Selandia Baru Perketat Perbatasan Setelah Covid Menyebar di Wilayah Bebas Virus
Merdeka.com - Selandia Baru mengumumkan untuk memperketat perbatasan karena kasus baru Covid-19 muncul di daerah yang bebas dari virus corona.
“Kami memperkenalkan persyaratan bagi penumpang pesawat berusia 17 tahun ke atas, yang bukan warga negara Selandia Baru, untuk divaksinasi sepenuhnya untuk memasuki Selandia Baru,” jelas Menteri Penanganan Covid-19, Christ Hipkins, pada Minggu (3/10).
Maskapai nasional Air New Zealand juga mengumumkan akan memperkenalkan kebijakan “no jab, no fly” atau tidak boleh terbang tanpa vaksin untuk penumpang di seluruh penerbangan internasional mulai 1 Februari.
-
Apa yang ditemukan di Selandia Baru? Ahli paleontologi menemukan sebuah jalur jejak kaki yang terdiri dari tujuh jejak kaki moa dan satu jejak kaki terpisah di tepi sungai Maniototo Conglomerate Formation di Kyeburn River, South Island, Selandia Baru.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana Pulau Onrust menjadi tempat karantina? Masih di era Kolonial Belanda, pulau ini ternyata juga pernah menjadi tempat karantina ketika wabah leptospirosis mulai menyerang Batavia dan sekitarnya.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Dilansir Al Jazeera, negara ini sangat berhasil menahan penyebaran virus - melaporkan hanya ada 27 kematian dari 5 juta populasi - sebagian besar karena kontrol perbatasan yang ketat dan lockdown, yang memungkinkan kehidupan pra-pandemi sebagian besar dilanjutkan.
Namun, pembatasan di perbatasan yang diperketat diterapkan ketika kota Hamilton dan kota tetangga Raglan melaksanakan lockdown selama lima hari, setelah dua orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Kasus tersebut diyakini tidak terkait dengan wabah terbaru di Auckland, yang berjarak 160 kilometer.
Kota berpenduduk 2 juta jiwa tersebut telah melaksanakan lockdown selama hampir tujuh minggu, sebagai upaya para pejabat melawan wabah varian Delta yang sangat menular yang sejauh ini telah menginfeksi 1.320 orang.
Sekitar 2.000 orang ikut demo anti-lockdown di Auckland selama akhir pekan, dengan Perdana Menteri Jacinda Ardiern menggambarkan demonstrasi itu sebagai “tamparan total” bagi orang-orang yang telah mematuhi aturan ketat yang melarang pertemuan publik.
“Itu ilegal dan juga salah secara moral,” jelasnya.
Selandia Baru sedang mengejar strategi eliminasi “Nol Covid”.
Negara tersebut terbebas dari penularan komunitas selama enam bulan sebelum wabah Auckland terbaru.
PM Ardern mengatakan lockdown yang ketat dapat berakhir jika 90 persen dari populasi yang memenuhi syarat divaksinasi sepenuhnya, kontras dengan 46 persen saat ini.
“Kami memiliki pendekatan yang berbeda terhadap Covid dalam pandangan kami, dan dalam genggaman kami,” kata Ardern pada Minggu.
“Jadi saat kita semua melihat ke depan dan memikirkan musim panas, dan rencana yang kita buat, langkah pertama adalah vaksin. Itu adalah hal yang dapat membuat rencana musim panas itu terwujud.”
Reporter Magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya