Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejak Kapan Manusia Bisa Berenang? Ini Jawaban Ilmuwan

Sejak Kapan Manusia Bisa Berenang? Ini Jawaban Ilmuwan Lukisan orang berenang di gua yang berada di Wadi Sura, Mesir. ©Wikimedia Commons

Merdeka.com - Manusia paling awal di Bumi ini telah memiliki kemampuan berenang. Neanderthals yang hidup di Italia sekitar 100.000 tahun lalu berenang dengan percaya diri.

Tulang telinganya menunjukkan mereka menderita infeksi telinga atau swimmer's ear (Otitis eksterna:infeksi saluran telinga luar) karena menyelam 3–4 meter untuk mengambil kulit kerang. Kulit kerang ini mereka gunakan untuk membuat perkakas atau peralatan.

Selama Zaman Es besar terakhir 23.000 tahun yang lalu, ketika gletser mencapai selatan ke Inggris, Jerman utara, Polandia, dan Rusia utara, tidak ada aktivitas berenang atau ditinggalkan. Selama puluhan ribu tahun berikutnya, orang tidak berenang. Demikian dikutip dari laman Phys.org, Kamis (29/12).

Menurut pemaparan Karen Eva Carr dari Departemen Sejarah Portland State University, di seluruh benua Eurasia, orang-orang beralih ke aktivitas bertani gandum dan jawawut (millet) sebagai bahan membuat roti, dan mulai mengurangi konsumsi ikan. Kulit populasi ini lebih terang secara genetis. Beberapa dari orang kulit putih berkulit lebih terang ini kemudian bermigrasi ke selatan. Keturunan mereka yaitu orang Yunani, Romawi, Scythia, dan Iran tetap tidak melakukan aktivitas berenang hingga akhir Zaman Perunggu.

Ribuan tahun berlalu, ditemukan lukisan batu di Tassili n' Ajjer di Aljazair selatan yang menunjukkan penggambaran orang-orang yang bergerak dalam posisi horizontal dengan tangan terentang. Kemungkinan besar mereka sedang berenang.

Pada 8000 Sebelum Masehi (SM), di Gua Perenang di Mesir barat, ditemukan lukisan merah kecil orang berenang.

5000 tahun berlalu, teks serta gambar hieroglif Mesir penuh dengan representasi berenang. Raja-raja Mesir berenang, begitu pula orang Mesir yang malang. Banyak gadis dan perempuan Mesir berenang, dan sangat mungkin Cleopatra berenang. Mark Antony juga bisa berenang.

Berenang merupakan hal yang umum di seluruh benua Afrika, dan cerita tentang berenang ditemukan dalam dongeng tradisional. Dalam cerita Ethiopia tentang "Dua Istri yang Cemburu", bayi kembar yang dibuang ke sungai dengan cepat diselamatkan oleh para perenang.

Overarm adalah gaya renang tertua yang digambarkan. Dalam gambar orang Mesir, Het, dan Yunani awal serta Romawi, orang-orang ditampilkan berenang, berganti-ganti lengan, dan terkadang menggunakan tendangan mengepak dengan kaki lurus, gerakan yang sama yang secara rutin diajarkan di Australia.

Perenang Yunani dan Romawi tidak diperlihatkan memasukkan wajah mereka ke dalam air, dan gaya dada tidak ada dalam citra dan cerita kuno. Hanya dalam Phaedrus Plato disebutkan tentang gaya punggung.

Bangsa Asyur adalah yang kemungkinan menciptakan perangkat pengapungan paling awal, biasanya menggunakan mussuk yang terbuat dari kulit kambing untuk membantu mereka tetap bertahan di sungai yang mengalir deras di Suriah timur dan Irak utara.

Eurasia kuno

Di Eurasia kuno, berenang dikaitkan dengan banyak mitos yang bertentangan tentang superioritas ras. Pada abad pertama SM misalnya, penulis China Utara mengasosiasikan keakraban masyarakat China Selatan dengan berenang di laut dan makan ikan dengan warna kulit mereka yang lebih gelap.

China Utara adalah bagian dari "zona" non-perenang Eurasia utara, dan bagi non-perenang di belahan bumi utara ini, air dianggap suci, berbahaya, terkadang ajaib, dan tidak boleh tercemar oleh tubuh manusia.

Sejarawan Yunani Herodotus mengatakan, orang Persia sangat berhati-hati dengan "tidak pernah buang air kecil atau meludah ke sungai, atau bahkan mencuci tangan di sungai; atau membiarkan orang lain melakukannya; sebaliknya, mereka sangat menghormati sungai."

Perempuan Yunani dan Romawi yang lebih kaya terkadang mulai berenang. Cicit perempuan Augustus, Agripper the Younger, adalah perenang yang tangguh. Ketika dia ditikam selama upaya pembunuhan terhadap putranya, dia melarikan diri dengan berenang menyeberangi danau, penyerangnya tidak dapat mengikuti.

Di seluruh Eropa dan Asia utara, di Mesopotamia (Suriah, Irak, dan Kuwait) dan Asia Barat Daya, orang tidak berenang, takut pada air, dan pada makhluk laut dan danau.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Temuan Batu Kuno Ungkap Nenek Moyang Kita Sudah Mengarungi Lautan Jauh Lebih Lama dari Dugaan Sebelumnya
Temuan Batu Kuno Ungkap Nenek Moyang Kita Sudah Mengarungi Lautan Jauh Lebih Lama dari Dugaan Sebelumnya

Arkeolog menemukan bukti nenek moyang manusia sudah mengarungi lautan sekitar 130.000 tahun lalu.

Baca Selengkapnya
300.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Hidup Bersama Gajah dan Badak di Pinggir Sungai
300.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Hidup Bersama Gajah dan Badak di Pinggir Sungai

Lebih dari 300.000 tahun lalu, manusia purba hidup di sisi perairan dangkal bersama gajah dan badak purba di lokasi yang saat ini adalah Jerman.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Bongkar Dugaan Nenek Moyang Manusia Adalah Pelaut Ulung yang Bisa Bikin Perahu dan Punya Bahasa
Arkeolog Bongkar Dugaan Nenek Moyang Manusia Adalah Pelaut Ulung yang Bisa Bikin Perahu dan Punya Bahasa

Arkeolog Bongkar Dugaan Nenek Moyang Manusia Adalah Pelaut Ulung yang Bisa Bikin Perahu dan Punya Bahasa

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Bukti Homo Sapiens Gunakan Busur dan Anak Panah 40.000 Tahun Lebih Awal dari Dugaan Sebelumnya
Arkeolog Temukan Bukti Homo Sapiens Gunakan Busur dan Anak Panah 40.000 Tahun Lebih Awal dari Dugaan Sebelumnya

Bukti batu api yang dijadikan sebagai anak panah ditemukan di gua Prancis.

Baca Selengkapnya
Jejak Kaki 6 Juta Tahun Lalu Jadi Bukti Tertua Makhluk Pra-Manusia Berjalan Tegak Dua Kaki
Jejak Kaki 6 Juta Tahun Lalu Jadi Bukti Tertua Makhluk Pra-Manusia Berjalan Tegak Dua Kaki

Jejak kaki ini ditemukan di pulau Kreta, Mediterania.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan DNA Homo Sapiens Tertua, Ungkap Cabang Pohon Keluarga Manusia yang Hilang
Ilmuwan Temukan DNA Homo Sapiens Tertua, Ungkap Cabang Pohon Keluarga Manusia yang Hilang

DNA ini berasal dari kerangka manusia yang ditemukan di sebuah gua di Jerman.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Bukti Neanderthal Tak Hanya Berburu Hewan Besar untuk Bertahan Hidup, Ini Daftar Makanan Mereka
Arkeolog Temukan Bukti Neanderthal Tak Hanya Berburu Hewan Besar untuk Bertahan Hidup, Ini Daftar Makanan Mereka

Arkeolog di Spanyol mengumpulkan ribuan artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan dan bukti lainnya untuk mengungka bagaimana Neanderthal bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Jejak Tapak Kaki Manusia Tertua di Dunia Berusia 153.000 Tahun, di Sini Lokasinya
Ilmuwan Temukan Jejak Tapak Kaki Manusia Tertua di Dunia Berusia 153.000 Tahun, di Sini Lokasinya

Tapak kaki ini ditemukan di tempat nenek moyang manusia hidup dan berkembang ratusan ribu tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Manusia Sudah Pakai Sepatu Lari Sejak 150.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Manusia Sudah Pakai Sepatu Lari Sejak 150.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Penemuan jejak sepatu kuno yang berusia hingga 150.000 tahun di pantai Afrika Selatan mengungkapkan bukti penting sejarah penggunaan alas kaki oleh manusia.

Baca Selengkapnya
Bagian Teka-Teki Evolusi yang Hilang Ditemukan dalam Batuan Berusia 130 Juta Tahun
Bagian Teka-Teki Evolusi yang Hilang Ditemukan dalam Batuan Berusia 130 Juta Tahun

Peneliti menemukan fosil-fosil ikan laut dalam yang usinya mencapai 130 juta tahun lalu

Baca Selengkapnya
140.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Pernah Menggambar di Pasir Pantai
140.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Manusia Pernah Menggambar di Pasir Pantai

Kegemaran menggambar sesuatu di pasir pantai atau membuat patung pasir ternyata tidak hanya dilakukan orang di zaman modern.

Baca Selengkapnya
Manusia Neanderthal Terjepit di Dalam Gua Selama 150.000 Tahun dengan Posisi Tubuh Terbalik, Kerangkanya Belum Bisa Digali Hingga Kini
Manusia Neanderthal Terjepit di Dalam Gua Selama 150.000 Tahun dengan Posisi Tubuh Terbalik, Kerangkanya Belum Bisa Digali Hingga Kini

Kerangka manusia purba ini masih lengkap tapi belum bisa digali sampai saat ini sejak ditemukan pada 1993 silam.

Baca Selengkapnya