Separuh rakyat Filipina khawatirkan kondisi kesehatan Rodrigo Duterte

Merdeka.com - Sebuah jajak pendapat diluncurkan lembaga Social Weather Stations mengungkapkan bahwa separuh warga Filipina mengkhawatirkan kondisi kesehatan Presiden Rodrigo Duterte. Terlebih, pria 73 tahun itu belakangan jarang tampil di depan publik.

Pengambilan survei ini dilakukan dari 15 sampai 23 September dengan jumlah responden sebanyak 1.500. Survei tersebut menunjukkan, sebanyak 61 persen masyarakat Filipina khawatir akan kesehatan pemimpin negara mereka, seperti dilansir dari laman Asia One, Senin (8/10).

Selain itu, sebanyak 45 persen warga Filipina yakin bahwa Duterte saat ini tengah memiliki masalah dengan kesehatannya, sementara 26 persen lain meyakini hal sebaliknya. Namun, 29 persen warga belum memutuskan mengenai hal ini.

Hasil jajak pendapat ini dikeluarkan setelah pernyataan Duterte tentang kemungkinan penyakit kanker yang dideritanya dikeluarkan. Duterte saat ini tengah menantikan hasil medis terbarunya dan merasa pesimis dengan hasilnya.

"Saya tidak tahu kondisi fisik saya sekarang, dan saya masih harus menunggu hasilnya. Tetapi saya mau mengatakan apabila itu kanker, maka itu benar-benar kanker," kata Duterte saat membawakan pidato di Manila.

"Jika (kanker) itu stadium tiga, maka tidak ada pengobatan lagi. Saya tidak ingin memperpanjang penderitaan di pemerintahan atau di mana pun," tambahnya.

Duterte mengatakan bahwa dia baru menjalani tes endoskopi dan kolonoskopi tiga minggu lalu tetapi dokternya menyarankan agar pekan ini dia menjalani tes ulang. Kedua tes ini bertujuan untuk mendiagnosis kelainan pada saluran pencernaan dan usus besar.

Dimintai pendapat tentang hasil survei ini, Senator Oposisi Francis Pangilinan mengatakan bahwa seharusnya kondisi ekonomi negara yang dikhawatirkan oleh rakyat, bukan kondisi kesehatan pemimpinnya.

Sebagaimana diketahui, nilai inflasi di Filipina saat ini tengah naik ke level tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Jumlahnya mencapai 6,7 persen pada September lalu. Kenaikan inflasi ini tentu saja membuat warga Filipina semakin kesulitan.