Sekjen PBB Peringatkan Dunia Bakal Hadapi Bencana karena Kelangkaan Pangan
Merdeka.com - Sekjen PBB, Antonio Guterres memperingatkan pada Jumat, dunia menghadapi "bencana" karena meningkatnya kelangkaan pangan di seluruh dunia.
Guterres menyampaikan, kondisi yang disebabkan perubahan iklim, pandemi virus corona, dan kesenjangan ini diperparah dengan perang di Ukraina sehingga menciptakan "krisis kelaparan global yang belum pernah terjadi sebelumnya".
"Ada bahaya nyata banyak kelaparan akan diumumkan pada 2022," jelasnya dalam sebuah video kepada puluhan pejabat negara kaya dan berkembang yang berkumpul di Berlin, Jerman.
-
Apa yang membuat Sekjen PBB terkejut? 'Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sangat terkejut dengan tingginya angka kematian, cedera, dan kerusakan yang terjadi di Gaza utara. Banyak warga sipil terjebak di bawah reruntuhan, sementara mereka yang sakit dan terluka tidak mendapatkan akses ke perawatan kesehatan yang memadai. Selain itu, banyak keluarga yang menghadapi kekurangan makanan dan kesulitan dalam mencari tempat tinggal.'
-
Dimana konferensi simulasi PBB tersebut berlangsung? Almira Yudhoyono, putri Agus Yudhoyono dan Annisa Pohan, adalah anak muda aktif yang baru-baru ini ikut AYIMUN ke-13 di Malaysia.
-
Apa tujuan dari peringatan ini? Tujuan pertama dari peringatan ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menghormati hak hidup setiap manusia.
-
Siapa yang menjadi juru bicara Indonesia di PBB? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Dimana pertemuan berlangsung? Kunjungan ini diterimanya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Senin (22/4) kemarin.
"Dan 2023 bisa jauh lebih buruk," lanjutnya, dikutip dari laman ABC News, Minggu (26/6).
Guterres menyampaikan, panen di seluruh Asia, Afrika, dan Amerika akan terdampak karena petani di seluruh dunia menghadapi lonjakan harga pupuk dan bahan bakar.
"Masalah akses pangan tahun ini bisa menyebabkan kelangkaan pangan global tahun depan," ujarnya.
"Tidak ada negara yang kebal terhadap dampak sosial dan ekonomi dari bencana semacam ini."
Dia menyampaikan, negosiator PBB sedang berusaha mencapai kesepakatan yang akan memudahkan Ukraina mengekspor pangan termasuk melalui Laut Hitam, dan mengizinkan Rusia mengirim pangan dan pupuk ke pasar dunia tanpa pembatasan.
Guterres juga menyerukan bantuan utang untuk negara-negara miskin agar perekonomian mereka tetap berjalan dan meminta sektor swasta membantu menstabilkan pasar pangan dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaJika tidak diantisipasi, tren gelombang panas ini dapat mendorong inflasi. Ini karena kelangkaan bahan pangan akibat turunnya produksi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi, saat memberikan bantuan sosial di Sukoharjo, blak-blakan alasan harga pangan mahal dan pemberian bansos oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sidang terbuka Institut Pertanian Bogor, dalam rangka Dies Natalis ke-60, di Kampus IPB Dramaga Bogor.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPrabowo terlihat duduk di samping Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memiliki kepekaan terhadap dunia yang sedang mengalami krisis.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Puan dalam G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaPresiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca Selengkapnya