Sekjen PBB: Dunia di Ujung Tanduk Perang Nuklir
Merdeka.com - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres memperingatkan dunia berada di ujung tanduk perang nuklir yang belum pernah terjadi sejak Perang Dingin.
"Kita sejauh ini sangat beruntung," kata Guterres, dikutip dari BBC, Selasa (2/8).
Pernyataan ini disampaikan Guterres saat pembukaan konferensi Perjanjian Non-Proliferasi yang dihadiri negara-negara yang menandatangani perjanjian tersebut.
-
Bagaimana peringatan Hari Tolak Uji Coba Nuklir? Setiap peringatan ini, berbagai kegiatan dilakukan termasuk konferensi, simposium, kompetisi, publikasi, siaran media, ceramah, dan banyak lagi.
-
Kapan peringatan Hari Tolak Uji Coba Nuklir pertama? Peringatan Hari Internasional Menentang Uji Coba Nuklir pertama kali diadakan pada tahun 2010 hingga saat ini dijadikan peringatan tahunan.
-
Apa yang menjadi fokus perdebatan keamanan nuklir di era perang dingin? Dugaan bahwa kode peluncuran nuklir diatur hanya dengan delapan digit nol, demi mempercepat respons militer, mengungkap sisi mengejutkan dari protokol pertahanan.
-
Apa tujuan dari peringatan Hari Tolak Uji Coba Nuklir? Pertama, tujuan Hari Tolak Uji Coba Nuklir Internasional adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya dari uji coba nuklir. Sepanjang sejarah, uji coba nuklir telah membuat masyarakat terpapar radiasi nuklir dan radioaktivitas, yang dampaknya sangat buruk.
-
Apa senjata kimia paling mematikan di bumi? Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan Di dunia tinggal 1 senjata kimia paling mematikan. AS mengklaim memiliki 30.000 ton senjata kimia yang mampu menghancurkan siapa saja yang menjadi targetnya.
-
Apa solusi untuk melindungi populasi dari perang nuklir? 'Pada akhirnya, satu-satunya solusi untuk melindungi populasi dari perang nuklir adalah menghilangkan senjata nuklir,' tambah Sanders-Zakre.
Perjanjian ini disepakati pada 1968 setelah krisis rudal Kuba, peristiwa yang kerap digambarkan sebagai ujung tanduk perang nuklir dunia saat itu. Perjanjian ini bertujuan untuk menghentikan penyebaran senjata nuklir ke negara lainnya, dan mencapai tujuan untuk pelucutan senjata penuh.
Hampir semua negara di dunia menandatangani NPT, termasuk lima kekuatan nuklir terbesar dunia. Empat negara yang dicurigai mengembangkan senjata nuklir yaitu India, Israel, Korea Utara, dan Pakistan tidak menandatangani NPT.
Guterres mengatakan dunia "beruntung" sejauh ini karena berhasil mencegah bencana nuklir yang mungkin tidak bertahan lama dan mendesak dunia memperbarui dorongan untuk memusnahkan semua senjata nuklir.
"Keberuntungan bukan sebuah strategi. Juga bukan tameng dari ketegangan geopolitik yang memuncak menjadi konflik nuklir," jelasnya.
Dia menambahkan, ketegangan internasional mencapai puncak baru, mengacu pada invasi Ukraina, ketegangan di semenanjung Korea, dan di Timur Tengah.
Saat ini, sekitar 13.000 senjata nuklir diperkirakan masih digunakan di gudang senjata sembilan negara bersenjata nuklir - jauh lebih rendah dari perkiraan 60.000 yang ditimbun selama puncak pertengahan 1980-an.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aasa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan pentingnya untuk menghentikan perang baik di Ukraina maupun di Palestina
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaTombol panik terakhir kali digunakan pada tahun 1989.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan bahwa permasalahan ekonomi tak dapat dipisahkan dari urusan geopolitik, termasuk konflik yang sedang berlangsung.
Baca SelengkapnyaAntonio Guterres pun Kembali menuntut dilakukannya gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia akan hancur jika konflik di suatu negara diseret-seret ke tempat lain.
Baca SelengkapnyaRadiasi nuklir dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut persaingan antar negara di dunia selalu ada, tetapi dunia saat ini lebih kecil karena semua saling terkoneksi.
Baca Selengkapnya