Senat AS Yakin Pangeran Saudi Terlibat Dengan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Merdeka.com - Beberapa anggota legislator Amerika Serikat meyakini bahwa Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman terlibat dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Hal itu diungkapkan setelah mereka mendapat pengarahan tertutup dari Direktur Badan Intelijen AS (CIA), Gina Haspel, kemarin.
"Saya semakin yakin dengan pandangan-pandangan sebelumnya," kata anggota Senat Bob Menendez dari Partai Republik usai mendengar pemaparan dari Haspel, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (5/12).
"Kalian pasti buta apabila tidak sampai pada kesimpulan bahwa pembunuhan Khashoggi diatur oleh orang-orang di bawah komando Pangeran bin Salman," ungkap senator lain dari Partai Demokrat, Lindsey Graham.
-
Apa yang dilakukan CIA dalam peristiwa G30S/PKI? 'Kami Tidak Menciptakan Ombak-Ombak itu. Kami Hanya Menunggangi Ombak-Ombak itu ke Pantai Itu adalah kalimat yang diucapkan Duta Besar AS untuk Indonesia era 1965-1969, Marshal Green.Green menjawab pertanyaan itu di sebuah rapat rahasia Senat AS. Seorang senator bertanya apakah AS dan CIA terlibat dalam peristiwa kudeta yang terjadi di Indonesia tahun 1965?
-
Mengapa CIA membantu penumpasan PKI? CIA Memberikan Bantuan Dana Untuk Militer dan Para Tokoh Antikomunis di Indonesia Mereka memberikan bantuan berkedok obat-obatan senilai 500.000 USD kepada pihak militer. Obat-obatan tersebut akan dijual untuk mendapatkan uang tunai guna penumpasan komunis.
-
Bagaimana agen CIA itu masuk ke Istana? Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia. Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka.
-
Apa yang dilakukan Secret Service saat penembakan? Beberapa personel secret service bergegas membentuk barikade bagi Trump dan membawanya ke dalam mobil dengan pengawalan super ketat.
-
Apa yang dilakukan wanita intelijen itu? Perempuan tersebut awalnya mengatakan ia pergi untuk membeli narkoba, namun kemudian mengakui ia telah berselingkuh dengan seorang pria Palestina dari Ramallah selama sekitar satu tahun.
-
Kapan agen CIA itu masuk ke Istana? Tidak ada kecurigaan apa-apa dari intelijen dan para pengawal Bung Karno. Identitasnya dipastikan aman. Mahasiswa asal AS ini pun leluasa masuk Istana dan bergaul akrab di sana.
Graham pun menambahkan bahwa tampaknya pemerintahan Presiden Donald Trump tidak mau mengakui bukti keterlibatan sang putra mahkota.
Sementara itu senator Bob Corker dari Partai Republik, yang juga Ketua Komite Luar Negeri Senat AS, menggemakan komentar senada. Dia menyebut tidak ada keraguan dalam pikirannya bahwa Pangeran Salman memang memerintahkan dan mengawasi pembunuhan Khashoggi.
Apa yang dipaparkan oleh Haspel kepada Senat AS kemarin memang tidak diungkap ke publik, mengingat pertemuan itu dilaksanakan secara tertutup.
Namun, beberapa media, yang kabarnya telah membaca dokumen analisis CIA tentang pembunuhan Khashoggi, menyimpulkan bahwa Pangeran bin Salman "mungkin memerintahkan" pembunuhan kolumnis surat kabar Washington Post itu.
CIA juga dilaporkan memiliki bukti tentang komunikasi yang dilakukan Pangeran bin Salman dengan Saud al-Qahtani, yang diduga melakukan pengawasan di lapangan dalam proses pembunuhan wartawan Saudi itu.
Haspel sendiri dilaporkan telah mendengar rekaman suara pembunuhan yang diperoleh oleh penyelidik Turki. Dia mendengar rekaman itu dari pejabat intelijen Turki saat melakukan kunjungan ke Ankara bulan lalu.
Namun, apa yang dilaporkan CIA dibantah oleh Gedung Putih dan kabinet Trump.
Dalam pemaparan atas kasus serupa kepada Senat AS pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan James Mattis mengatakan kepada para senator bahwa tidak ada bukti langsung keterlibatan putra mahkota dalam kematian Khashoggi.
Sementara itu, Trump mengatakan pada 20 November bahwa "Sangat mungkin putra mahkota memiliki pengetahuan tentang peristiwa tragis itu, mungkin dia melakukannya dan mungkin tidak".
Namun demikian, pihak kerajaan tetap berkeras tidak mau mengakui terlibat dengan pembunuhan itu. Bahkan, Pangeran bin Salman berulang kali mengatakan tidak tahu tentang pembunuhan itu.
Sumber: Liputan6
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaBelasan agen dikerahkan ke Beirut untuk membantu Israel.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDugaan keterlibatan Mossad dan pengkhianat Iran dalam rencana pembunuhan Ismail Haniyeh.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi terjaring OTT KPK. Pati Bintang 3 TNI AU itu ditangkap dengan barang bukti uang tunai senilai Rp999,7 juta.
Baca SelengkapnyaBrigadir Setyo Herlambang ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya ditemukan tewas bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.
Baca Selengkapnya