Seperti Pembukaan Film Horor, Virus Berusia 15.000 Tahun Ditemukan di Es Mencair
Merdeka.com - Es menyimpan berbagai bukti akan kehidupan masa lalu. Di dalam es, bukti kehidupan masa lalu dapat bertahan lama. Bukti kehidupan seperti serigala raksasa berusia 40.000 tahun hingga bakteri berusia 750.000 tahun dapat ditemukan tersimpan dalam es-es beku.
Tetapi bukti-bukti kehidupan masa lalu yang tersimpan dalam es sering ditemukan sudah mati. Namun masih ada beberapa peninggalan masa lalu yang dapat kembali dihidupkan, seperti lumut yang usianya berabad-abad dan cacing gelang kecil berusia 42.000 tahun.
Banyak peninggalan masa lalu yang berhasil kembali hidup dan tidak membahayakan manusia. Namun tidak sedikit juga peninggalan kehidupan masa lalu yang membahayakan manusia, seperti virus berusia 15.000 tahun yang berhasil ditemukan dalam es mencair. Adegan penemuan virus kuno yang muncul dari es mencair itu mungkin mirip seperti pembukaan film horor.
-
Apa yang sebenarnya ditemukan masih hidup? Ikan Houting, ikan yang dulunya mendiami muara Laut Utara dan secara resmi dinyatakan punah pada tahun 2008, kini ditemukan masih hidup dan berkembang.
-
Dimana fosil ditemukan? Tengkorak ini ditemukan terjepit di dinding teratas Gua Apidima di Yunani.
-
Di mana fosil ditemukan? Ilmuwan menemukan fosil hewan paling awal yang hidup di Bumi berusia 555 juta tahun di pedalaman Australia Selatan, di Taman Nasional Nilpena Ediacara.
“Mencair (es) tidak hanya akan menyebabkan hilangnya mikroba dan virus purba yang tersimpan, tetapi juga akan melepaskannya (virus dan mikroba) ke lingkungan di masa depan,” tulis penelitian yang dipimpin ahli mikrobiologi Zhi-Ping Zhong dari Ohio State University, dikutip dari Science Alert, Jumat (28/10).
Dalam eksperimen yang Zhong dan timnya lakukan pada es dari wilayah Guliya, Dataran Tinggi Tibet, mereka berhasil mengidentifikasi lusinan virus yang berusia lebih dari 15.000 tahun.
“Es ini terbentuk secara bertahap, dan bersama dengan debu dan gas, banyak virus juga disimpan di es itu,” jelas Zhong.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kalau kumpulan virus dan mikroba masa lalu memiliki hubungan dengan perubahan konsentrasi debu dan ion di atmosfer Bumi. Kondisi lingkungan dan iklim pun dapat diketahui dari virus dan mikroba yang beku dalam es.
Virus-virus baru pun dapat ditemukan pada es-es yang tersimpan jauh di bawah permukaan Bumi, salah satunya seperti es yang berada 6.7 kilometer di bawah permukaan. Para peneliti menemukan 28 dari 33 virus yang mereka identifikasi belum pernah terlihat sebelumnya.
“Ini adalah virus yang akan berkembang biak di lingkungan yang ekstrem. tanda gen yang membantu mereka menginfeksi sel di lingkungan dingin – hanya tanda genetik nyata tentang bagaimana virus dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrem,” ujar ahli mikrobiologi dari Ohio State University, Matthew Sullivan.
Kebanyakan virus yang ditemukan adalah bakteriofag. Virus itu sendiri diketahui menginfeksi Methylobacterium, atau bakteri yang penting untuk siklus metana dalam es. Tim yakin virus-virus itu memiliki hubungan dengan Methylobacterium yang dapat ditemukan pada tanaman dan tanah.
Ilmuwan mengungkap kemunculan virus-virus dari es bukanlah hal yang harus dikhawatirkan. Melainkan pelepasan karbon dan metana ke atmosfer Bumi yang melelehkan es adalah hal yang harus dikhawatirkan.
Namun ilmuwan belum tahu pasti apa yang akan terjadi pada virus-virus beku dari masa lalu jika terpapar dengan perubahan iklim yang dialami Bumi sekarang ini.
“Kami hanya tahu sedikit tentang virus dan mikroba di lingkungan ekstrem ini, dan apa yang sebenarnya ada di sana. Bagaimana bakteri dan virus merespons perubahan iklim? Apa yang terjadi ketika kita beralih dari zaman es ke periode hangat seperti sekarang ini?,” ungkap ahli ilmuwan Bumi, Lonnie Thompson.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil menghidupkan lagi makhluk yang beku sejak 46.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaFosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menjelaskan tentang apa itu fosil, bagaimana proses pembentukannya, dan jenis- jenis fosil.
Baca SelengkapnyaBahaya minum air lelehan gletser yang kini tengah jadi tren di kalangan konten kreator luar negeri.
Baca SelengkapnyaEkspedisi Greenland mengungkap Timorebestia, fosil cacing raksasa, menulis ulang sejarah predator prasejarah.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mendorong batas-batas pemahaman kita tentang ketahanan dan umur panjang.
Baca SelengkapnyaStudi awal menyatakan nenek moyang seluruh makhluk hidup ini berasal dari 3,8 miliar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan di dasar laut di lepas pantai Portugal.
Baca SelengkapnyaTim geolog menemukan air tertua di dunia berusia 2,6 miliar tahun di tambang Kanada, menunjukkan keberadaan mikroorganisme kuno.
Baca SelengkapnyaGua ini untuk sementara ditutup dan akan dieksplorasi kembali tahun depan.
Baca SelengkapnyaSedang Renovasi Gudang, Pria Ini Temukan Tulang Mamut dari Zaman Prasejarah
Baca Selengkapnya