Selain Bentrokan di Jalanan, Perang Informasi Memuncak di Venezuela
Merdeka.com - Sewaktu pemerintah Venezuela dan oposisi terlibat bentrok di jalanan Ibu Kota Caracas, perang lain juga sesungguhnya sedang terjadi: perang informasi di media sosial dan jaringan televisi.
Sejak Selasa lalu, ketika pemimpin oposisi Juan Guaido mengumumkan operasi fase terakhir untuk menggulingkan rezim Nicolas Maduro, pemerintah mulai memblokir akses warga ke media sosial dan kantor berita.
Twitter, YouTube, Periscope, Instagram, Facebook dan WhatsApp seluruhnya diblokir oleh penyedia jasa internet dari pemerintah, CANTV. Sebagian besar rakyat Venezuela memakai layanan CANTV untuk berselancar di dunia maya.
-
Siapa yang terancam diblokir Kominfo? Dari enam Online Travel Agent (OTA) yang terancam diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kabar terbarunya sudah ada tiga penyelenggara sistem elektronik (PSE) asing yang telah mendaftar.
-
Kenapa Elon Musk batasi akses Twitter? Langkah ini, kata Musk, adalah untuk mengatasi tingkat ekstrim dari pengikisan data dan manipulasi sistem.
-
Kenapa warga negara tertentu tidak dapat akses internet? Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet. Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet. Lalu, rakyat negara mana saja yang masih belum terkoneksi internet? Apakah Indonesia termasuk?
-
Dimana internet mati berdampak pada masyarakat? 1 tahunSetelah satu tahun, adaptasi besar-besaran akan dilakukan oleh seluruh masyarakat. Di antara negara-negara berkembang, banyak negara yang telah membangun kembali jaringan telepon tetap/landline.
-
Di mana warga negara tidak terkoneksi internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
-
Bagaimana cara kerja sistem blokir Twitter yang baru? Meskipun demikian, keputusan ini menimbulkan kontroversi karena memberikan kesan bahwa pengguna yang diblokir masih dapat mengganggu orang lain dengan mengintip unggahan atau daftar followers.
Dikutip dari laman CNN, Kamis (2/5), menurut pemantau jaringan internet Netblocks, akses ke media sosial itu kemudian dicabut ketika Maduro berpidato di televisi.
Guaido yang Januari lalu menyatakan diri sebagai presiden sementara, kerap memakai Twitter untuk menyampaikan pesan pengumuman guna menggulingkan Maduro. Rabu lalu pemimpin oposisi itu menulis di Twitter tentang daftar serangkaian titik kumpul massa untuk berunjuk rasa di hari kedua.
Menurut Netblocks, pemerintah Maduro selama ini memilah sejumlah situs dan media sosial yang diblokir dan penutupan akses Selasa lalu sejalan dengan gangguan yang kerap terjadi ketika Guaido muncul ke publik.
Begitu pula yang terjadi terhadap jaringan penyiaran. Pada 2017 pemerintah Venezuela memerintahkan perusahaan jasa penyedia layanan televisi kabel untuk mencabut penyiaran CCN Spanyol, termasuk BBC dan CNN yang sudah lebih dulu diblokir lantaran menayangkan demonstrasi.
©AFPHingga Rabu pagi waktu setempat, saluran CNN masih belum diakses. Situs CNN berbahasa Spanyol yang kerap diblokir, Selasa lalu mengalami lonjakan pengunjung dari Venezuela.
Sebagian kantor media yang masih beroperasi di Venezuela adalah milik pemerintah atau di bawah tekanan pemerintah.
Meski demikian jaringan Internet masih bisa diakses melalui VPN atau situs lain yang lolos dari larangan sensor.
Sejumlah ahli mengatakan pembatasan akses ini adalah bagian dari perang informasi yang sudah berlangsung sejak lama di Venezuela.
Pengajar senior ekonomi politik di King'S College yang tinggal di Venezuela, Gabriel Leon, mengatakan kepada CNN, pemerintah sangat mengatur alur informasi kepada rakyat Venezuela yang lebih miskin karena di sanalah basis dukungan Maduro.
Pemerintah sosialis Maduro kurang menyoroti apa yang ditonton dan dibaca kaum kaya Venezuela karena pendukung Maduro bukan berada di lapisan itu.
"Mereka khawatir dengan rakyat di tempat-tempat kumuh yang sudah muak dengan pemerintahan sekarang tapi belum tergerak untuk berdemo karena mereka tidak bisa berbuat apa-apa mengingat jumlah mereka terlalu banyak dan para tentara yang mendukung Maduro berasal dari kalangan itu," ujar Leon.
Menurut Leon lagi, dengan tidak memblokir media sosial dan situs berita secara permanen, maka Maduro bisa mengklaim dirinya tidak bersifat diktator.
"Itu bisa membuat mereka mengaku tidak diktator karena orang-orang masih merasakan kebebasan di masa genting ini ketika kebebasan bisa berbalik menyerang mereka," kata dia.
Yang jadi andalan Maduro sebetulnya adalah dukungan stasiun radio dan pers tabloid, kata Leon. Selama ini kedua media itu cukup efektif dikendalikan pemerintah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang paling banyak dipakai pengguna Telkomsel saat hari pencobolosan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaDalam laporan Freedom of Net, kebebasan berinternet skala global mengalami penurunan selama 14 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang pernah putuskan internet.
Baca Selengkapnya83 Persen Unggahan di Internet Kecam Israel dalam Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Kanada ini marah kepada Facebook dan Google karena memblokir berita kebarakan.
Baca SelengkapnyaKemkomdigi mengatakan telah memblokir saluran Telegram yang terafiliasi dengan judi online. Hal ini disampaikan melalui akun YouTube Kemkomdigi TV
Baca SelengkapnyaSalah satu trik yang sering digunakan adalah menyamarkan iklan judi dengan kemasan yang tampak menarik atau tidak mencolok.
Baca SelengkapnyaJumlah ini terhitung sejak 20 Oktober 2024 hingga 5 November 2024 pukul 06.00 WIB.
Baca Selengkapnya