Sekjen PBB kepada Para Pemimpin Dunia: Kita Sedang Menggali Kuburan Kita Sendiri
Merdeka.com - Sekjen PBB Antonio Guterres meminta para pemimpin dunia beraksi untuk “menyelamatkan kemanusiaan” saat mereka bertemu dalam KTT iklim COP26 bersejarah diserta peringatan kode merah dari para ilmuwan.
Lebih dari 120 kepala negara dan pemerintah berkumpul di Glasgow, Skotlandia, pada Senin untuk KTT dua hari pada pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26), yang disebut penyelenggara sangat penting untuk menentukan jalan terhindar dari bencana pemanasan global.
“Saatnya mengatakan: cukup,” kata Guterres.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Siapa yang memimpin Sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim? Kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, bersama-sama masyarakat menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.
-
Kenapa pertemuan ini penting? 'Guinness World Records adalah tentang merayakan perbedaan, dan dengan mempertemukan kedua wanita ikonik yang luar biasa ini, mereka dapat berbagi perspektif mereka tentang kehidupan satu sama lain dan juga dengan kita,' kata Craig Glenday, pemimpin redaksi GWR.
-
Siapa yang diundang oleh Kementan? Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri saat menerima kunjungan para Duta Petani Muda perwakilan seluruh Propinsi di Indonesia, yang merupakan kegiatan tahunan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Kementan, Jumat (3/5).
-
Apa itu Protokol Kyoto? Protokol Kyoto adalah perjanjian internasional yang dibuat untuk meminimalkan emisi polutan beracun, termasuk gas rumah kaca, yang mempengaruhi perubahan iklim.
“Cukup untuk menghancurkan keanekaragaman hayati. Cukup untuk membunuh diri kita sendiri dengan karbon. Cukup untuk memperlakukan alam seperti toilet. Cukup membakar dan mengebor dan menambang lebih dalam. Kita sedang menggali kuburan kita sendiri,” tegasnya, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (3/11).
Dia juga mendesak pemimpin dunia untuk melakukan tindakan yang lebih banyak untuk melindungi masyarakat rentan, menambahkan hampir 4 miliar orang menderita bencana berkaitan dengan iklim dalam satu dekade terakhir.
“Kehancuran itu hanya akan bertambah,” lanjutnya.
Pemerintah ditekan untuk menaikkan lagi komitmen pemotongan emisi agar sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris dan menggelontorkan dana untuk membantu negara-negara berkembang menghijaukan jaringan mereka dan melindungi diri mereka dari bencana di masa depan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson membuka KTT dengan memperingatkan para timpalannya bahwa mereka menghadapi vonis berat dari generasi masa depan kecuali mereka segera bertindak.
“Kemarahan dan ketidaksabaran dunia tidak akan bisa disamakan, kecuali kita menjadikan COP26 di Glasgow ini momen ketika kita sadar dengan perubahan iklim, dan kita bisa menyadarai soal batu bara, mobil, uang tunai, dan pohon-pohon,” jelasnya.
“Satu menit menuju tengah malam, dan kita perlu bertindak sekarang,” tegasnya.
KTT ini juga disertai unjuk rasa di mana para demonstran menuntut para pemimpin dunia untuk segera bertindak mengatasi ancaman bencana perubahan iklim.
PM Johnson juga mengingatkan para pemimpin dunia, jika mereka tidak bertindak, maka generasi muda maupun generasi yang belum lahir “tidak akan memaafkan kita”.
“Mereka akan tahu bahwa Glasgow adalah titik balik bersejarah ketika sejarah gagal diubah,” ujarnya.
“Mereka akan menghakimi kita dengan kepahitan dan dendam melebihi para aktivis iklim hari ini dan mereka benar,” pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi juga akan menghadiri presidensi event terkait transformasi food system, KTT G-77, serta melakukan beberapa pertemuan bilateral.
Baca SelengkapnyaPuluhan negara bertemu di Forum South-South Knowledge Exchange, Kota Balikpapan.
Baca SelengkapnyaAdapun Mukernas juga diikuti pengurus dan kader PKB dari berbagai wilayah.
Baca SelengkapnyaISF 2023 juga menampilkan 14 sesi tematik tentang isu-isu seperti ekonomi sirkular, kerja sama internasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTanpa kolaborasi, investasi, riset, dan teknologi, serta pembiayaan maka permasalahan perubahan iklim tidak bisa diselesaikan begitu saja.
Baca SelengkapnyaSecara luas, air harus dapat mempersatukan seluruh negara melalui kerja sama penanganan masalah.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres. Sejumlah isu strategis dibahas.
Baca SelengkapnyaPutu menyebut untuk level legislatif atau Parlemen se-ASEAN menekankan pada aspek episentrum ekonomi yakni kesejahteraan, masyarakat, dan planet (lingkungan).
Baca SelengkapnyaPuan meminta komunitas internasional untuk memastikan tata global saat ini pun dapat mengatasi tantangan Abad ke-21, khususnya PBB.
Baca SelengkapnyaRaja Juli menyampaikan COP29 akan memutuskan peta kebijakan dunia mengenai aksi mitigasi perubahan iklim, termasuk peran Indonesia.
Baca SelengkapnyaPutu menambahkan, pemaknaan Tanah Air itu justru memperkuat kenapa kita menjadi tuan rumah yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca Selengkapnya