Sekolah di AS hapus liburan seluruh hari raya keagamaan
Merdeka.com - Sebuah sekolah di Negara Bagian Maryland telah menghapus seluruh libur keagamaan termasuk natal dan paskah hanya gara-gara ogah memberikan tanggal merah bagi perayaan muslim, Idul Fitri dan Idul Adha. Rencana ini bakal dilakukan tahun depan untuk kalender akademik 2015-2016.
Situs vox.com melaporkan, Kamis (13/11), awalnya para pemuka agama muslim mendesak pihak sekolah memberikan hari libur sama bagi perayaan keagamaan mereka. Mereka ingin sekolah tidak pilih kasih sebab semua keyakinan sudah ada tanggal merahnya termasuk perayaan Yahudi Yom Kippur dan Rosh Hashanah.
Ingin disejajarkan dengan keyakinan lain, para ulama Islam mengadakan dialog dengan pihak sekolah agar mereka mendapat hak sama atas kepercayaan yang dianut. Apalagi di tahun depan perayaan Idul Adha jatuh di hari sama dengan Yom Kippur. Warga muslim keberatan jika sekolah hanya mengakui perayaan Yahudi saja.
-
Kenapa libur Ramadan diterapkan? Pemerintah Hindia Belanda saat itu memberikan libur sekolah, mulai dari jenjang dasar seperti HIS hingga sekolah menengah atas seperti HBS dan AMS.
-
Kenapa libur Ramadhan 2025 diusulkan? Berdasarkan informasi yang beredar, tujuan dari libur penuh selama Ramadhan adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat lebih fokus pada kegiatan keagamaan.
-
Siapa yang dulu menerapkan libur Ramadan? Kebijakan libur selama bulan puasa sebelumnya telah diberlakukan oleh pemerintahan kolonial Belanda.
-
Kapan libur Ramadan dimulai? Melansir dari museumkepresidenan.id, kebijakan libur selama bulan puasa sebelumnya telah diberlakukan oleh pemerintahan kolonial Belanda.
-
Apa yang menjadi perdebatan tentang libur Ramadan? Wacana ini tentunya memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian pihak berpendapat bahwa gagasan tersebut kurang sesuai dengan kondisi saat ini, terutama karena kekhawatiran bahwa anak-anak justru akan lebih banyak menghabiskan waktu bermain gadget selama libur.
-
Kapan libur Ramadhan 2025 diusulkan? Isu mengenai libur sekolah pada bulan Ramadhan 2025 telah menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini.
"Kami ingin dapat hak sama. Ini bukan hanya kasus di atas kertas. Ini simbol. Sekolah hanya perlu memberikan apa yang seharusnya kami dapat sebagai orang beriman dan pengakuan ini harus ada," ujar pemimpin muslim Saqib Ali.
Sebenarnya sekolah memberikan izin liburan keagamaan untuk mensiasati agar murid tidak absen di luar hari itu. Terkadang murid memang perlu libur bukan karena relijius tapi memang ingin berhenti sementara dari tugas-tugas sekolah.
Namun lagi-lagi langkah sekolah ini mendapat kecaman dari orang tua murid lain. Rencananya pihak sekolah serta seluruh orang tua murid dan pihak berwenang lainnya bakal menggelar diskusi dalam waktu dekat untuk membahas soal ini. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi soal wacana libur sekolah selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSebagian pihak berpendapat bahwa gagasan tersebut kurang sesuai dengan kondisi saat ini.
Baca SelengkapnyaTidak diberlakukan ganjil-genap sejak hari ini itu dilakukan pada Senin (17/6), sebagaimana keterangan Ditlantas Polda Metro Jaya di akun Instagram resminya.
Baca SelengkapnyaHakim menolak argumen dari murid tersebut dan mendukung keputusan sekolah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaEkonom menyebut akibat penerapan hari libur yang terlampau banyak akan menurunkan produksi dari suatu perusahaan.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Baca SelengkapnyaAturan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKemenag mengambil contoh beberapa pesantren yang juga meliburkan santri saat Ramadan menjelang.
Baca SelengkapnyaPenggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPendidikan harus tetap berlangsung dengan memperhatikan peran orang tua dan guru, sehingga tidak ada istilah 'libur' dalam arti yang merugikan.
Baca SelengkapnyaSekolah-sekolah di Prancis menyuruh pulang siswi-siswi muslim karena mereka menolak melepaskan abaya atau pakaian muslimah mereka.
Baca Selengkapnya