Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Semerbak opium di balik perlawanan Taliban Afghanistan

Semerbak opium di balik perlawanan Taliban Afghanistan ladang opium di afghanistan. ©New York Times

Merdeka.com - Kelompok militan Taliban di Afghanistan memproduksi opium untuk dijadikan sumber pendapatan mereka. Bahkan sekitar 85 persen opium di dunia, dihasilkan dari negara tersebut.

Selama bertahun-tahun, setiap kali panen, kelompok tersebut menyelundupkan opium yang telah disuling dalam bentuk sirup. Penyulingan tersebut, mempermudah mereka untuk menyelundupkannya ke Negara Barat. Selain itu mereka juga mengolahnya ke dalam bentuk morfin atau heroin dengan tingkat kemurnian yang bervariasi.

Pejabat Afghanistan menyatakan perdagangan obat-obatan terlarang tersebut membawa keuntungan yang sangat besar bagi kelompok pemberontak tersebut. Bahkan, sedikitnya 60 persen dari pendapatan mereka didapatkan dari perdagangan narkoba dan hal itulah yang membuat perang melawan kelompok tersebut tak kunjung usai hingga saat ini.

"Tanpa adanya narkoba itu, perang ini pasti sudah berakhir sejak lama. Heroin adalah pendorong perang antara pemerintah dan kelompok pemberontak yang paling utama," kata Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dikutip dari the New York Post, Senin (30/10).

Upaya Taliban dalam merebut sejumlah wilayah dari pemerintah, terutama daerah penghasil opium, juga menambah prospek keuntungan bagi mereka sehingga mencapai perdamaian dengan kelompok itu menjadi hal yang mustahil.

warga mengisap heroin di lashkar gah provinsi helmand afghanistan

warga mengisap heroin di lashkar gah provinsi helmand afghanistan ©New York Times

"Jika seorang komandan Taliban yang buta huruf di Helmand menghasilkan USD 1 juta perbulan, apa keuntungan yang mereka dapat jika mau berdamai?" kata seorang pejabat senior Afghanistan.

Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Jenderal Abdul Khalil Bakhtiar, mengatakan bahwa para pemberontak itu juga membawa keresahan bagi negara dalam dua tahun terakhir dengan cara mendirikan laboratorium pemurnian yang lebih mumpuni dan memindahkan basis mereka lebih dekat ke ladang opium.

"Ada 400 sampai 500 laboratorium di negara ini yang sebagian besar dikuasai oleh Taliban. Sejauh ini pasukan pemerintah baru menghancurkan 100 di antaranya. Tetapi mereka bisa membangun laboratorium sama hanya dalam satu hari," paparnya.

Kendati demikian, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengungkapkan, kelompok tersebut tidak ada hubungannya dalam pembuatan heroin di negara tersebut. Dia juga membantah laboratorium besar yang berada di sejumlah daerah ada di bawah kendalinya.

Sementara itu berdasarkan laporan teranyar, perekonomian opium di Afghanistan mengalami pertumbuhan di tahun 2016 menjadi USD 3 miliar, dua kali lipat lebih banyak dari jumlah di tahun sebelumnya.

Peningkatan itu berarti Taliban telah mampu mengambil bagian lebih besar dari USD 60 miliar lewat perdagangan global. Terlebih permintaan terhadap opium dari negara-negara di Eropa, Amerika Utara, Kanada sampai Inggris tetap tinggi.

Terlepas dari besarnya masalah opium di Afghanistan, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Pemberantasan opium pun kerap mengalami kegagalan disebabkan oleh banyaknya pasukan polisi yang terlibat dengan perdagangan opium itu sendiri.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Ini Geser Afghanistan Sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia
Negara Ini Geser Afghanistan Sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia

Negara Ini Geser Afghanistan Sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia

Baca Selengkapnya
Mengenal Golden Crescent dan Golden Triangle, Dua Sindikat Besar Narkoba yang Beroperasi di Indonesia
Mengenal Golden Crescent dan Golden Triangle, Dua Sindikat Besar Narkoba yang Beroperasi di Indonesia

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa ada dua kelompok besar sindikat narkoba yang beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Polisi Dalami Awal Mula 8 Pemuda Kerja di Pabrik Narkoba Sintetis Terbesar di Malang, WN Malaysia Diburu
Polisi Dalami Awal Mula 8 Pemuda Kerja di Pabrik Narkoba Sintetis Terbesar di Malang, WN Malaysia Diburu

Pabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.

Baca Selengkapnya
Pabrik Narkoba Terbesar Berkedok Kantor EO di Malang Digerebek, Dikendalikan WN Malaysia
Pabrik Narkoba Terbesar Berkedok Kantor EO di Malang Digerebek, Dikendalikan WN Malaysia

Para tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.

Baca Selengkapnya
Marak Pabrik Narkoba di Daerah, DPR: Polri Harus Ungkap Pemasok Utamanya
Marak Pabrik Narkoba di Daerah, DPR: Polri Harus Ungkap Pemasok Utamanya

Teranyar, polisi mengungkap sindikat produsen tembakau sintetis di wilayah Kota Tangerang Selatan

Baca Selengkapnya
Laboratorium Tembakau Sintetis di Perumahan Mewah Bekasi Dibongkar Polisi
Laboratorium Tembakau Sintetis di Perumahan Mewah Bekasi Dibongkar Polisi

Polisi berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial OS (29), sementara dua tersangka lainnya, VG dan BI, dinyatakan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca Selengkapnya
Begini Cara WN Malaysia Kendalikan 8 Pekerja Pabrik Narkoba Terbesar di Malang
Begini Cara WN Malaysia Kendalikan 8 Pekerja Pabrik Narkoba Terbesar di Malang

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.

Baca Selengkapnya
Penampakan Barang Bukti Narkoba Berton-ton Hasil Pengungkapan Polri Dipamerkan di Depan Para Menteri
Penampakan Barang Bukti Narkoba Berton-ton Hasil Pengungkapan Polri Dipamerkan di Depan Para Menteri

Tumpukan narkoba itu beratya mencapai berton-ton hasil penindakan Desk Pemberantasan Narkoba yang diusung oleh Menko Polkam, Budi Gunawan.

Baca Selengkapnya
Pabrik Narkoba Terbesar dan Tercanggih di Indonesia Jaringan China Dibongkar di Malang
Pabrik Narkoba Terbesar dan Tercanggih di Indonesia Jaringan China Dibongkar di Malang

Lab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sejarah Daun Emas Madura, Tembus Pasar Eropa pada Masa Perang Dingin
Menelusuri Sejarah Daun Emas Madura, Tembus Pasar Eropa pada Masa Perang Dingin

Pada masa kejayaan daun emas Madura, dealer-dealer motor kehabisan stok karena diborong orang Madura.

Baca Selengkapnya
Jatim Jadi Penghasil Lempuyang Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya
Jatim Jadi Penghasil Lempuyang Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya

Rempah satu ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan

Baca Selengkapnya
6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Lewat Internet dan Diedarkan via Online
6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Lewat Internet dan Diedarkan via Online

Tersangka belajar cara pembuatan narkoba sintetis secara otodidak dari artikel-artikel di internet

Baca Selengkapnya