Separuh Pemilih di AS Nilai Donald Trump Rasial
Merdeka.com - Separuh pemilih di Amerika Serikat menilai Presiden Donal Trump adalah seorang yang rasial, menurut survei terbaru pada Selasa seperti dilaporkan kantor berita Anadolu.
Berdasarkan survei yang dirilis Universitas Quinnipiac, sebanyak 51 persen warga Amerika mengatakan Trump seorang rasial, sementara 45 persen mengatakan tidak.
"Saat separuh pemilih menilai Presiden Donald Trump seorang rasis, agama menunjukkan kesenjangan yang lebih besar," kata analis survei, Mary Snow, dilansir dari laman Middle East Monitor, Kamis (1/8).
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kapan ramalan tentang Trump dilakukan? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
"Hanya 21 persen dari Injili kulit putih percaya bahwa Presiden itu rasis. Bandingkan dengan 63 persen pemilih yang tidak berafiliasi dengan agama yang terorganisir," lanjutnya.
Berdasarkan kebijakan imigrasi Trump, 49 persen responden mengatakan kebijakan-kebijakan Trump didasari keinginan tulus untuk mengontrol perbatasan, sementara 41 persen mengatakan kebijakan imigrasi Trump didasari pandangan rasial.
Survei diselenggarakan antara 25 dan 28 Juli dengan jumlah responden sebanyak 1.306 di seluruh negeri.
Survei ini muncul hampir dua pekan setelah Trump menyerang empat anggota kongres perempuan dari Demokrat; Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Rashida Tlaib dan Ayanna Pressley – yang kemudian menimbulkan perdebatan terkait penggunaan bahasa rasial Presiden Trump.
Trump melempar bola panas pada 14 Juli melalui Twitter yang meminta empat anggota kongres kulit berwarna itu untuk kembali ke negara asal nenek moyang mereka.
"Rangkaian cuitan itu bukan rasis. Saya tidak memiliki darah daging rasis dalam tubuh saya," kata Trump saat DPR AS mengutuk ucapannya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar Terbaru Ranking Presiden AS Dirilis, Siapa Terburuk dan Terbaik?
Baca SelengkapnyaKala itu, Anies berada di urutan terendah dalam survei. Akan tetapi, Anies justru terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaPada Mei 2023, Forbes memperkirakan kekayaan bersih Trump sebesar USD 2,5 miliar atau setara Rp37,4 triliun.
Baca SelengkapnyaLSI memperlihatkan, tren elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami peningkatan sejak Januari hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaTrump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaDonald Trump berhasil mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris dengan torehan 51 persen suara dan 277 electoral college.
Baca Selengkapnya