Sebut Mayang 'waria', koran Australia dikecam kaum LGBT
Merdeka.com - Kelompok Lesbian, Gay, Transgender, dan Transeksual (LGBT) Australia, mengecam surat kabar The Courier Mail atas berita pembunuhan Mayang Prasetyo. Transgender diduga kuat Warga Negara Indonesia itu sebelumnya ditemukan tewas termutilasi, dan bahkan sebagian tubuhnya dimasak oleh pelaku yang juga suaminya sendiri.
Kelompok LGBT Trans Health Australia mengecam pilihan kata-kata Courier Mail yang menyebut Mayang sebagai waria (ditulis di koran itu 'she-male'). Media ini juga memuat informasi, bahwa Mayang diduga berprofesi sebagai pekerja seks komersial dengan tarif setara Rp 5 juta per malam. Tapi kabar Mayang seorang PSK itu rupanya tidak valid karena dibantah kepolisian.
"Berita itu menjijikkan. Itu sangat menghina mendiang. Mayang adalah korban dan sudut pandang media membuatnya seakan sama bejat dengan suaminya yang melakukan kejahatan itu," kata Ketua Trans Health Australia Melody Moore seperti dilansir Brisbane Times, Selasa (7/10).
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang aktif dalam isu ini? Rieke Diah Pitaloka juga aktif dalam isu ini, membuat video untuk menjelaskan pentingnya mengawal putusan MK lengkap dengan pasal-pasal yang relevan.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang membantah penghapusan huruf Y? Melansir dari situs Kominfo, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof. E Aminudin Aziz, membantah akan ada penghapusan huruf Y dari alfabet.
-
Siapa saja yang menandatangani Petisi 50? Dari 50 tokoh yang berani untuk menentang bentuk pernyataan dari Presiden Soeharto itu di antaranya adalah Mantan KASAD Jenderal A.H. Nasution, mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso, Mantan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap, Mohammad Natsir, hingga Syafruddin Prawiranegara.
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
Sebuah petisi di situs change.org sudah muncul, menuntut Courier Mail meminta maaf atas pilihan kata waria buat menjelaskan identitas Mayang. Hingga berita ini dilansir, lebih dari 4.000 warga ikut tanda tangan mendukung petisi tersebut.
Moore menjelaskan, kaum LGBT marah dengan cara media Australia memberitakan pembunuhan tersebut, karena menimbulkan kesan kaum transgender adalah sesuatu yang aneh. Kata-kata 'shemale' atau 'ladyboy' dianggap bernilai rasa buruk. Apalagi informasi Mayang bekerja sebagai pelacur juga ditonjolkan.
"Kami berjuang selama ini agar transgender diterima sepenuhnya oleh masyarakat sebagai perempuan seutuhnya. Kata waria itu sungguh merendahkan."
Editor Surat Kabar Inggris The Guardian, Amy Gray, hari ini juga membuat editorial mengecam standar jurnalistik Australia. Seharusnya Dewan Pers Negeri Kanguru bertindak, bukannya membiarkan koran-koran terus mengeksploitasi latar belakang korban sebagai transgender.
"Media massa kita mengeksploitasi korban, bahkan ketika dia sudah mati," tulis Amy.
Dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Senin (7/10), Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Sydney masih bekerja sama dengan Kepolisian Brisbane untuk mempertegas status kewarganegaraan Mayang.
"Informasi diterima, keduanya bekerja sebagai koki di kapal pesiar. Mayang sebelumnya bermukim di Melbourne sebelum pindah ke Brisbane enam bulan lalu," tulis KJRI.
Kasus ini menghebohkan warga Australia karena pelaku, bernama Marcus Peter Volke (28 tahun), bertindak keji pada istrinya itu. Tak hanya membunuh Mayang, dia pun diduga kuat polisi memasak bagian tubuh Mayang.
Volke sempat melarikan diri, karena petugas Apartemen Tenerife datang setelah tetangga mengeluhkan bau busuk dari kamar yang disewa pasangan itu. Sambil kabur, pria berprofesi sebagai juru masak itu lantas bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri, 100 meter dari apartemen.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengatakan kasus ini telah dalam proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Kasus AWK, Mulai Viral Pernyataan SARA hingga Dipecat dari DPD
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Bali menggelar rapat yang dihadiri seluruh komponen ormas Islam di Denpasar, Rabu (3/1) sore.
Baca SelengkapnyaYasonna akan meng-update ke polisi atas laporan yang waktu itu dilayangkan ke Rocky Gerung.
Baca Selengkapnya"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.
Baca SelengkapnyaHaji Uma menyatakan masyarakat Aceh tengah mencari pemenang dari kontes kecantikan transgender yang disebut bernama Nyak Ayu Saree.
Baca SelengkapnyaArya Wedakarna, baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial karena tindakannya yang dianggap rasis.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaArief mengingatka Indonesia memiliki ideologi Pancasila sehingga perkawinan sesama jenis tidak boleh dibairkan.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kasus yang menyeret Rocky ini, sempat diungkit Menkumham Yasonna H. Laoly yang menyebut 'dosa' Rocky Gerung tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaObjek kasus keduanya sama perihal ucapan Arya saat Rapat Angkasa Pura, Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Baca Selengkapnya