Sekolah di Melbourne Wajibkan Siswa Bawa Kotak Bekal dan Bawa Pulang Sampah
Merdeka.com - Sekolah khusus anak perempuan di Melbourne, Australia, menghilangkan tong sampah dan mewajibkan para siswa membawa tempat makan yang tidak sekali pakai atau membawa pulang sampah mulai minggu depan.
Dikutip dari The Guardian (28/8), kepala Sekolah Melbourne Girls Karen Money berharap langkah ini akan mendorong keluarga untuk berpikir lebih berkelanjutan tentang makan siang di sekolah dan membeli barang lebih sedikit.
"Mirip dengan memasuki taman nasional di Australia, sampah yang Anda bawa masuk menjadi tanggung jawab Anda untuk membawanya keluar," kata Money.
-
Mengapa penting untuk membuang sampah pada tempatnya di sekolah? Praktik membuang sampah pada tempatnya, terutama di sekolah, biasanya tercantum dalam peraturan resmi sekolah Dan apabila ada yang melanggarnya, maka akan mendapat sanksi. Hal tersebut akan semakin menyadarkan para siswa untuk lebih sadar pada kondisi kebersihan lingkungan sekitarnya.
-
Bagaimana cara sekolah melibatkan siswa dalam program pengurangan sampah plastik? Melibatkan siswa, guru, dan staf sekolah secara aktif dalam program pengurangan sampah plastik adalah kunci keberhasilan. Sekolah dapat membentuk kelompok lingkungan hidup atau klub eco-friendly yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kegiatan seperti kampanye medisasi atau lomba menghias kotak daur ulang dapat menjadi inisiatif yang menyenangkan dan edukatif.
-
Mengapa penting bagi sekolah untuk mengelola sampah plastik secara efektif? Sekolah harus memiliki sistem pengolahan sampah yang efektif. Membuat area untuk memisahkan sampah organik dan sampah non-organik serta memasang tempat sampah dengan label yang jelas. Selain itu, sekolah juga dapat menggandeng organisasi daur ulang lokal untuk mengelola dan mendaur ulang sampah plastik yang terkumpul.
-
Bagaimana cara siswa mengurangi penggunaan plastik di sekolah? Misalnya, siswa dianjurkan untuk tidak menggunakan peralatan makan plastik sekali pakai. Ajarkan pula siswa untuk tidak berlebihan menggunakan plastik saat membeli makanan di kantin. Alih-alih membungkus jajanan kantin dengan plastik, ajarkan mereka untuk membawa wadah sendiri yang bisa dipakai berlan kali, guna meletakkan mkanan-makanan yang dibeli.
-
Mengapa penting mengurangi penggunaan plastik di sekolah? Contoh ramah lingkungan di sekolah lainnya adalah mengurangi penggunaan plastik. Plastik merupakan bahan yang sulit terurai di dalam tanah, sehingga akan menimbulkan pencemaran. Untuk mengurangi penggunaan plastik, siswa dan guru bisa membawa tas belanja berbahan dasar kain agar tidak perlu membungkus barang dengan plastik. Selain itu, Anda juga bisa memakai peralatan reusable seperti sedotan berbahan stainless steel, botol, dan tempat makan kaca.
-
Kenapa SD Pelita Fajar ajarkan pemilahan sampah? Saat sudah dewasa, kebiasaan memilah sampah lantas bisa dipraktikkan di lingkungan masyarakat sehingga bisa menanggulangi darurat sampah. 'Jadi, kami biasakan sejak kecil. Harapannya, nanti anak-anak ini terbiasa memilah sampah,' kata dia.
Sekolah akan membuat sistem token untuk memberi hadiah kepada siswa yang makai kotak bekal tidak sekali pakai.
Bekas makanan akan masuk ke penampungan kompos dan sekolah akan terus mendaur ulang kertas dari kelas dan kantor, serta menawarkan tempat sanitasi di kamar mandi.
Money percaya Melbourne Girls bisa menjadi sekolah menengah atas pertama di Australia mengadopsi larangan tempat sampah ini.
Guru di sekolah, Andrew Vance, mengatakan tim di sekolah telah berkonsultasi dengan orang tua dan siswa selama enam bulan.
"Kami baru saja selesai menggelar Juli bebas plastik. Jika Anda tidak dapat menghindari plastik Anda harus membawanya di dalam tas. Semua murid di sini dan saya membawa sampah plastik dalam kantong yang tidak bisa kami hindari," kata Vance.
"Bagaimana Anda mendapatkan pasta gigi di dunia yang bebas limbah? Ini mengajarkan orang untuk berpikir secara inovatif."
Vance mengatakan sekolah telah mengaudit sampah mereka dan pada 2018 dihasilkan 954 meter kubik sampah yang menghabiskan biaya USD 13.000 untuk menyingkirkannya.
"Hindari, gunakan kembali, tanggung jawab, itulah tagar kami untuk semua ini," kata guru Paula McIntosh kepada Guardian Australia.
Geoffrey Binder, seorang ahli perubahan perilaku dan kelestarian lingkungan di Universitas Melbourne, mengatakan keberhasilan larangan tong sampah akan tergantung pada bagaimana hal itu dilakukan oleh orang-orang yang terlibat.
Reporter Magang: Ellen RiVeren
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Baca SelengkapnyaMengajarkan siswa untuk mengurangi penggunaan plastik dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi untuk masa depan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPerilaku ramah lingkungan perlu diterapkan sejak dini.
Baca SelengkapnyaSampah organik sisa MBG di Jakarta dipastikan bakal dikelola secara efektif dan dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaMemberikan bekal makanan untuk anak ke sekolah bukan hanya tugas orang tua, tapi juga langkah bijak untuk mengontrol asupan makanan anak.
Baca SelengkapnyaAsrama baru bagi siswa dan siswi pemulung sampah di TPST Bantar Gebang ini menggantikan bangunan lama yang terbuat dari bambu.
Baca SelengkapnyaSiswa baru tak diwajibkan beli seragam di sekolah, Pemkot Surabaya beri peringatan tegas bagi oknum sekolah nakal.
Baca SelengkapnyaSimak kata-kata untuk jadwal piket yang penuh motivasi dan inspirasi.
Baca SelengkapnyaLalu apa saja sebenarnya serba-serbi MPLS yang penting untuk diketahui oleh para siswa?
Baca SelengkapnyaLuna Maya baru-baru ini terbang ke Kupang untuk menyalurkan bantuan pembangunan gedung sekolah di sana.
Baca SelengkapnyaSiswa membawa alat makanan sendiri itu guna menghindari penularan Tuberkulosis atau TB.
Baca SelengkapnyaKecamatan Medan Deli luncurkan inovasi untuk menanggulangi masalah sampah yang diubah menjadi sedekah.
Baca Selengkapnya