Sederet Nama yang Bersaing Memperebutkan Kursi Perdana Menteri Malaysia
Merdeka.com - Perlombaan siapa yang akan menjadi Perdana Menteri Malaysia selanjutnya telah dimulai setelah Muhyiddin Yassin mengundurkan diri pada Senin, di mana 220 anggota parlemen sedang mencari sosok yang bisa membangun pemerintahan yang stabil setelah setahun lebih perpecahan.
Muhyiddin tidak pernah berhasil mengkonsolidasikan kekuasaan sepenuhnya setelah muncul Maret 2020 dengan koalisi yang berat setelah pengunduran diri pemimpin lama Mahathir Mohamad. Siapa pun yang mengambil alih kekuasaan sekarang akan memiliki waktu kurang dari satu tahun sebelum pemilu berikutnya.
Semua tokoh yang bersaing saat ini pernah menjadi bagian dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang memerintah Malaysia selama beberapa dekade sampai para pemilih menyingkirkannya dari kekuasaan pada 2018 menyusul skandal korupsi besar-besaran. Lima dari tujuh pesaing masih menjadi anggota UMNO, meskipun partai telah terpecah menjadi faksi-faksi yang saling bersaing.
-
Bagaimana Perdana Menteri dipilih di Malaysia? Untuk urusan kepemerintahan, Malaysia diatur oleh seorang Perdana Menteri yang berasal dari Dewan Rakyat, melalui pemilihan langsung dari rakyat dan mendapatkan persetujuan dari raja.
-
Siapa pemimpin tertinggi di Malaysia? Kekuasaan tertinggi di negara Malaysia dipegang oleh seorang raja yang bergelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agongkan, dipilih oleh 9 sultan melayu dan menjabat selama 5 tahun.
-
Siapa saja yang diusulkan sebagai menteri? Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengakui memang sudah ada beberapa partai politik (parpol) yang mengusulkan nama untuk diajukan sebagai menteri kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
-
Kapan menteri berhenti menjabat? Masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan segera berakhir dalam beberapa hari mendatang, menandai berakhirnya kepemimpinan selama 10 tahun Jokowi dalam dua periode.
-
Siapa yang menggantikan Anwar Usman? 'Kenapa ini didahulukan, karena menyangkut pihak terkait PSI maka ada hakim konstitusi yang mestinya di panel tiga untuk perkara ini tidak bisa menghadiri, oleh karena itu sementara digantikan panelnya oleh Yang Mulia Prof Guntur Hamzah,' kata Hakim Arief Hidayat di Gedung MK, Senin (29/4).
-
Apa pilihan Raya untuk masa depannya? 'Dia milih musik sebagai jalan hidup. Saya tanya dia, kamu gak mau lanjutin sekolah? Kuliah biar jadi insinyur, dokter, profesor? Tapi dia ternyata pilih musik. Ya saya gak bisa apa-apa,' ucap Iwan Fals di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).
Pemimpin Malaysia selanjutnya perlu menghentikan lonjakan kasus virus corona dan mendorong program vaksinasi untuk mendukung perbaikan ekonomi. Berikut para pesaing yang memperebutkan kursi perdana menteri:
Ismail Sabri Yaakob (61 tahun)
Mantan wakil perdana menteri dalam pemerintahan Muhyiddin ini termasuk di antara pejabat senior yang mempelopori perjuangan Malaysia melawan pandemi sejak tahun lalu. Sebagai wakil presiden UMNO, Ismail Sabri Yaakob ditunjuk sebagai wakil perdana menteri oleh Muhyiddin pada awal Juli dalam upaya untuk mempertahankan dukungan dari partai. Ismail Sabri, di masa lalu, pernah menjabat di kementerian pembangunan pedesaan dan pertanian.
Tengku Razaleigh Hamzah (84 tahun)
Anggota parlemen terlama Malaysia ini adalah keturunan keluarga kerajaan di negara bagian Kelantan, dan menjabat sebagai menteri keuangan dan menteri perdagangan pada 1970-an dan 1980-an. Tengku Razaleigh Hamzah adalah anggota parlemen UMNO pertama yang secara terbuka mengundurkan diri dari pemerintahan Muhyiddin tahun lalu, dan satu-satunya anggota parlemen dari partai yang meminta agar tempat duduknya jauh dari blok penguasa selama sidang parlemen khusus bulan lalu.
Najib Razak (68 tahun)
Mantan perdana menteri, yang terlibat dalam skandal korupsi terbesar di dunia yang melibatkan dana negara 1MDB, sekarang menjadi politisi paling populer di media sosial Malaysia dengan lebih dari 4 juta pengikut di Facebook dan Twitter. Sejak kehilangan jabatan pada 2018 di tengah kemarahan atas skandal 1MDB, Najib Razak melakukan sejumlah perubahan untuk memperbaiki citranya, salah satunya melalui media sosial.
Ahmad Zahid Hamidi (68 tahun)
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi ikut berkontribusi atas runtuhnya pemerintahan Muhyiddin dengan memerintahkan partainya untuk menarik dukungannya. Dia juga menyingkirkan beberapa menteri UMNO dalam kabinet Muhyiddin. Ahmad Zahid dipandang sebagai orang buangan karena mendukung Anwar Ibrahim selama perebutan kekuasaan pada 1990-an. Dia kembali ke UMNO, akhirnya menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri selama era Najib, dan mengambil alih kursi kepresidenan UMNO pada 2018. Anggota parlemen ini menghadapi banyak tuduhan korupsi di pengadilan, dan mengaku tidak bersalah.
Hishammuddin Husein (60 tahun)
Hishammuddin Hussein adalah menteri luar negeri di kabinet Muhyiddin dan baru-baru ini menjadi sorotan karena memanggil duta besar China untuk memprotes penerbangan dengan pesawat angkatan udara di atas Laut China Selatan yang menurutnya melanggar wilayah udara dan kedaulatan Malaysia.
Anwar Ibrahim (74 tahun)
Pernah menjadi bintang yang sedang naik daun di UMNO dan mantan wakil perdana menteri, Anwar Ibrahim dipandang sebagai penerus Mahathir pada 1990-an sebelum dia dipecat setelah krisis keuangan Asia dan dipenjara karena melakukan sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan - tuduhan yang dia bantah.
Dia dihukum pada 2014 atas tuduhan sodomi lainnya dan dipenjara lagi pada 2015 ketika bandingnya ditolak. Partai pimpinan Anwar bergabung dengan Mahathir untuk mengalhkan UMNO dalam jajak pendapat 2018 untuk membentuk pemerintahan, yang mengarah pada pengampunannya dan pembebasan dari penjara. Namun, aliansi dan pemerintah itu bubar tahun lalu ketika Mahathir berulang kali menunda janjinya untuk mundur Anwar menjadi perdana menteri.
Mahathir Mohammad (96 tahun)
Negarawan senior Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan dia tidak tertarik menjadi perdana menteri untuk ketiga kalinya. Sebaliknya, ia telah mengusulkan untuk memimpin dewan yang terdiri dari anggota parlemen dari seluruh spektrum politik yang dapat memerintah negara itu sampai pemerintah baru dapat ditunjuk. Meskipun Mahathir sekarang memimpin sebuah partai yang hanya terdiri dari lima anggota parlemen (termasuk dirinya dan putranya) di bangku oposisi, ia tetap berpengaruh berdasarkan pengalaman dan waktu berkuasa -- pertama di UMNO dan kemudian di partainya sendiri.
Selama 22 tahun pertamanya menjabat, Mahathir memiliki ketertarikan pada proyek-proyek ambisius seperti gedung perkantoran tertinggi di dunia saat itu dan bandara terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun 2018, Mahathir memimpin kampanye pemilihan yang menggulingkan koalisi pimpinan UMNO untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, dan membantu membawa belasan tuntutan pidana terhadap Najib dan Ahmad Zahid.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir menyebut, dalam tahun politik ini banyak menteri yang mencalonkan jadi caleg maupun tim sukses.
Baca SelengkapnyaWakil Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin akan maju lagi di Pilkada 2024. Kali ini dirinya mencalonkan diri sebagai calon gubernur
Baca SelengkapnyaKader PDIP sekaligus mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kena reshuffle disisa dua bulan masa jabatannya
Baca SelengkapnyaKabar reshuffle kabinet muncul di tengah hiruk pikuk kondisi politik menjelang Pemilihan Umum 2024.
Baca SelengkapnyaPersaingan antar calon kandidat sangat ketat karena memiliki latar berbeda.
Baca SelengkapnyaEdy disebut bakal menjadi lawan sepadan bagi Bobby Nasution yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaNamun, Hasto menegaskan para menteri dari PDIP akan tetap bekerja secara maksimal dan memberikan yang terbaik untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusril, gerakan yang ingin memakzulkan Jokowi itu inkonstitusional
Baca SelengkapnyaPuan mengungkap lima nama bakal cawapres Ganjar. Salah satunya Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaTiga dari 580 anggota DPR dilantik itu adalah mantan Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDi mata Jokowi, bukan hal luar biasa dan mengkhawatirkan.
Baca Selengkapnya