menyelidiki kasus dugaan korupsi putra Joe Biden di perusahaan gas Ukraina. Biden adalah calon kuat penantang Trump dari kubu Demokrat pada pemilu tahun depan.

Mayoritas rakyat Amerika Serikat kini berpendapat keputusan Kongres membuka penyelidikan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump dibutuhkan. Demikian menurut survei yang disiarkan di stasiun televisi CBS dua hari lalu.

Jajak pendapat yang digelar oleh lembaga YouGov memperlihatkan 55 persen rakyat Amerika menyatakan penyelidikan itu perlu dilakukan dan 45 persen lagi yang menyatakan sebaliknya.

Untuk memberhentikan seorang presiden, DPR pertama kali harus memakzulkan sang presiden dan Senat harus mendakwa kesalahan presiden.

Pemakzulan adalah proses politik. Tidak ada dasar perbuatan kriminal yang diperlukan untuk memproses pemakzulan seperti yang tertuang dalam pasal-pasal pemakzulan.

"Keputusan pemakzulan adalah apa yang menjadi pertimbangan suara mayoritas di DPR pada momen sejarah yang memang mengharuskannya," ujar anggota Kongres yang kemudian menjadi presiden, Gerald R Ford.

"Anda tidak harus berbuat kriminal untuk kehilangan pekerjaan ini. Jika Kongres memutuskan perbuatan Anda sebagai pejabat publik melewati batas maka pemakzulan adalah persoalan menjaga kehormatan dan marwah dari lembaga kepresidenan," kata anggota Kongres yang kini Senator Lindsey Graham.

Dua presiden AS sebelumnya pernah dimakzulkan tapi tidak didakwa bersalah. Richard Nixon tadinya akan didakwa bersalah dan diberhentikan jika saja dia tidak mengundurkan diri lebih dulu.

Pemakzulan adalah Proses Politik

Jajak pendapat yang digelar oleh lembaga YouGov memperlihatkan 55 persen rakyat Amerika menyatakan penyelidikan itu perlu dilakukan dan 45 persen lagi yang menyatakan sebaliknya.

Untuk memberhentikan seorang presiden, DPR pertama kali harus memakzulkan sang presiden dan Senat harus mendakwa kesalahan presiden.

Pemakzulan adalah proses politik. Tidak ada dasar perbuatan kriminal yang diperlukan untuk memproses pemakzulan seperti yang tertuang dalam pasal-pasal pemakzulan.

"Keputusan pemakzulan adalah apa yang menjadi pertimbangan suara mayoritas di DPR pada momen sejarah yang memang mengharuskannya," ujar anggota Kongres yang kemudian menjadi presiden, Gerald R Ford.

"Anda tidak harus berbuat kriminal untuk kehilangan pekerjaan ini. Jika Kongres memutuskan perbuatan Anda sebagai pejabat publik melewati batas maka pemakzulan adalah persoalan menjaga kehormatan dan marwah dari lembaga kepresidenan," kata anggota Kongres yang kini Senator Lindsey Graham.

Dua presiden AS sebelumnya pernah dimakzulkan tapi tidak didakwa bersalah. Richard Nixon tadinya akan didakwa bersalah dan diberhentikan jika saja dia tidak mengundurkan diri lebih dulu.

Rakyat AS Terbelah

Jumat lalu sebanyak 223 dari 235 anggota DPR dari Demokrat menyatakan dukungannya untuk memakzulkan Trump. Angka itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi suara mayoritas.

Sementara 155 anggota lainnya di DPR belum memutuskan.

Dalam sejarah AS, pemakzulan memerlukan momentum di DPR, tapi dakwaan, yang diperlukan untuk pemakzulan berjalan mulus bergantung pada partai mana yang menguasai Senat. Dalam hal ini Partai Republik menguasai Majelis Tinggi di DPR dan mereka bisa saja menyelamatkan Trump dari pemakzulan.

Hasil jajak pendapat YouGov mengatakan, di kubu Demokrat, 9 dari 10 pendukung Demokrat setuju Trump dimakzulkan dan dua pertiga lagi mendukung penuh--87 persen anggota Demokrat--untuk penyelidikan.

Sementara itu 77 persen pemilih Republik menolak pemakzulan dan 23 persen mendukung penyelidikan untuk pemakzulan. Di kubu independen 49 persen setuju dan 51 lagi tidak setuju.

Rakyat Amerika terbelah soal apakah Trump layak dimakzulkan karena perbuatannya dalam skandal Ukraina. Sebanyak 42 persen mengatakan dia patut diberhentikan karena perbuatannya dan 36 persen lagi mengatakan tidak. Sebanyak 22 persen mengatakan masih terlalu dini.

Soal kelakuan Trump dalam skandal Ukraina, 41 persen responden, termasuk Demokrat mengatakan dia sudah melanggar hukum, sedangkan 28 persen lagi, kebanyakan Republik, mengatakan dia bertindak sewajarnya. Sebanyak 31 persen responden mengatakan tindakan Trump bisa jadi tidak dibenarkan tapi masih tidak melanggar hukum.

Seorang presiden AS tidak perlu berbuat kejahatan untuk dimakzulkan, tapi mereka bisa diberhentikan atas dakwaan pengkhianatan, suap atau tindakan kejahatan berat lainnya.

Survei CBS ini digelar pada 26 dan 27 September lalu kepada 2.059 responden penduduk AS. Simpang kesalahan dari survei ini mencapai plus minus 2,3.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Elon Musk Ikutan Nimbrung saat Donald Trump Ditelepon Zelenskyy
Elon Musk Ikutan Nimbrung saat Donald Trump Ditelepon Zelenskyy

Elon Musk memainkan peranan penting dalam konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Presiden Amerika Joe Biden Salah Sebut Nama Presiden Ukraina Jadi 'Putin'
FOTO: Ekspresi Presiden Amerika Joe Biden Salah Sebut Nama Presiden Ukraina Jadi 'Putin'

Presiden Amerika Serikat Joe Biden salah menyebut nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza

Kedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.

Baca Selengkapnya
VIDEO Joe Biden Salah Sebut, Perkenalkan Presiden Ukraina dengan Nama 'Putin' di Hadapan Pemimpin NATO, Begini Reaksi Zelensky
VIDEO Joe Biden Salah Sebut, Perkenalkan Presiden Ukraina dengan Nama 'Putin' di Hadapan Pemimpin NATO, Begini Reaksi Zelensky

Kekacauan ini terjadi ketika Biden dan pemimpin 19 negara lainnya berkumpul untuk mengumumkan penandatanganan Perjanjian Ukraina.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza

Kedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.

Baca Selengkapnya
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza,
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza, "Kalau Saya Presiden, Itu Tak Akan Terjadi"

Agresi Israel di Gaza menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat capres AS.

Baca Selengkapnya
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Ini Alasannya
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Ini Alasannya

Biden juga menyampaikan dukungan politiknya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Jokowi Namanya Disebut dalam Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di Sidang MK
VIDEO: Respons Jokowi Namanya Disebut dalam Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di Sidang MK

Presiden Joko Widodo merespons soal namanya yang berkali-kali disebut dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK)

Baca Selengkapnya
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya

Donald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
Soal Wacana Pemakzulan Presiden, DPR Diminta Pastikan Hak Angket Berjalan
Soal Wacana Pemakzulan Presiden, DPR Diminta Pastikan Hak Angket Berjalan

Wacana pemakzulan Presiden Jokowi muncul di tengah polemik putusan MK.

Baca Selengkapnya