Selandia Baru Beri Status Penduduk Tetap kepada Korban Penembakan Christchurch
Merdeka.com - Pemerintah Selandia Baru kemarin mengumumkan akan memberi status penduduk menetap kepada semua penyintas dalam penembakan massal di dua masjid di Kota Christchurch 15 Maret lalu. Sedikitnya 50 muslim tewas dalam aksi penembakan itu.
Menurut laporan VOA Indonesia yang dikutip Rabu (24/4), pemerintah Selandia Baru mengatakan sedang mempertimbangkan memberi visa kepada yang selamat meskipun untuk itu belum ada keputusan yang diumumkan.
Pernyataan pemerintah itu tercantum di tautan pada situs imigrasi. Imigrasi Selandia Baru mengatakan visa kategori baru disebut Christchurch Response (2019) telah dibuat. Orang yang berada di kedua masjid tatkala terjadi penembakan dapat melamar untuk memperoleh visa itu demikian pula anggota keluarga langsung.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan serangan di Christchurch adalah tindakan terorisme. Pemerintah kemudian mengeluarkan aturan melarang senjata semi-otomatis.
Pada kesempatan lain Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene dalam komentarnya di depan anggota parlemen mengatakan serangan bom bunuh diri ke gereja dan hotel saat Minggu Paskah kemarin adalah balasan atas serangan teror ke dua masjid di Kota Christchurh.
Namun pernyataan menteri pertahanan itu dibantah oleh kantor perdana menteri Selandia Baru yang mengatakan mereka mengetahui adanya komentar Wijiwardene itu tapi tidak ada informasi intelijen yang memberi keterangan soal kaitan dua peristiwa itu.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah penyerangan di masjid Christchurch pada 2019 lalu, insiden penembakan kembali terjadi di Selandia Baru.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaSerangan udara Israel ke sebuah sekolah di Kota Gaza dua hari lalu menewaskan hampir 100 warga Palestina sampai mayat mereka tercerai-berai.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca SelengkapnyaTim medis Palestina mengatakan sedikitnya satu orang tewas dalam serangan itu.
Baca Selengkapnya3 Bulan Agresi, Israel Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
Baca SelengkapnyaTKP penembakan tidak jauh dari Masjid Philadelphia, di mana komunitas Muslim bersiap merayakan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel juga menembakkan artileri ke kompleks rumah sakit, menewaskan 12 orang.
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Palestina menyebut sedikitnya satu orang Palestina tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaVideo kejadian tersebut menunjukkan sebuah mobil pemukim memotong jalur prosesi pemakaman kemudian berhenti dan menghujani para peziarah dengan peluru.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel memerintahkan para pengungsi Gaza menuju lokasi pos pemeriksaan identitas.
Baca Selengkapnya