Sentimen anti-China Menguat di Filipina karena Insiden Lempar Puding di Kereta
Merdeka.com - Insiden warga China melempar puding ke petugas MRT di Filipina memicu kontroversi yang mengarah pada menguatnya sentimen anti-China.
Sabtu lalu mahasiswi seni asal China, Zhang Jiale (23), melemparkan puding ke arah petugas stasiun MRT di Manila, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times, Selasa (12/2).
Zhang marah karena ditegur oleh petugas terkait untuk menghabiskan terlebih dahulu "taho" --puding kedelai khas Filipina-- sebelum memasuki area stasiun MRT.
-
Apa itu kue Jipang? Olahan makanan yang terbuat dari beras yang dipanaskan itu dinamakan kue jipang.
-
Siapa yang dilempar lumpia? Koordinator Bonek Green Nord 27, Husin Ghozali alias Cak Conk menceritakan pernah ada satu kasus suporter Tribun VIP Stadion GBT melempar lumpia ke lapangan.
-
Bagaimana cara membuat kue Jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,' ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan. Makin hari, makin banyak ibu-ibu yang berdatangan. 'Ini ibu-ibu gunung. Mukanya glowing-glowing,' ujar salah satu ibu-ibu itu. Momen seperti itu sebenarnya sangat jarang terjadi. Rupanya si pembawa alat pemanas itu memang berkeliling dari desa ke desa untuk membuat makanan olahan berupa kue jipang dan pop corn. Setelah dikeluarkan dari mesin pemanas dan dicampur dengan air gula, beras kemudian ditabur pada sebuah wadah kayu berbentuk persegi dan diratakan hingga memenuhi setiap bagiannya. Kemudian baru beras yang telah rata dipotong-potong membentuk ukuran kecil menyerupai tempe mentah.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
Saat ini, pemerintah Filipina melarang benda cair dan gel masuk ke dalam stasiun MRT, menyusul laporan tentang kemungkinan dua zat itu digunakan oleh kelompok ekstremis untuk mengebom jaringan transportasi umum di ibu kota.
Alih-alih mematuhi perintah itu, Zhang, seorang mahasiswa jurusan mode tahun pertama di SOFA Design Institute, berdebat dengan petugas keamanan, dan melemparkan cangkir puding ke arahnya.
Beberapa orang di sekitarnya merekam insiden tersebut via kamera ponsel, dan dengan cepat menyebar ke media sosial, dan memicu kemarahan nasional.
Jagat Facebook dan Twitter di Filipina dipenuhi oleh kecaman dan ejekan kepada Zhang, yang kini telah ditangkap dan didakwa bersalah memicu kegaduhan umum. Mereka mengkritik warga negara China itu sebagai sosok yang sombong dan tidak sopan.
Sebagian warganet lainnya menyebut perilaku Zhang sebagai refleksi China yang memandang Filipina sebagai bawahan, terkait dengan kebijakan Presiden Rodrigo Duterte yang pro Beijing.
Di saat bersamaan, beberapa pejabat tinggi Filipina ikut buka suara tentang insiden itu, termasuk Wakil Presiden Leni Robredo. Dia menyebut tindakan Zhang "tidak sopan", dan merupakan "penghinaan" bagi negara.
"Dia lebih dari tidak menghormati seorang petugas keamanan, dia juga tidak menghormati seluruh bangsa ini," kata Robredo.
Zhang dihadapkan pada tuduhan "serangan langsung, ketidaktaatan, dan sikap tidak adil yang merugikan publik".
Jika terbukti bersalah, Zhang terancam dihukum penjara maksimal empat tahun. Hingga Senin siang, warga asing tersebut masih diamankan di salah satu kantor polisi di wilayah metropolitan Manila.
Sementara itu, biro imigrasi Filipina tengah mempertimbangkan untuk mendeportasi Zhang. Tetapi, Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin mengimbau untuk berhati-hati, dan menyarankan agar mengikuti alur hukum yang berlaku.
Menurutnya, kemarahan terhadap Zhang bisa memicu respons emosional yang sama di China, di mana berisiko mengancam nasib banyak warga Filipina yang tidak hanya bekerja di Daratan, tapi juga di Hong Kong dan Taiwan.
"Kasus Zhang, dalam konteks yang lebih besar, merupakan cabang dari 'perlakuan khusus' Duterte kepada China. Namun, saya pikir terlalu jauh jika melemparkan taho dinilai seperti melanggar batas wilayah nasional," jelas Locsin.
Sebelumnya, pemulihan hubungan ekonomi antara pemerintahan Duterte dan China telah memicu kebencian di antara banyak warga Filipina. Mereka meyakini kebijakan itu mendorong masuknya gerombolan orang Tionghoa yang merebut lapangan kerja di banyak sektor.
Anggota parlemen setempat sedang menyelidiki laporan bahwa jutaan imigran China bekerja dan tinggal di Filipina, bahkan mengambil pekerjaan kasar jangkauan warga setempat.
Pekan lalu, sebanyak 30 vendor, juru masak, dan penata rambut asal China yang tidak berdokumen, ditangkap di sebuah kompleks kondominium di Manila, dekat sebuah kasino lepas pantai beroperasi.
Kejadian tersebut menambah jumlah pekerja ilegal asal China yang ditangkap oleh biro imigrasi Filipina, menjadi lebih dari 2.000 orang tahun ini.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren viral ini bikin jengah masyarakat, sebab dampaknya mengganggu kenyamanan publik.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui telah melakukan penusukan di luar sekolah kejuruan di China, dan polisi menyatakan ia tidak ragu-ragu dalam melakukannya.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi di Jakarta membentak dan memaki seorang pemotor saat hendak mengantarkan barang dagangannya.
Baca SelengkapnyaViral anggota polisi lalu lintas bertindak arogan terhadap pemotor.
Baca SelengkapnyaPengemudi Pajero yang terlibat dalam insiden ini diduga adalah seorang Purnawirawan Mayjen TNI
Baca SelengkapnyaAkibat kebiasaan ini sering membuat jadwal penerbangan di China delay.
Baca SelengkapnyaPria tersebut tidak terima ditegur karena parkir sembarangan menghalangi pengendara di belakangnya
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.
Baca SelengkapnyaSaat ada kereta api yang akan lewat, sudah seharusnya kendaraan lain berhenti. Namun belum lama ini, yang terjadi justru kereta api yang mengalah.
Baca SelengkapnyaLima belas tersangka telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas kasus pembunuhan.
Baca SelengkapnyaBanyak netizen yang memberi dukungan aksi pemotor baret mobil parkir sembarangan. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaInsiden ini telah memicu kemarahan nasional di China. Presiden Xi Jinping pun berjanji memberikan hukuman berat bagi pelaku.
Baca Selengkapnya