Sejak Kapan Manusia Pakai Kulit Beruang dalam Cuaca Dingin? Ilmuwan Punya Jawabannya
Merdeka.com - Manusia sudah memakai kulit beruang untuk melindungi dari cuaca dingin setidaknya sejak 300.000 tahun lalu. Hal ini ditunjukkan dengan bekas luka pada tulang metatarsal dan ruas jari beruang gua yang ditemukan di situs Paleolitik Bawah Schöningen di Lower Saxony, Jerman. Temuan ini adalah yang tertua dari temuan sejenis.
Penelitian ini dilakukan oleh tim arkeolog dari Universitas Tubingen, Pusat Evolusi Manusia Senckenberg di Tubingen bersama rekan mereka dari Universitas Leiden. Penelitian ini dipublikasikan di Journal of Human Evolution.
"Bekas luka pada tulang biasanya dipahami arkeologi sebagai indikasi dari pengambilan daging," kata peneliti Tubingen Ivo Verheijen, seperti dikutip laman Phys.org, Jumat (23/12).
-
Siapa yang terlibat dalam penemuan ini? Mengutip Indy100, Selasa (24/9), penemuan ini dimulai ketika para astronom mendeteksi radiasi sinar-X yang dipancarkan dari cakram akresi, yakni lingkaran plasma superpanas yang mengelilingi lubang hitam saat ia menyedot materi di sekitarnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang ditemukan para peneliti? Para peneliti menemukan mikroba mutan yang berpotensi untuk membantu mengatasi perubahan iklim.
-
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam penelitian ini? Peneliti yang terlibat dalam studi ini yaitu Itaru Kobayashi, Takayuki Sonoyama, Mai Hibino, Mitsuhisa Kawano, dan Hisanori Kohtsuka.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini? Mengutip ScienceAlert, Senin (13/1), dalam studi yang melibatkan 37 peserta, para peneliti meminta sukarelawan untuk mengaitkan kata-kata acak dengan gambar negatif, seperti luka atau hewan berbahaya.
"Tapi di bagian tulang tangan dan kaki daging itu biasanya sulit ditemukan. Dalam kasus ini kita bisa pahami, tanda bekas luka itu adalah upaya untuk menguliti."
Mantel musim dingin beruang terbuat dari bulu luar yang panjang yang membentuk lapisan pelindung dan bulu yang pendek dan lebat memberikan rasa hangat. Beruang, termasuk beruang gua yang sudah punah, memerlukan bulu yang lebat untuk hibernasi atau tidur panjang.
"Penemuan baru ini menandakan sekitar 300.000 tahun lalu manusia di Eropa utara bisa bertahan di musim dingin berkat memakai kulit beruang," kata peneliti.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan penting terjadi ketika manusia purba berevolusi dari kehidupan pohon menjadi makhluk yang berjalan tegak di tanah.
Baca SelengkapnyaTim arkeolog menemukan jarum-jarum dari tulang hewan di situs arkeologi Wyoming, AS.
Baca SelengkapnyaKesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.
Baca SelengkapnyaPerkakas yang ditemukan di dalam gua tersebut diperkirakan berasal dari rentang waktu antara sekitar 300.000 SM hingga 45.000 SM
Baca SelengkapnyaDi pinggiran kota Canterbury, Inggris, arkeolog menemukan bukti penduduk paling awal di negara tersebut sekitar 950 ribu tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPakaian merupakan hal penting bagi manusia. Salah satu fungsinya adalah melindungi diri. Sejak kapan manusia mulai berpakaian?
Baca SelengkapnyaLebih dari 300.000 tahun lalu, manusia purba hidup di sisi perairan dangkal bersama gajah dan badak purba di lokasi yang saat ini adalah Jerman.
Baca SelengkapnyaSepatu tertua yang ditemukan berusia 10.000 tahun, tapi manusia diduga telah memakai alas kaki jauh sebelum itu.
Baca SelengkapnyaFosil yang dianalisis peneliti milik Lufengpithecus, yang ditemukan di Yunan, China.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini di pegunungan Valtellina Orobie di Lombardy berasal dari sekitar 280 juta tahun lalu .
Baca SelengkapnyaPenelitian baru-baru ini mengungkapkan keberadaan berang-berang membawa pengaruh besar pada ekosistem dan kehidupan manusia pada Zaman Batu.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Temukan Bagaimana Nenek Moyang Manusia Bertahan dari Iklim Dingin Saat Keluar dari Benua Afrika
Baca Selengkapnya